05 Desember 2023

8+ Contoh Puisi Cinta Tanah Air, Tingkatkan Nasionalisme!

Bisa bangkitkan semangat bela negara!
8+ Contoh Puisi Cinta Tanah Air, Tingkatkan Nasionalisme!

Membaca dan meresapi puisi cinta tanah air bisa jadi salah satu cara meningkatkan rasa nasionalisme.

Melalui rangkaian kata penuh makna, banyak karya dari sastrawan dan penyair yang dibuat sebagai bentuk cinta untuk negara.

Selain dapat meningkatkan rasa nasionalisme, beberapa contoh puisi cinta tanah air bisa membantu Si Kecil dalam mengumpulkan tugas.

Ingin tahu apa saja contoh puisi cinta tanah air? Yuk, simak ulasan berikut ini!

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Air Sumur dengan Alami dan Kimia

Contoh Puisi Cinta Tanah Air

Ilustrasi Puisi Cinta Tanah AIr
Foto: Ilustrasi Puisi Cinta Tanah AIr (dreamsinparis.com)

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra, yang berbentuk bait demi bait kalimat penuh makna.

Salah satu yang cukup banyak dibuat oleh sastrawan dan penyair adalah puisi cinta tanah air.

Berikut ini beberapa contoh puisi cinta tanah air yang bisa menginspirasi:

1. Sebuah Jaket Berlumur Darah - Taufiq Ismail

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun‐tahun

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan 'Selamat tinggal perjuangan'
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan‐bangunan
Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai kemana‐mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang‐abang beca, kuli‐kuli pelabuhan
teriakan‐teriakan di atas bis kota, pawai‐pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN!

2. Anak-Anak Indonesia - Ahmadun Yosi Herfanda

Kehilangan ladang di kampung mereka
Anak-anak Indonesia merangkak di lorong-lorong gelap kota
Berjejal mereka di gerbong-gerbong

Kereta api senja
Terimpit dalam gubuk-gubuk tanpa jendela
Anak-anak Indonesia akan digiring kemanakah mereka

Bagai berjuta bebek mereka bersuara menyanyi
Lagu tanpa syair dan nada
Sebelum matahari terbit, anak-anak indonesia
Berderet di tepi jalan raya

Menggapai-gapaikan tangan mereka ke gedung-gedung berkaca yang selalu tertutup pintu-pintunya
Dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja
Tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi
Terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan dan lapangan Golf katanya)

Anak-anak indonesia tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel dan biro-biro ekspor tenaga kerja
Anak-anak indonesia, akan dibawa kemanakah?
Ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa
Siapa yang bisa menolong nasib mereka?

Baca Juga: Ini 20 Inspirasi Kado Natal Kekinian, Langsung CO!

3. Bayi Lahir Bulan Mei 1998 - Taufiq Ismail

Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
Suaranya keras, menangis berhiba‐hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta.

Kalau dia jadi petani di desa
Dia akan mensubsidi harga beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya
Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing
Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing

Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran

Juga mulutmu belum selesai bicara
Kau pasti dikencinginya

Baca Juga: Syair dan Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang Sangat Romantis

4. Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia - W.S. Rendra

Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Ketakutan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentuk simpul-simpul sejarah

O, jaman edan!

O, malam kelam pikiran insan!

Koyak-moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan

O, tata warna fatamorgana kekuasaan!

O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja!

Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan bahwa hukum harus lebih tinggi dari keinginan para politisi, raja-raja, dan tentara

O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan!

O, rasa putus asa yang terbentur sangkur!

Berhentilah mencari ratu adil!
Ratu adil itu tidak ada. Ratu adil itu tipu daya!
Apa yang harus kita tegakkan bersama adalah Hukum Adil

Hukum adil adalah bintang pedoman di dalam prahara Bau anyir darah yang kini memenuhi udara menjadi saksi yang akan berkata

Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat
Apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa
Apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan
Maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa
Lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya

Wahai, penguasa dunia yang fana!
Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta!
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?

Apabila saran akal sehat kamu remehkan berarti pintu untuk pikiran-pikiran gelap yang akan muncul dari sudut-sudut gelap telah kamu bukakan!

Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi
Air mata mengalir dari sajakku ini

Baca Juga: Sinopsis Puisi Cinta yang Membunuh, Film Horor yang Diadaptasi dari Kumpulan Puisi Garin Nugroho

5. Tanah Airku Indonesiaku - Thohir

Aku adalah anak Indonesia
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku bangga tinggal di Indonesia
Aku bangga menjadi warga Indonesia

Engkau adalah Tanah Airku
Engkau adalah pelitaku
Engkau adalah harga matiku

Sungguh indah akan ciptaanmu
Tanah yang begitu subur dan makmur
Membawaku ke dalam kejayaanmu
Tanah airku oh.. Indonesiaku

Banyak beragam suku kebudayaan
Dan banyak kekayaan hasil laut dan hutan dan tanaman

Berharap Indonesia akan maju
Bersatu padu membangun bangsa
Yang lebih maju
Dengan bersatu kita akan maju

Tanah airku oh Indonesiaku
Yang ku cintai

Aku cinta tanah airku
Aku cinta budaya Indonesiaku Aku takkan berpaling darimu, oh Indonesiaku
Aku cinta aneka bahasamu

Walau berbeda suku Bhinneka Tunggal Ika
Namun kita tetap jua
Tanah Airku oh Indonesiaku

6. Tanah Airku - Chairil Anwar

Di tanahku tercinta ini ku berpijak
Kasih dan cinta menyala dalam hati
Tempatku berlindung, rumahku tercinta
Indonesia, negeri yang kucintai

Pulau-pulau yang menjulang di samudera
Gunung-gunung megah menjulang tinggi
Lautan yang biru, hamparan sawah hijau
Semua itu indah, membuatku terpaku

Negeri yang subur, melimpah berkah
Dermaga-dermaga terhampar di pelabuhan
Masyarakat berbilang bangsa dan budaya
Satu persatuan, semangat kebersamaan

Merah putih terbang berkibar di angkasa
Lambang kebesaran, semangat kebanggaan
Pahlawan-pahlawan berjuang tanpa lelah
Membangun bangsa, mempertahankan tanah

Di balik sejarah, tragedi dan duka
Kesatuan dan persatuan selalu terjaga
Bangsa yang berdiri tegak berjaya
Indonesia, negeri yang penuh harapan

Tanah airku, tempatku dilahirkan
Kau adalah nyawa, nafasku sejati
Cinta dan kesetiaan tiada tergantikan
Selamanya, aku mencintai Tanah Airku ini

Di bumi Nusantara yang terhampar luas

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb