13 Februari 2020

5 Perubahan pada Vagina Setelah Melahirkan

Pascamelahirkan, akan banyak sekali perubahan fisik pada tubuh, termasuk area vagina
5 Perubahan pada Vagina Setelah Melahirkan

Melahirkan umumnya memang terasa sangat menyakitkan bagi Moms yang baru memiliki anak pertama.

Namun, pernahkah Moms menyangka kalau akan ada perubahan pada tubuh khususnya vagina setelah melahirkan? Perubahan seperti apa yang akan terjadi?

Pada dasarnya vagina memiliki bentuk yang elastis, tetapi bagi mayoritas wanita dampak dari melahirkan sangat besar untuk area di sekitarnya.

Vagina Pascamelahirkan

Mau tahu apa saja perubahan vagina setelah melahirkan? Cek di bawah ini yuk, Moms.

1. Ukuran Vagina menjadi Lebih Lebar

5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 1.jpg
Foto: 5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 1.jpg

Foto: unsplash.com

Dr Suzy Elneil, konsultan urogynaecology dari University College Hospital, London dikutip dari National Health UK menyebutkan ukuran vagina bisa terasa lebih lebar dan terbuka sehingga seringkali terasa memar dan bengkak pascamelahirkan.

Pembengkakan pada vagina ini biasanya akan mulai berkurang beberapa hari setelah bayi dilahirkan.

Namun, kemungkinan besar ukuran vagina tidak akan kembali ke bentuk sebelum melahirkan. Moms pun sebenarnya tidak perlu khawatir dengan hal ini.

Jenis latihan dasar yang direkomendasikan adalah latihan dasar panggung yang mungkin Moms kenal sebagai kegel.

Senam kegel membantu mengencangkan otot-otot vagina dan juga panggul.

Baca Juga: Vagina Bau? Begini 5 Cara Mengatasinya

2. Vagina Terasa Kering

5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 2.jpg
Foto: 5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 2.jpg

Foto: unsplash.com

Pada saat Moms hamil, peningkatan kadar hormon tertentu, termasuk estrogen, mengalir melalui tubuh.

Kemudian, setelah melahirkan kadar estrogen akan turun dan hal ini dapat menyebabkan kekeringan pada area vagina pascamelahirkan.

Menurut US National Library of Medicine, estrogen membantu menjaga area vagina tetap lembap dengan cairan bening.

Tanpa estrogen yang cukup, Moms tidak akan memiliki tingkat kelembapan yang sama dengan kondisi sebelum melahirkan.

Area vagina dapat menyusut dan menjadi lebih tipis, sehingga hal tersebut dapat membuatnya jauh lebih kering setelah melahirkan.

Jika Moms tidak menyusui, kelembapan vagina akan kembali normal dalam beberapa minggu.

Tetapi menyusui dapat membuat kadar estrogen tetap rendah, yang dapat membuat area vagina tetap mengering saat menyusui.

Setelah berhenti menyusui, vagina umumnya akan kembali ke keadaan normal dan terhidrasi dengan cepat.

Kondisi kering pada area sekitar vagina akan membuat vagina nyeri saat berhubungan seks.

Jika kondisi keringnya sangat intens dan menyakitkan, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

3. Keloid pada Vagina

5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 3.jpg
Foto: 5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 3.jpg

Foto: unsplash.com

Jika setelah melahirkan terdapat robekan atau episiotomi di area vagina, kemungkinan Moms juga akan memiliki keloid sesudahnya.

Banyaknya robekan di area vagina ini akan menentukan banyaknya bekas luka yang mungkin akan tinggal.

Namun tenang, keloid umumnya bisa sembuh dari waktu ke waktu, sehingga membuat aktivitas seks lebih nyaman saat Moms melakukannya dengan perlahan.

Menurut Jessica Shepherd, ahli kandungan dari Baylor University Medical Center, Dallas,Texas jika Moms merasa keloidnya tidak membaik seiring berjalannya waktu, segera konsultasikan ke dokter. Beberapa wanita membutuhkan tindakan operasi untuk mengangkat keloid dan mengatasi rasa sakit.

Baca Juga: Berbahayakah Vagina Berkeringat? Ini Penyebab dan Pencegahannya

4. Kontraksi, Pendarahan, dan Nyeri

5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 5.jpg
Foto: 5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 5.jpg

Foto: unsplash.com

Dikutip dari U.S. National Library of Medicine, setelah Moms melahirkan, kontraksi yang berat mungkin akan berakhir.

Tetapi rahim masih perlu berkontraksi untuk menyusut kembali ke ukuran normal dan mencegah pendarahan berat. Menyusui juga membuat rahim berkontraksi sehingga mungkin agak menyakitkan.

Saat rahim kembali mengecil, Moms cenderung mengalami pendarahan dan rasa nyeri yang lebih berat karena aliran darah berkurang secara bertahap selama pekan pertama pascamelahirkan.

Bagi beberapa wanita, pendarahan tidak melambat dan bahkan mungkin menjadi lebih sering. Ini mungkin disebabkan oleh potongan kecil plasenta yang tertinggal di lapisan rahim.

5. Rasa Sakit Saat Berhubungan Intim

5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 1.jpg
Foto: 5 Perubahan Pada Vagina Setelah Melahirkan 1.jpg

Foto: unsplash.com

Jangan terlalu terburu-buru untuk berhubungan intim dengan pasangan ketika Moms baru saja melahirkan karena umumnya hal ini menyakitkan.

Bukan hal yang aneh memang jika selalu merasa ada yang kurang saat berhubungan seks pascamelahirkan dibandingkan dulu. Sehingga, penting untuk membicarakannya dengan pasangan dibanding menghindar.

Jika area vagina terasa kering, Moms bisa mencoba pelumas saat berhubungan intim.

Namun, jika ini tidak membantu dan rasa tidak nyaman kembali bertambah di area perineum maka sebaiknya Moms memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: 6 Bahan Alami untuk Mengencangkan Vagina

Moms, itulah beberapa perubahan pada vagina pascamelahirkan. Tentu saja perubahan ini perlu penyesuaian, ya, apalagi jika baru saja melahirkan anak pertama. Tetapi, perubahan-perubahan ini akan sangat sepadan setelah melihat Si Kecil tumbuh riang dan sehat.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb