01 April 2020

Mengenal Lebih Dekat Retardasi Mental pada Anak

Cari tahu jenis retardasi mental yang dialami anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat
Mengenal Lebih Dekat Retardasi Mental pada Anak

Apakah Moms merasa bahwa Si Kecil sulit untuk menangkap dan mengerti apa yang diajarkan oleh Moms? Atau pernahkah Moms melakukan tes IQ pada anak dan mendapati bahwa IQ anak berada di bawah rata-rata?

Jika iya, mungkin saja Si Kecil mengalami retardasi mental. Lalu apa sebenarnya retardasi mental pada anak?

Science Direct mendefinisikan retardasi mental merupakan suatu keadaan di mana seseorang mengalami hambatan atau keterbatasan pada intelektual dan perkembangannya.

Keterbatasan ini mencakup cara beradaptasi dan berekspresi secara konseptual, sosial, dan mempraktikkan kemampuan yang dipelajari.

Biasanya retardasi mental pada anak mulai dapat dikenali sejak balita. “Jika terdapat kekhawatiran atau kecurigaan anak mengalami retardasi mental, orang tua dapat mengevaluasi anak dari sejak lahir hingga umur tiga tahun. Konsultasikan pada dokter anak terkait hal ini,” jelas Mark J. Hauser, M.D. , dokter anak di Greater Boston seperti dikutip pada laman American Psychiatric Association.

Mengenal Retardasi Mental

Terdapat empat kategori retardasi mental pada anak dari tingkat terendah hingga terparah.  

1. Retardasi Mental Ringan (IQ 50-69)

Retardasi Mental Ringan (IQ 50-69)
Foto: Retardasi Mental Ringan (IQ 50-69) (https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1f/Fragx-2.jpg)

Foto: wikimedia.org

Retardasi mental pada anak dalam kategori ini masih dapat dididik dan lebih mudah menangkap dan mempraktikkan ilmu yang diajarkan.

Meskipun anak biasanya mengalami kesulitan berbicara, namun bukan berarti anak tidak dapat berkomunikasi sama sekali. Anak pada tahapan ini mampu berbahasa untuk keperluan sehari-hari.

Umumnya retardasi mental pada anak di tahapan ini masih mampu mengerjakan pekerjaan mudah dan diberikan tanggung jawab kecil, seperti mengancingkan baju atau mencuci tangan.

Namun, hambatan terbesar biasanya muncul dari bidang akademis. Anak akan terasa lebih sulit untuk membaca dan menulis.

2. Retardasi Mental Sedang (IQ 35-49)

Mengenal Lebih Dekat Tentang Retardasi Mental 2.png
Foto: Mengenal Lebih Dekat Tentang Retardasi Mental 2.png

Foto: pinimg.com

Retardasi mental pada anak yang satu ini juga masih dalam tahapan yang dapat dilatih walaupun memang membutuhkan kesabaran lebih dari pengajarnya.

Pada tahapan ini anak biasanya akan mengalami kesulitan dalam berbicara dan membuat kalimat atau dalam penggunaan bahasa.

Berbeda dengan retardasi mental ringan, pada tahapan ini anak bahkan tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Dalam beberapa kasus, anak bahkan perlu diawasi seumur hidupnya.

3. Retardasi Mental Berat (IQ 20-34)

Retardasi Mental Berat (IQ 20-34)
Foto: Retardasi Mental Berat (IQ 20-34) (Meriahnichols.com)

Foto: meriahnichols.com

Retardasi mental pada anak dalam tahapan ini tidak banyak berbeda dengan retardasi mental sedang.

Anak memiliki kesulitan yang sama seperti retardasi mental sedang.

Namun perbedaannya, pada tahapan ini anak sangat terlihat berbeda dari fisik dan gerakannya akibat gangguan motorik yang dialaminya.

Terus berikan dukungan pada anak dan lakukan latihan rutin sesuai anjuran dokter.  

4. Retardasi Mental Sangat Berat (IQ < 20)

Retardasi Mental Sangat Berat (IQ < 20)
Foto: Retardasi Mental Sangat Berat (IQ &lt; 20) (Teachme2read.files.wordpress.com)

Foto: wordpress.com

Ini merupakan retardasi mental pada anak yang paling berat. Anak pada tahapan ini biasanya terdeteksi memiliki IQ di bawah 20.

Dibutuhkan kesabaran dan dedikasi lebih dalam mengajarkan anak pada tahapan ini.

Anak pada tahapan ini akan sulit memahami bahasa dan penggunaan kata terasa terbatas.

Namun, meski demikian dengan banyak latihan dan penanganan yang tepat, anak memiliki peluang untuk dapat melakukan pekerjaan sehari-hari.

Itulah retardasi mental pada anak yang perlu Moms ketahui. Pantau terus tumbuh kembang anak secara rutin ke dokter anak untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb