13 Juli 2022

Rhabdomyosarcoma: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Rhabdomyosarcoma adalah jenis kanker yang cukup langka. Kenali penyakitnya di bawah ini!
Rhabdomyosarcoma: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Pernahkah Moms mendengar tentang rhabdomyosarcoma?

Tidak seperti penyakit kanker serviks, bisa dibilang bahwa rhabdomyosarcoma adalah jenis keganasan yang cukup jarang terjadi.

Meski begitu, penyakit bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

Seperti apa penyakitnya, bagaimana cara mengatasi rhabdomyosarcoma? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: 13 Makanan Pemicu Kanker yang Harus Dibatasi

Apa Itu Rhabdomyosarcoma?

kanker rhabdomyosarcoma
Foto: kanker rhabdomyosarcoma

Foto: Penderita Kanker (Orami Photo Stocks)

Rhabdomyosarcoma adalah jenis kanker sarkoma yang menyerang sel-sel, yang biasanya berkembang menjadi otot rangka.

Otot tersebut dikendalikan tubuh untuk menggerakan bagian-bagian tertentu.

Sarkoma itu sendiri merupakan kanker yang berkembang di jaringan ikat tubuh, seperti otot, lemak, tulang, lapisan sendi, atau pembuluh darah.

Menurut American Cancer Society, terdapat beberapa jenis kanker rhabdomyosarcoma yang umum terjadi, yaitu:

1. Rhabdomyosarcoma Embrional (ERMS)

ERMS biasanya mempengaruhi anak-anak dalam 5 tahun pertama kehidupan mereka.

Akan tetapi, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dengan usia yang lebih tua.

Jenis kanker ini cenderung terjadi di daerah kepala dan leher, kandung kemih, vagina, dan di dalam atau sekitar prostat maupun testis.

2. Rhabdomyosarcoma Alveolus (ARMS)

ARMS biasanya mempengaruhi semua kelompok usia secara merata.

Hal ini membuat RMS lebih umum ditemukan pada anak-anak yang lebih tua, remaja, dan orang dewasa, ketimbang lansia atau bayi.

ARMS paling sering berkembang pada otot besar batang, lengan, dan kaki.

Jenis kanker ini cenderung tumbuh lebih cepat daripada ERMS, dan biasanya membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

3. Rhabdomyosarcoma Anaplastik dan Sarkoma Tidak Berdiferensiasi

Rhabdomyosarcoma anaplastik (pleomorphic rhabdomyosarcoma) adalah jenis keganasan yang tidak umum.

Kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2022, Pentingnya Kemudahan Akses Pengobatan kanker untuk Pasien

Apa Saja Tanda dan Gejala Rhabdomyosarcoma?

sakit kepala belakang
Foto: sakit kepala belakang (Orami Photo Stock)

Foto: Wanita Mengalami Sakit Kepala (Orami Photo Stocks)

Tanda dan gejala rhabdomyosarcoma bergantung pada lokasi tumbuhnya kanker.

Misalnya, jika kanker ada di daerah kepala atau leher, tanda dan gejalanya meliputi:

  • Sakit kepala
  • Mata menonjol atau bengkak
  • Mimisan, perdarahan tenggorokan atau telinga.

Lain halnya jika kanker tumbuh di saluran kemih atau sistem reproduksi. Tanda dan gejalanya, meliputi:

  • Susah buang air kecil dan urine berdarah
  • Sembelit
  • Perdarahan di vagina atau rektum.

Sementara itu, bila kanker tumbuh di lengan atau kaki, tanda dan gejalanya meliputi:

  • Pembengkakan atau benjolan di lengan atau kaki
  • Rasa sakit di daerah yang terkena.

Jika Moms, Dads, atau anggota keluarga di rumah mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Ari Lasso Menderita Kanker Limfoma DLBCL, Ini 7+ Selebriti yang Juga Pejuang Kanker

Apa Penyebab Rhabdomyosarcoma?

cancer-cell-lymphocyte-lg
Foto: cancer-cell-lymphocyte-lg (https://moffitt.org/media/11293/cancer-cell-lymphocyte-lg.jpg?crop=0,0,0,0&cropmode=percentage&width=1440&height=650&rnd=132465378040000000)

Foto: Sel Kanker (moffitt.org)

Seperti jenis kanker lainnya, penyebab rhabdomyosarcoma tidak diketahui dengan pasti hingga saat ini.

Namun, ahli kesehatan percaya bahwa penyakit ini terbentuk akibat adanya mutasi (perubahan pada sel).

Sel yang disebut rhabdomyoblast seharusnya membelah, berkembang, dan mati ketika mengalami kerusakan, untuk kemudian digantikan dengan yang baru.

Namun, mutasi sel membuat proses tersebut menjadi kacau.

Alhasil, sel yang rusak terus membelah tanpa kendali, terus terakumulasi, dan menyebabkan munculnya tumor.

Dalam jangka waktu tertentu, sel kanker bisa menyebar dan merusak jaringan maupun organ sehat di sekitarnya.

Kanker pada sel otot ini bisa terjadi pada siapa. Akan tetapi, orang-orang dengan kondisi berikut lebih berisiko mengalaminya:

  • Risiko rhabdomyosarcoma lebih tinggi pada anak-anak dengan kerabat darah, seperti orang tua atau saudara kandung, yang pernah menderita kanker.
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, rhabdomyosarcoma dikaitkan dengan sindrom genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak, termasuk neurofibromatosis 1, sindrom Noonan, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Beckwith-Wiedemann, dan sindrom Costello.

Baca juga: 13 Makanan Pemicu Kanker yang Harus Dibatasi

Bagaimana Diagnosis Rhabdomyosarcoma?

Untuk menegakkan diagnosis rhabdomyosarcoma, dokter mungkin akan meminta Dads atau Moms menjalani serangkaian tes kesehatan seperti berikut:

  • Pemeriksaan fisik.
  • Tes darah.
  • Tes pencitraan.
  • Biopsi.
  • Tes kesehatan lain yang mendukung.

Apa Saja Pilihan Pengobatan Rhabdomyosarcoma?

Melakukan Operasi Non-obstetri  Saat Hamil Amankah 2.jpg
Foto: Melakukan Operasi Non-obstetri Saat Hamil Amankah 2.jpg (Insider.com)

Foto: Operasi Kanker (Orami Photo Stocks)

Berikut adalah berbagai pengobatan untuk rhabdomyosarcoma:

1. Operasi

Tujuan dari operasi adalah untuk menghilangkan semua sel kanker yang ada di dalam tubuh.

Akan tetapi, prosedur ini tidak selalu bisa, apalagi jika rhabdomyosarcoma telah tumbuh di sekitar organ atau struktur penting dalam tubuh.

Apabila sel kanker tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi, dokter akan menyertakan perawatan lain seperti kemoterapi dan terapi radiasi.

Hal ini bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa.

2. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat keras untuk membunuh sel kanker di dalam tubuh.

Perawatan biasanya melibatkan kombinasi obat-obatan, yang biasanya diberikan melalui pembuluh darah.

Obat mana yang diberikan dan seberapa sering variasinya tergantung pada situasi yang dialami pasien.

Kemoterapi sering digunakan setelah operasi atau terapi radiasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa.

Terapi ini juga dapat digunakan sebelum perawatan lain untuk mengecilkan tumor, agar operasi atau terapi radiasi memberikan hasil yang lebih efektif.

3. Terapi Radiasi

Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker di dalam tubuh.

Terapi radiasi mungkin direkomendasikan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa.

Terapi ini juga dapat digunakan sebagai pengganti operasi, khususnya ketika rhabdomyosarcoma terletak di area yang sulit dioperasi.

Baca juga: Fakta Seputar Kanker Serviks yang Perlu Dipahami

Demikian sekilas fakta tentang rhabdomyosarcoma. Apabila Moms atau Dads mencurigai adanya gejala penyakit tersebut, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rhabdomyosarcoma/symptoms-causes/syc-20390962
  • https://www.cancer.org/cancer/rhabdomyosarcoma/about/what-is-rhabdomyosarcoma.html
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6226-rhabdomyosarcoma

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb