04 Maret 2024

Penyebab Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk, Simak!

Simak penjelasan dari dokter juga, ya Moms!
Penyebab Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk, Simak!

Sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk menjadi salah satu jenis penyakit yang umum dialami banyak orang.

Lantas, apa saja kondisi yang menjadi penyebabnya? Sejauh ini, belum diketahui penyebab pastinya, Moms.

Namun, sakit kepala ini memang dapat timbul kapan saja dan pada titik area yang berbeda-beda.

Dalam banyak kasus, sakit kepala ini dipicu oleh pola makan yang tidak teratur atau kebiasaan menunda makan.

Jika hal ini terjadi, segera penuhi kebutuhan harian tubuh dengan makanan yang bernutrisi dan istirahat yang cukup.

Yuk, Moms simak informasi lengkapnya mengenai sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk di bawah ini.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

Penyebab Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk

Penyebab Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk
Foto: Penyebab Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk (Freepik.com/prostooleh)

Menurut dr. Triana Ayuningtyas, Sp. N, Dokter Spesialis Neurologi, RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, sakit kepala seperti ditusuk bisa disebabkan oleh sakit kepala primer maupun sekunder.

Sakit kepala primer terjadi ketika sakit kepala tidak disebabkan oleh gangguan struktural tertentu di kepala.

Sedangkan, sakit kepala sekunder muncul karena adanya gangguan struktural di kepala yang merangsang area peka nyeri.

Nyeri kepala primer dengan gejala sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk bisa jadi merupakan sindrom primary stabbing headache.

Kondisi ini ditandai dengan sensasi tusukan yang sangat singkat, berulang, dan vokal pada kepala.

Sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk ini seringkali dirasakan oleh penderita nyeri kepala primer lainnya, seperti migrain dan klaster.

"Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memperberat gejala yang muncul, terutama jika sakit kepala ditusuk tersebut merupakan bagian dari nyeri kepala sekunder, khususnya terkait pembuluh darah," jelas dr. Triana Ayuningtyas.

Moms, sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk adalah gejala yang memerlukan pemeriksaan dan evaluasi lebih mendalam.

Terlebih lagi jika gejala yang muncul menunjukkan kemungkinan nyeri kepala jenis sekunder.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Ini Kata Dokter!

Intensitas Sakit Kepala Berbeda-beda

Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Disutuk
Foto: Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Disutuk (Freepik.com/jcomp)

Sakit kepala di ubun ubun seperti ditusuk memiliki tingkat keparahan yang berbeda, mulai dari intensitas ringan hingga berat.

Jika sakit kepala yang dialami ringan atau tidak terlalu parah, kondisi tersebut umumnya dapat mereda dengan sendirinya.

Namun, jika sakit kepala terasa berlarut-larut atau semakin memburuk, itu harus menjadi perhatian.

Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi gejala medis serius, Moms.

Sebaiknya hindari mengonsumsi ‘obat warung’ atau obat yang dijual bebas di pasaran.

Penggunaan dosis obat yang tidak tepat dapat memperburuk rasa sakit kepala yang dialami.

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami kondisi tersebut untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Berdasarkan jenisnya, sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk memiliki variasi tingkat keparahan yang ditentukan oleh gejalanya.

Simak penjelasannya berikut ini!

Jenis Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk

Jenis Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk (Orami Photo Stock))
Foto: Jenis Sakit Kepala di Ubun-ubun seperti Ditusuk (Orami Photo Stock))

Sakit kepala, yang didefinisikan sebagai rasa sakit di kepala, sering dianggap sepele oleh banyak orang.

Namun, sebaiknya mewaspadai gejala-gejala sakit kepala, karena beberapa di antaranya memerlukan penanganan medis yang tepat, Moms.

Sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk merupakan salah satu gejala yang perlu diwaspadai.

Berikut ini jenis sakit kepala di ubun-ubun berdasarkan jenisnya:

1. Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang termasuk jenis sakit kepala yang sering ditemui.

Gejala umumnya meliputi rasa sakit intens di kepala dan ubun-ubun, yang bisa menjalar hingga ke bagian belakang leher.

Selain itu, tekanan saat mengalami sakit kepala ini seringkali membuat otot-otot sekitar wajah menjadi kaku.

Penting untuk diketahui bahwa sakit kepala tegang bisa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan durasi sakitnya, yakni:

  • Sakit kepala tegang episodik

Sakit kepala tegang jenis ini merupakan sakit kepala yang berlangsung selama 30 menit dan umumnya terjadi kurang dari 15 hari dalam sebulan.

  • Sakit kepala tegang kronis

Berbeda dengan jenis episodik, sakit kepala tegang kronis adalah sakit kepala yang berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari.

Pada umumnya, penderita yang mengalami jenis sakit kepala ini akan merasakan gejalanya lebih dari 15 hari dalam sebulan.

Pertolongan pertama bagi penderita sakit kepala tegang dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat untuk meredakan nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.

Jika obat tersebut tidak dapat meredakan gejala yang dialami, disarankan segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Terapkan pola makan yang teratur, istirahat yang cukup dan hindari hal-hal yang dapat memicu timbulnya gejala sakit kepala tegang.

Seperti dikutip dari National Health Service UK, kafein adalah salah satu pemicu utama sakit kepala tegang. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi kafein untuk mencegahnya.

Baca Juga: 7 Pantangan Sinusitis yang Harus Dihindari, Waspada Ya!

Migrain termasuk tipe sakit kepala di ubun-ubun seperti ditusuk dan seringkali sangat mengganggu.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb