26 Mei 2022

Aturan Pakai Peptisol, Makanan Penambah Nutrisi Khusus

Disajikan seperti susu, ini berbagai hal yang perlu diperhatikan dari Peptisol
Aturan Pakai Peptisol, Makanan Penambah Nutrisi Khusus

Peptisol bukan obat, melainkan makanan yang diperuntukkan bagi pasien dengan masalah kesehatan tertentu.

Tujuannya adalah untuk pemenuhan nutrisi agar mempercepat proses pemulihan.

Jika Moms dan Dads diresepkan Peptisol, pahami aturan pakainya berikut ini.

Manfaat Peptisol

6daaa05ac27b6f16963181d3728e738d (1)
Foto: 6daaa05ac27b6f16963181d3728e738d (1) (https://www.kalbemed.com/product/id/186)

Foto: kalbemed.com

Secara sederhana, Peptisol adalah medical food.

Menurut Kalbe, perusahaan yang memproduksi medical food ini menyebutkan jika Peptisol adalah pangan untuk keperluan medis khusus dalam mengontrol diet pada masa pemulihan dari sakit dengan protein tinggi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (BPOM) menjelaskan jika medical food merupakan makanan yang diformulasikan untuk dikonsumsi atau diberikan secara enteral di bawah pengawasan tim medis.

Makanan jenis ini dimaksudkan untuk pengelolaan diet spesifik penyakit atau kondisi yang kebutuhan nutrisinya berbeda.

Komposisi dari Peptiosol adalah protein 22,2 gram; lemak 4,6 gram ; karbohidrat 66,7 gram, dan energi 394 kkal per 100 gramnya.

Selain itu, kandungan mineral dan vitamin dari medical food ini di antaranya:

  • Natrium 130 mg
  • Kalium 100 mg
  • Vitamin A 30 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin C 10 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin D3 8 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin E 10 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin B1 25 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin B2 25 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin B3 20 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin B6 30 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Vitamin B12 10 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Asam folat 8 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Kalsium 15 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Zat besi 6 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Fosfor 20 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Magnesium 25 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Seng 20 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Yodium 15 persen memenuhi angka kecukupan gizi
  • Klorida 150 mg

Moms dan Dads bisa mendapatkan produk ini di apotek dengan harga sekitar Rp 70.000,00 - Rp 102.600,00 per kotaknya.

Ada beberapa alasan kenapa makanan tinggi protein ini diperuntukkan bagi orang dengan masalah kesehatan tertentu.

Baca juga: Mengenal Favipiravir, Obat untuk COVID-19

Dosis dan Aturan Pakai Peptisol

manfaat susu
Foto: manfaat susu

Foto: Orami Photo Stock

Dosis diberikan menurut petunjuk dokter atau ahli gizi.

Jadi, setiap orang dapat diresepkan dosis yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.

Peptisol bisa Moms dan Dads konsumsi seperti layaknya susu bubuk.

Cara penyajiannya adalah 200 mL air hangat dicampur dengan 5 sendok takar, setara dengan 250 mL larutan.

Perlu ditekankan kembali untuk menyeduh medical food ini, Moms gunakan air hangat bukan air dingin.

Tujuannya, agar bubuk terlarut dengan air dan tidak menggumpal.

Gunakan medical food ini sesuai dengan saran dokter. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang diresepkan.

Baiknya diminum setiap hari di jam yang sama agar tidak melewatkan dosis.

Jika dosis terlewat jangan menggandakan dosis.

Baca juga: 18 Obat Sariawan Anak yang Aman, Tersedia dari Bahan Alami Hingga Obat di Apotek

Efek Samping Peptisol

mudah lelah
Foto: mudah lelah (Shutterstock,com)

Foto: Orami Photo Stock

Umumnya medical food ini aman dikonsumsi. Walaupun begitu, konsumsi yang tepat bisa jadi menimbulkan efek samping.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan efek samping dari diet tinggi protein yang tidak tepat.

1. Masalah Pencernaan

Konsumsi makanan tinggi protein, biasanya menyebabkan asupan serat yang rendah.

Kondisi ini akhirnya bisa menyebabkan sembelit alias susah BAB.

Oleh sebab itu, biasanya dokter akan menambahkan konsumsi makanan tertentu dalam diet untuk mencegah terjadinya kondisi ini.

2. Kekurangan Nutrisi

Walaupun konsumsi Peptisol dapat mencegah terjadinya kekurangan nutrisi (malnutrisi), tetapi jika makanan yang dikonsumsi tidak seimbang, bisa jadi tubuh akan mengalami kekurangan nutrisi.

Hal ini bisa saja terjadi, jika konsumsi medical food ini dilakukan secara tidak tepat.

Dalam beberapa kasus ekstrem, tubuh dapat dibanjiri dengan protein tambahan yang tidak digunakan, yang pada gilirannya menyebabkan tekanan metabolisme pada tulang, ginjal, dan hati.

Baca juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!

3. Tubuh Lemah

Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh, pengurangan drastis dapat menyebabkan penurunan stamina.

Oleh karena itu, mengandalkan energi utama pada protein, bisa menimbulkan tubuh kelelaahan.

Ini mungkin saja terjadi jika Peptisol tetap digunakan, padahal kondisi tubuh sudah pulih dan sudah aktif bergerak.

Untuk menghindari efek buruk di atas, selalu ikuti saran dokter dalam menggunakan Peptisol.

  • https://www.kalbemed.com/product/id/186
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/peptisol?type=basic&lang=id
  • https://www.verywellhealth.com/what-is-a-medical-food-201208
  • https://www.verywellfit.com/high-protein-diet-side-effects-5201202

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb