19 Juli 2022

5+ Prinsip dan Ciri Sekolah Ramah Anak, Moms Wajib Tahu!

Cari yang paling membuat anak nyaman.
5+ Prinsip dan Ciri Sekolah Ramah Anak, Moms Wajib Tahu!

Sekolah ramah anak pastinya akan menjadi pilihan Moms untuk Si Kecil yang baru mulai pendidikannya.

Setiap hari, lebih dari satu miliar anak di dunia pergi ke sekolah, di dalam gedung, tenda atau di bawah pohon.

Namun, munculnya kasus pelecehan, kekerasan dan bully pada anak menyebabkan kebutuhan akan Sekolah Ramah Anak (SRA) meningkat.

Tentunya, ini memunculkan kekhawatiran tersendiri untuk Moms dan Dads.

Apa Itu Sekolah Ramah Anak?

Ilustrasi Sekolah Ramah Anak
Foto: Ilustrasi Sekolah Ramah Anak (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Dilansir dari website SIGA Kemenppa, Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya.

Sekolah Ramah Anak (SRA) mendukung partisipasi anak.

Terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.

Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Perlindungan Anak nomor 35 tahun 2014. Perwujudan sekolah yang bebas dari risiko kekerasan ini merupakan bagian dari program Kota Ramah Anak.

Baca Juga: Moms, Begini Cara Menabung Anak Sekolah yang Bisa Diajarkan pada Si Kecil

Ciri-Ciri Sekolah Ramah Anak

Ciri Sekolah Ramah Anak
Foto: Ciri Sekolah Ramah Anak (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Ada beberapa ciri-ciri sekolah ramah anak yang ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:

1. Sikap Terhadap Murid

Ciri-ciri sekolah ramah anak, yaitu sikap terhadap murid dapat membuat nyaman.

Perlakuan adil bagi murid laki-laki dan perempuan, cerdas-lemah, kaya-miskin, normal-cacat, anak pejabat-anak buruh,

Penerapan norma agama, sosial dan budaya setempat. Selain itu, kasih sayang kepada murid, memberikan perhatian bagi mereka yang lemah dalam proses belajar karena memberikan hukuman fisik maupun nonfisik bisa menjadikan anak trauma.

Saling menghormati hak-hak anak, baik antar murid, antar tenaga, kependidikan serta antara tenaga kependidikan dan murid.

2. Metode Pembelajaran

Terjadi proses belajar sedemikian rupa sehingga siswa merasakan senang mengikuti pelajaran, tidak ada rasa takut, cemas dan waswas, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif serta tidak merasa rendah diri karena bersaing dengan teman siswa lain.

Terjadi proses belajar yang efektif yang dihasilkan oleh penerapan metode pembelajaran yang variatif dan inovatif.

Misalnya, belajar tidak harus di dalam kelas, guru sebagai fasilitator proses belajar menggunakan alat bantu untuk meningkatkan ketertarikan dan kesenangan dalam pengembangan kompetensi, termasuk lingkungan sekolah sebagai sumber belajar (pasar, kebun, sawah, sungai, laut, dan lainnya).

Baca Juga: Penyebab Anak Tantrum Pulang Sekolah dan Cara Mengatasinya

3. Proses Belajar Mengajar yang Didukung Media Ajar

Ciri-ciri sekolah ramah anak selanjutnya adalah proses belajar mengajar didukung oleh media ajar, seperti buku pelajaran dan alat bantu ajar atau peraga sehingga membantu daya serap murid.

Guru sebagai fasilitator menerapkan proses belajar mengajar yang kooperatif, interaktif, baik belajar secara individu maupun kelompok.

Terjadi proses belajar yang partisipatif. Murid lebih aktif dalam proses belajar.

Guru sebagai fasilitator proses belajar mendorong dan memfasilitasi murid dalam menemukan cara/jawaban sendiri dalam suatu persoalan.

4. Murid Dilibatkan

Moms dan Dads, ciri-ciri sekolah ramah anak juga murid dilibatkan dalam berbagai aktivitas yang mengembangkan kompetensinya.

Tentunya dengan menekankan proses belajar melalui berbuat sesuatu, learning by doing, demo, praktek, dan lainnya.

5. Penataan Kelas

Murid dilibatkan dalam penataan bangku, dekorasi dan ilustrasi yang menggambarkan ilmu pengetahuan serta lainnya.

Penataan bangku secara klasikal (berbaris ke belakang) mungkin akan membatasi kreativitas murid 48.

Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 2011 dalam interaksi sosial dan kerja dikursi kelompok, murid dilibatkan dalam menentukan warna dinding atau dekorasi dinding kelas.

Hal ini sehingga murid menjadi betah di dalam kelas, murid dilibatkan dalam memajang karya murid, hasil ulangan/ test, bahan ajar dan buku sehingga artistik dan menarik serta menyediakan space untuk baca (pojok baca).

Bangku dan kursi sebaiknya ukurannya disesuaikan dengan ukuran postur anak Indonesia serta mudah untuk digeser guna menciptakan kelas yang dinamis.

Baca Juga: Dukung Kegiatan Belajar, Ini Rekomendasi Laptop untuk Anak Sekolah

6. Lingkungan Kelas

Ciri-ciri sekolah ramah anak terakhir adalah murid dilibatkan dalam mengungkapkan gagasannya dalam menciptakan lingkungan sekolah (penentuan warna dinding kelas, hiasan, kotak saran, majalah dinding, taman kebun sekolah).

Sekolah juga menyediakan fasilitas air bersih, higienis dan sanitasi, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan, fasilitas sanitasi seperti toilet, tempat cuci, disesuaikan dengan postur dan usia anak, di sekolah diterapkan kebijakan/peraturan yang mendukung kebersihan dan kesehatan.

Kebijakan/peraturan ini disepakati, dikontrol dan dilaksanakan oleh semua murid (dari-oleh-dan untuk murid).

Prinsip Sekolah Ramah Anak

Sekolah Inklusi (pexels.com Yan Krukov).jpeg
Foto: Sekolah Inklusi (pexels.com Yan Krukov).jpeg (pexels.com/Yan Krukov)

Adapun prinsip-prinsip sekolah ramah anak, yakni:

  • Nondiskriminasi, antikekerasan,dan perlakuan salah lainnya.
  • Kepentingan terbaik anak selalu jadi pertimbangan utama.
  • Hak anak untuk hidup, menjaga hidup dan tumbuh kembangnya secara fisik, psikis, dan sosial atau menurut pemikiran pendidikan Ki Hadjar: merdeka lahir, batin, tenaga, dan pikiran.
  • Partisipasi anak terutama hak anak untuk didengarkan dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh.
  • Tata kelola yang baik.

Menurut UNICEF, sekolah ramah anak mempromosikan inklusivitas, kepekaan gender, toleransi, martabat dan pemberdayaan pribadi. Juga didasarkan sekolah harus beroperasi untuk kepentingan terbaik anak.

Lingkungan pendidikan harus aman, sehat dan protektif, Ruang kelas harus memiliki guru yang terlatih dan sumber daya yang memadai.

Terlebih paling utama untuk sekolah ramah anak yaitu hak anak harus dilindungi, dan suara anak didengar.

  • https://text-id.123dok.com/document/wq27jeory-prinsip-sekolah-ramah-anak-indikator-verifikasi-sekolah-ramah-anak.html
  • http://repository.radenfatah.ac.id/8975/3/BAB%20II.pdf
  • https://disdikbud.langsakota.go.id/berita/sekolah-ramah-anak-dalam-satuan-pendidikan#:~:text=Sekolah%20Ramah%20Anak%20adalah%20sekolah,hidup%20serta%20penghargaan%20terhadap%20anak.
  • https://media.neliti.com/media/publications/155265-ID-identifikasi-model-sekolah-ramah-anak-sr.pdf
  • https://www.kla.id/sekolah-ramah-anak/
  • https://www.unicef.org/documents/child-friendly-schools-manual
  • https://learningportal.iiep.unesco.org/en/glossary/child-friendly-school-cfs
  • https://edulearn.intelektual.org/index.php/EduLearn/article/view/9523
  • https://siga.kemenpppa.go.id/sekolah-ramah-anak-sra
  • https://www.bphn.go.id/data/documents/14uu035.pdf
  • https://belajar.simpkb.id/courses/pemenuhan-gpk-di-sekolah-inklusif-by-fjr/lessons/pengantar-sesi-1/topic/sekolah-ramah-anak-sra-3/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb