12 Agustus 2022

Ryvel Drop, Efektif Mengatasi Gejala Rhinitis Alergi

Mengatasi gejala alergi musiman dan tahunan
Ryvel Drop, Efektif Mengatasi Gejala Rhinitis Alergi

Ryvel drop termasuk ke dalam jenis obat tetes yang digunakan untuk meredakan gejala rhinitis alergi.

Adapun beberapa gejala yang bisa diatasi dengan obat ini, yaitu gatal-gatal, bersin, hidung berair atau pilek dan ruam kulit.

Obat bekerja dengan mengikat zat penyebab reaksi alergi, sehingga gejala di atas bisa diatasi dengan baik.

Terkait dengan dosis dan efek samping setelah menggunakan obat, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Keterangan Ryvel Drop

Alergi
Foto: Alergi (Shutterstock.com)

Foto: Alergi (Orami Photo Stock)

Obat termasuk ke dalam golongan obat keras yang diklasifikasikan sebagai terapi antihistamin dan antialergi.

Di dalamnya mengandung 10 miligram cetirizine per mililiter. Obat dijual dalam satuan botol berukuran 10 mililiter seharga Rp50.000 hingga Rp110.000.

Dosis Penggunaan Obat

Dosis yang diberikan disesuaikan dengan gangguan kesehatan yang dialami dan usia pengguna.

Dosis umum penggunaan sebagai berikut:

  • Anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Sebanyak 0.25 mililiter per hari.
  • Anak berusia 2 hingga 6 tahun. Sebanyak 0.25 mililiter per hari. Dosis penggunaan maksimal 0.5 mililiter per hari yang diberikan sebanyak 0.25 mililiter setiap 12 jam.
  • Anak berusia 6 hingga 12 tahun. Sebanyak 1 mililiter per hari atau 0.5 mililiter 2 kali sehari.
  • Anak di atas 12 tahun dan orang dewasa. Sebanyak 1 mililiter per hari.

Perlu diketahui, 1 mililiter sebanding dengan 10 miligram obat.

Obat bisa dikonsumsi oleh lansia yang menderita penurunan fungsi organ hati dan ginjal. Namun, dosis dikurangi menjadi setelah dosis umum di atas.

Kategori Kehamilan

Ryvel drop termasuk ke dalam golongan obat kategori B. Artinya, dari penelitian yang dilakukan tidak menunjukkan risiko pada janin.

Meski begitu, belum ada studi yang memadai terkait dengan penggunaan ryvel drop pada ibu hamil.

Studi yang dilakukan pada hewan tidak selalu bisa dijadikan patokan dasar keamanan dalam pemakaian obat pada ibu hamil.

Terkait dengan penggunaan obat selama masa kehamilan, ini boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.

Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Perhatian Sebelum Menggunakan Obat

sanmol-drop
Foto: sanmol-drop

Foto: Drop (Orami Photo Stock)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan menggunakan ryvel drop. Berikut ini di antaranya:

  • Efek sedasi, seperti pingsan, mengantuk dan cemas jarang terjadi, tapi perlu diwaspadai. Jadi, jangan berkendara atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi obat.
  • Hentikan pemakaian obat 48 jam sebelum menjalani tes alergi karena dapat mengganggu hasil kemurnian pemeriksaan.
  • Obat bisa menyerap ke dalam ASI. Karena itu, penggunaan obat pada ibu hamil harus disesuaikan berdasarkan anjuran dokter.
  • Tidak disarankan pada penderita penurunan fungsi organ ginjal dan hati.

Interaksi Obat Ryvel Drop

RIsiko efek samping semakin tinggi jika dikonsumsi bersamaan dengan beberapa jenis obat di bawah ini:

  • Obat penenang dan alkohol. Keduanya meningkatkan risiko efek samping pada sistem saraf pusat.
  • Makanan. Cara ini dapat menurunkan menunda konsentrasi puncak plasma.
  • Hydroxyzine dan Levocetirizin. Keduanya meningkatkan risiko overdosis obat. Sebab, keduanya memiliki fungsi yang hampir sama dengan cetirizine.

Cara Tepat Menyimpan Obat

Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, ryvel drop juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
  • Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.

Efek Samping Penggunaan Obat

Seperti semua obat-obatan, ryvel drop juga berisiko menyebabkan efek samping, meski tidak semua pengguna mengalaminya.

Efek Samping Umum

Rasa kantuk dan lelah terjadi pada 1 dari 10 pengguna. Beberapa efek samping lain yang umum dialami, meliputi:

Efek Samping Serius

Reaksi alergi (anafilaksis) serius jadi efek samping yang perlu mendapatkan penanganan medis segera. Sebab, pengguna berisiko kehilangan nyawa.

Gejala anafilaksis yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Bentol yang disertai dengan gatal
  • Ruam merah di kulit
  • Pembengkakan pada mata, bibir, tangan dan kaki
  • Pembengkakan pada mulut, lidah dan tenggorokan
  • Pusing, bahkan kehilangan kesadaran atau pingsan

Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Tips Mengatasi Efek Samping Ryvel Drop

kepala sering pusing
Foto: kepala sering pusing

Foto: Pusing (Orami Photo Stock)

Jika rasa kantuk mengganggu aktivitas yang dilakukan, coba bicarakan hal ini dengan dokter. Dokter biasanya akan mengganti obat dengan kandungan yang sama.

Sedangkan efek samping berupa sakit kepala bisa diatasi dengan banyak istirahat dan cukup minum air putih. Disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol.

Pengguna juga bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit jika sakit kepala tak kunjung membaik setelah beristirahat.

Selain itu, jangan membuat gerakan yang terlalu cepat. Pastikan bangun dari posisi duduk secara perlahan.

Pengguna juga bisa mengunyah permen karet bebas gula untuk meredakan efek samping berupa mulut kering.

Jika mengalami mual, coba minum obat bersamaan dengan makanan atau setelah makan. Hindari makanan pedas dan berlemak.

Jika efek samping tak kunjung membaik setelah menerapkan beberapa langkah yang disebutkan barusan, silahkan periksakan diri ke dokter.

Jangan tunggu hingga efek samping jadi semakin parah.

  • https://www.nhs.uk/medicines/cetirizine/
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a698026.html
  • https://www.drugs.com/cetirizine-hcl.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb