11 Agustus 2022

Pompholyx, Ruam Berbentuk Lepuhan Berisi Cairan di Telapak Kaki dan Tangan

Ruam sulit disembuhkan 100 persen dan bersifat kambuhan
Pompholyx, Ruam Berbentuk Lepuhan Berisi Cairan di Telapak Kaki dan Tangan

Pompholyx adalah satu bentuk dermatitis atau eczema yang juga memiliki nama lain dyshidrotic eczema. Kondisi ini berupa ruam lepuhan kecil berisi cairan yang muncul di telapak tangan hingga di sepanjang sisi jari.

Tidak jarang lepuhan ini juga bisa muncul di telapak kaki dan jari-jari kaki. Hal ini juga senada dengan penjelasan dr. R. Aj. Putri Ambarani P., Sp.KK Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah - Pondok Indah.

"Pompholyx itu sebenarnya adalah salah satu bentuk dermatitis atu eczema. Pompholyx ini macamnya ada beberapa jadi nama lainnya Dyshidrotic Eczema atau Dyshidrotic Dermatitis, yaitu eksim atau dermatitis yang munculnya itu khas di tangan, kaki, dan jari-jari. Seperti telapak tangan, telapak kaki, dan jari-jari. Kalau dalam istilah medis itu vesikel kalau awamnya plenting-plenting isi air," jelas dr. R. Aj. Putri Ambarani.

Melansir dari WebMD, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Namun jika tidak diatasi, maka penderitanya akan menggaruk area kulit yang melepuh dan tentunya ini menjadi tidak nyaman.

Biasanya pompholyx bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat-obatan, pelembap, dan menjaga kebersihan dengan baik.

Dalam kasus ringan kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya, ya Moms.

Simak selengkapnya tentang pompholyx di bawah ini!

Baca Juga: Kenali Perbedaan Dermatitis Atopik dan Seboroik, Yuk!

Penyebab dan Faktor Risiko Pompholyx

pompholyx
Foto: pompholyx

Foto ilustrasi pompholyx (Sumber: Orami Photo Stock)

Penyebab pasti dari dyshidrotic eczema masih belum diketahui, Moms.

Namun melansir dari Healthline, kondisi ini kerap dikaitkan dengan adanya gangguan atau masalah dengan saluran keringat, tapi sebenarnya tidak ada kaitan dengan keringat.

"Biasanya genetik, muncul keluhannya kadang tidak ada pencetusnya, mereka muncul aja. Tapi triggernya bisa dari penggunaan bahan-bahan iritan, sabun cuci tangan yang terlalu banyak busa, detergen, dan sabun cuci piring. Tapi seringnya engga ada trigger, jadi muncul aja. Jadi itu emang sifat dari eksim satu ini," ungkap dr. R. Aj. Putri Ambarani.

Baca Juga: Berbagai Cara Menghilangkan Bekas Luka di Wajah hingga Luka Bakar!

Namun beberapa penderita yang kerap mengalami eksim dishidrotik, kemungkinan besar memiliki hipersensitivitas terhadap sesuatu, seperti:

  • Sensitif terhadap bahan logam terutama kobalt atau nikel
  • Bahan tertentu dalam produk perawatan seperti sabun atau pelembap
  • Penggunaan obat-obatan, seperti kontrasepsi atau aspirin
  • Merokok
  • Infeksi kulit lainnya seperti kaki atlet
  • Stres
  • Perubahan cuaca, beberapa orang bisa berisiko mengalami flare ketika cuaca panas dan lembap.

Jadi, bisa dikatan pompholyx sendiri merupakan kondisi yang penyebabnya sendiri tidak diketahui, ya Moms dan bahkan bisa muncul kapan saja.

Nah, ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko dari kondisi ini, berikut faktor risikonya.

  • Berusia antara 20 hingga 40 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami kondisi sejenis
  • Pernah memiliki riwayat eksim lainnya di luar pompholyx
  • Merupakan pekerja logam dan terkena paparan logam tertentu seperti nikel
  • Paparan bahan kimia seperti semen, deterjen, pembersih rumah, sabun, sampo, produk kosmetik, atau parfum
  • Mengalami alergi musiman
  • Penderita asma
  • Mengalami sinusitis dan alergi lainnya

Sayangnya, eksim atau dermatitis atopik lebih sering terjadi pada anak-anak dan bayi dibandingkan pada orang dewasa.

Sebaliknya, eksim dishidrotik juga bisa menyerang anak-anak, tetapi jarang terjadi karena lebih sering menyerang orang dewasa.

Baca Juga: 6 Jenis Dermatitis yang Dapat Terjadi pada Anak

Gejala Pompholyx

pompholyx
Foto: pompholyx

Foto ilustrasi pompholyx (Sumber: Orami Photo Stock)

Gejala pompholyx bisa dilihat dengan kondisi tangan, kaki, telapak tangan dan kaki hingga jari-jari yang timbul luka lepuh berisi cairan.

Umumnya kondisi ini akan disertai dengan rasa gatal dan nyeri terbakar di area kulit yang terkena.

"Pasien datang keluhannya ada rasa gatal yang cukup hebat di tangan, kaki, dan jari. Kadang cuman di kaki dan tangan. Tapi bisa juga cuman di telapak tangan dan telapak kaki," ungkap dr. R. Aj. Putri Ambarani.

Pompholyx juga bisa muncul dalam bentuk akut dan kambuh-kambuhan, lho Moms. Jadi, saat kambuh, gejalanya baru akan muncul.

"Bisa muncul dalam bentuk akut, waktu masih meradang, atau malahan kadang udah kambuh-kambuhan. Sifatnya memang kambuh-kambuhan. Jadi bisa muncul akut dan kronis disertai plenting-plenting isi air," tambah dr. R. Aj. Putri Ambarani.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Handbody untuk Menghilangkan Bekas Luka, Ampuh!

Berikut gejala pompholyx

  • Kulit kemerahan dan pecah-pecah
  • Kulit berkeringan di sekitar lepuhan
  • Kuku menebal dan bisa berubah warna
  • Timbul rasa sakit dan nyeri
  • Pembengkakan
  • Pengerasan kulit
  • Timbul nanah di dalam lepuhan

Gejala pompholyx ini bisa timbul selama 2 sampai 3 minggu. Namun kulit di bawah area lepuhan bisa menjadi merah dalam waktu yang cukup lama.

"Ya kalau diobati dengan benar ya bisa cepat membaik sih. Tapi biasanya agak bandel, bisa 2 samapi 3 mingguan. Namun beberapa waktu seperti mingguan dan bulanan bisa tetap kambuh. Tapi kalau di maintain, artinya ada pakai moisturizer, tidak melakukan kontak dengan barang-barang iritatif itu lebih ringan, tidak separah jika kulit sudah sensitif lalu terpapar bahan kimia," kata dr. R. Aj. Putri Ambarani.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Bekas Luka Bakar, Simpel Banget!

Apakah Pompholyx Bisa Disembukan?

Pompholyx
Foto: Pompholyx

Foto ilustrasi pompholyx (Sumber: Orami Photo Stock)

Menurut dr. R. Aj. Putri Ambarani, penyembuhan 100 persen pada penderita pompholyx cukup sulit kareana pada umumnya kondisi ini bersifat kambuh-kambuhan.

"Iya ini eczema ya seperti pada eksim atau dermatitis pada umumnya memang kambuh-kambuhan untuk sembuh 100 persen sembuh agak sulit tapi tetep bisa di maintain supaya enga terlalu sering kambuh," kata dr. R. Aj. Putri Ambarani.

Terlebih, jika kondisi ini didiamkan tentu akan menimbulkan komplikasi, ya Moms. Biasanya komplikasi bisa berupa muncul garis-garis retak atau luka-luka hingga penebalan kulit.

Sebagai tambahan informasi, pompholyx sendiri tidak termasuk ke dalam penyakit menular. Tapi siapa saja berisiko mengalami kondisi ini.

Nah, itu dia Moms informasi seputar pompholyx atau dengan nama lain dyshidrotic eczema atau dyshidrotic dermatitis, semoga bermanfaat!

  • https://www.healthline.com/health/dyshidrotic-eczema#symptoms
  • https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/eczema/dyshidrotic-eczema
  • https://emedicine.medscape.com/article/1122527-overview#:~:text=Dyshidrotic%20eczema%2C%20also%20termed%20pompholyx,it%20affects%20teenagers%20and%20adults.
  • https://www.nhs.uk/conditions/pompholyx/#:~:text=Pompholyx%20(also%20called%20dyshidrotic%20eczema,can%20help%20control%20the%20symptoms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb