Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut, Mana yang Lebih Baik?

Begini cara tepat melakukannya, ya!
Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut, Mana yang Lebih Baik?

Meski tujuannya sama-sama menghirup udara, pernapasan dada dan diafragma adalah dua kondisi yang berbeda.

Melansir dari Britannica, pernapasan adalah tindakan memindahkan udara atau air melewati permukaan struktur pernapasan, seperti paru-paru.

Tujuannya untuk memfasilitasi respirasi atau pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Manusia bernapas dengan dua cara, yaitu pernapasan dada dan diafragma.

Lantas, apa perbedaan keduanya dan pernapasan apa yang disarankan untuk dilakukan?

Baca Juga: Apa Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek? Simak Penjelasannya!

Apa yang Dimaksud dengan Pernapasan Dada?

obat alami sesak napas-2.jpg
Foto: obat alami sesak napas-2.jpg (magzter.com)

Foto: Orami Photo Stock

Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) mengungkapkan pernapasan dada dilakukan dengan bantuan interkostal atau otot antar tulang rusuk.

Proses pernapasan yang dilakukan berperan sebagai pemicu kontraksi dan relaksasi rongga dada.

Ketika tubuh menarik napas, otot interkostal berkontraksi sampai rongga dada mengembang dan kembali ke posisi semula.

Melansir dari National Health Service UK, ciri pernapasan ini adalah gerakan dada ke atas dan ke luar.

Pernapasan dada sering dilakukan ketika melakukan olahraga berat dan dalam kondisi darurat.

Namun, pernapasan ini tidak boleh terus-menerus dilakukan karena memicu ketegangan tubuh, seperti saat mengalami stres.

Pernapasan dada mengaktifkan otot dada bagian atas yang berisiko meningkatkan perasaan cemas.

Baca Juga: Intubasi, Prosedur Medis untuk Mengembalikan Napas yang Hilang

Apa Perbedaannya dengan Pernapasan Diafragma?

Pernapasan diafragma membantu meningkatkan stabilitas pada otot interkostal.

Diafragma adalah otot besar yang terletak di dasar paru-paru.

Ketika bernapas, diafragmanya akan berkontraksi dan bergerak ke bawah agar paru-paru memiliki ruang untuk mengembang dan terisi udara.

Ketika menghembuskan napas, diafragma kembali rileks dan bergerak ke atas untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam paru-paru.

Pernapasan diafragma atau lebih dikenal dengan pernapasan perut melibatkan seluruh bagian perut, otot perut, dan diafragma.

Jenis pernapasan ini lebih efisien dalam membantu paru-paru terisi udara.

Bernapas adalah proses alami yang cenderung dilakukan dalam tarikan pendek, sehingga tidak terlalu melibatkan bagian diafragma.

Bernapas dilakukan tanpa sadar dan terjadi begitu saja.

Namun, saat seseorang mengambil pernapasan diafragma, mereka secara sadar menarik napas dalam.

Hal tersebut tampak pada bagian perut yang seolah naik dan turun.

Selain itu, akan terasa sensasi mengembang di perut, dada, dan bahu.

Baca Juga: Coba Hitung! Ini Frekuensi Napas Normal pada Anak dan Dewasa

Begini Cara Melakukan Pernapasan Diafragma

ini gejala sesak napas saat hamil akibat asma 1
Foto: ini gejala sesak napas saat hamil akibat asma 1

Foto: Orami Photo Stock

Dilansir dari Medical News Today, ada berbagai bentuk pernapasan diafragma.

Untuk melakukan pernapasan diafragma dasar, ikuti petunjuk di bawah ini:

  1. Temukan ruangan yang tenang agar prosesnya tidak akan terganggu. Lakukan selama 10-15 menit.
  2. Berbaring di tempat tidur atau lantai dengan bantal di bawah lutut.
  3. Lepaskan pakaian ketat dan lepaskan sepatu.
  4. Tutup mata dan rentangkan kaki selebar pinggang.
  5. Pastikan kepala, leher, dan tulang belakang berada dalam satu garis lurus.
  6. Fokuskan perhatian pada pernapasan. Jangan mencoba untuk mengubah pernapasan.
  7. Perhatikan seberapa cepat atau lambat bernapas, apakah bernapas dengan dada atau diafragma. Perhatikan apakah ada celah atau jeda antara inhalasi atau penghembusan.
  8. Letakkan satu tangan di dada bagian atas, dan satu lagi di perut tepat di bawah tulang rusuk. Rilekskan bahu dan tangan.
  9. Saat menarik napas dalam, biarkan perut naik, dan saat menghembuskan napas, biarkan perut rata.

Latihan pernapasan ini dapat dilakukan selama 5-10 menit setiap hari.

Lakukan sebanyak 3-4 kali sehari.

Setelah seseorang merasa nyaman dengan pernapasan diafragma, silahkan berlatih sembari duduk atau berdiri.

Jangan lupa untuk menjaga bahu, kepala, dan leher tetap rileks.

Baca Juga: Gejala dan Penyebab Sesak Napas pada Anak

Pernapasan Mana yang Lebih Menyehatkan?

Pernapasan Mana yang Lebih Menyehatkan?
Foto: Pernapasan Mana yang Lebih Menyehatkan?

Foto: Orami Photo Stock

Seperti pada penjelasan sebelumnya, pernapasan dada memicu ketegangan tubuh dan berisiko menimbulkan kecemasan.

Pernapasan dada membuat tubuh seolah-olah berada dalam kondisi stres atau tertekan.

Pernapasan dada hanya menggunakan sepertiga bagian paru-paru tanpa disadari.

Nah, kondisi tersebut yang diduga mengakibatkan stres.

Sedangkan napas diafragma dianggap lebih menyehatkan ketimbang pernapasan dada.

Pasalnya, pernapasan diafragma dapat mengaliri udara menuju paru-paru dengan lebih baik.

Pernapasan ini juga memiliki sejumlah manfaat baik, termasuk:

  • Memperkuat diafragma
  • Menurunkan detak jantung
  • Memenuhi kebutuhan oksigen tubuh
  • Meningkatkan stabilitas pada otot interkostal
  • Memperlambat laju pernapasan
  • Menurunkan tekanan darah
  • Meningkatkan relaksasi otot pada tubuh

Baca Juga: Ini Penyebab Napas Berat dan Cara Mengatasinya

Dalam sehari, tubuh manusia umumnya membutuhkan 300 liter oksigen untuk bernapas.

Sedikit banyaknya jumlah udara yang masuk dan ke luar tubuh disebut frekuensi pernapasan.

Jika sedang melakukan aktivitas berat seperti olahraga, maka kebutuhan oksigen semakin bertambah.

Jumlahnya disesuaikan dengan jenis aktivitas yang dilakukan, berat badan, dan makanan yang dikonsumsi.

Seseorang dengan ukuran tubuh yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen ketimbang orang dengan tubuh lebih kecil.

Bukan itu saja, orang yang gemar mengonsumsi daging membutuhkan lebih banyak oksigen ketimbang orang yang gemar mengonsumsi sayuran.

Semakin menua, frekuensi pernapasannya akan menurun.

Selain itu, pria memiliki kebutuhan oksigen yang lebih tinggi ketimbang wanita.

  • https://apki.or.id/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/diaphragmatic-breathing#what-is-it
  • https://www.guysandstthomas.nhs.uk/resources/patient-information/therapies/abdominal-breathing.pdf
  • https://www.britannica.com/science/breathing

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb