02 November 2022

Mengenal Staphylococcus, Bakteri yang Menyebabkan Berbagai Masalah Infeksi dalam Tubuh

Dapat menyebabkan masalah di kulit, saluran pernapasan, dan pencernaan
Mengenal Staphylococcus, Bakteri yang Menyebabkan Berbagai Masalah Infeksi dalam Tubuh

Pernahkah Moms mendengar nama bakteri Staphylococcus? Salah satu bakteri yang menyebabkan berbagai infeksi kesehatan tubuh.

Moms tentu familiar dengan masalah jerawat, bisul atau bintitan di mata yang sering dijumpai di dalam permasalahan kesehatan umum.

Nah, salah satu faktor penyebabnya karena infeksi bakteri Staphylococcus. Bakteri ini umumnya terdapat pada kulit manusia, saluran pernapasan hingga saluran pencernaan.

Umumnya tidak terlalu membahayakan, hanya saja jika bakteri ini masuk ke aliran darah atau jaringan di dalam tubuh dapat menyebabkan infeksi yang serius.

Untuk lebih mengenal bakteri ini, yuk simak pembahasan berikut ini Moms!

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab, Gejala Setiap Infeksi, dan Pengobatannya

Apa itu Staphylococcus?

Staphylococcus adalah genus dari bakteri gram positif. Bakteri gram positif merupakan bakteri yang mempertahankan zat warna gram A yang mengandung kistal violet sewaktu proses pewarnaan gram.

Jika dilihat dari mikroskop, bakteri ini berbentuk coccus atau bulat bergerombolkan seperti sekelompok anggur. Dilansir dari Mayoclinic, jenis bakteri umumnya ditemukan pada kulit atau hidung manusia.

Sebagian besar Staphylococcus tidak terlalu menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Namun, pada situasi tertentu bakteri ini berisiko menimbulkan infeksi.

Infeksi berbahaya dan bisa mengancam nyawa jika bakteri tersebut menyerang lebih banyak ke dalam tubuh, lalu memasuki aliran darah, sendi, tulang, paru-paru atau jantung.

Semakin banyak bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan memperparah infeksi yang terjadi sehingga berisiko kematian.

Baca Juga: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan pada Infeksi Paru-Paru

Staphylococcus Aureus

Staphylococcus aureus
Foto: Staphylococcus aureus (Clevelandclinic.org)

Medlineplus menjabarkan Staphylococcus adalah sekelompok bakteri dimana ada lebih dari 30 jenis.

Di antaranya Staphylococcus aureus yang menyebabkan sebagian besar infeksi pada permasalahan kesehatan.

Dilansir dari laman Health State Staphylococcus aureus atau S. aureus telah lama dikenal sebagai salah satu bakteri penyebab penyakit pada manusia.

Seperti penyebab utama infeksi kulit dan jaringan lunak seperti abses (bisul), furunkel, dan selulitis.

akan tetapi kerusakan pada kulit atau terdapat luka lainnya memungkinkan bakteri merusak mekanisme antibodi pada tubuh sehingga terjadi infeksi.

Meskipun sebagian besar infeksi staph tidak serius, S. aureus dapat menyebabkan infeksi serius seperti infeksi aliran darah, pneumonia, atau infeksi tulang dan sendi.

Hal tersebut biasanya terjadi kerusakan pada kulit atau terdapat luka yang memungkinkan bakteri merusak mekanisme antibodi pada tubuh sehingga menyebabkan infeksi yang lebih serius.

S. aureus paling sering menyebar ke orang lain melalui tangan yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Untuk itu penting untuk menjaga kebersihan tangan.

Kulit dan selaput lendir dapat menjadi penghalang yang efektif terhadap akses bakteri untuk masuk ke jaringan di bawahnya atau aliran darah yang dapat menyebabkan infeksi lebih parah.

Baca Juga: Ketahui Jenis Interferon serta Fungsinya untuk Memerangi Virus, Bakteri, dan Sel Kanker dalam Tubuh

Infeksi dari Bakteri Staphylococcus

Ilustrasi Gatal Akibat Ruam Kulit
Foto: Ilustrasi Gatal Akibat Ruam Kulit (Freepik.com/freepik)

Medlineplus menjabarkan infeksi yang umum terjadi pada bakteri ini adalah seperti infeksi kulit, Bakteremia--kondisi medis yang disebabkan oleh penumpukan bakteri dalam aliran darah--, dan infeksi aliran darah.

Selain itu juga dapat menyebabkan sepsis, respon imun yang sangat serius terhadap infeksi.

Lebih jelas berikut beberapa infeksi yang disebabkan dari genus bakteri Staphylococcus:

1. Infeksi kulit

Pada umumnya penyebab jerawat dan bisul. Gejalanya ditandai dengan merah, bengkak, dan nyeri. Terkadang ada nanah atau drainase lainnya.

Mereka bisa berubah menjadi impetigo, yang berubah menjadi kerak pada kulit, atau selulitis, area kulit merah bengkak yang terasa panas.

2. Infeksi tulang

Biasanya ditandai dengan rasa sakit, bengkak, panas, dan kemerahan di area yang terinfeksi. Terkadang disertai dengan meriang dan demam.

3. Endokarditis

Beberapa gejala mirip flu seperti demam, kedinginan, dan kelelahan. Selain itu menyebabkan detak jantung yang cepat, sesak napas, dan penumpukan cairan di lengan atau kaki.

4. Keracunan makanan

Biasanya menyebabkan mual dan muntah, diare, serta demam. Dan dapat memicu mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan akibat diare.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini 4 Bakteri Penyebab Diare yang Harus Dihindari

5. Pneumonia

Gejalanya demam tinggi, menggigil, dan batuk yang tidak kunjung sembuh. Juga disertai nyeri dada dan sesak napas.

6. Toxic shock syndrome (TSS)

Toxic shock syndrome
Foto: Toxic shock syndrome (Drheegaard.com)

Menyebabkan tubuh mengalami demam tinggi, tekanan darah rendah secara tiba-tiba, muntah, diare, dan kebingungan.

Gejala lainnya mengalami ruam seperti terbakar sinar matahari. TSS dapat menyebabkan kegagalan organ.

Penularan Infeksi dari Staphylococcus

Bakteri Staphylococcus pada umumnya berada di kulit atau di bagian hidung manusia dan biasanya tidak menyebabkan infeksi parah.

Namun, jika terkena luka, bakteri masuk ke dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan infeksi.

Bakteri ini dapat menular melalui penyebaran pada benda-benda seperti handuk, pakaian, gagang pintu, hingga remote serta bersentuhan dengan orang yang terkena infeksi bakteri ini.

Mereka yang Berisiko Terhadap Infeksi

Setiap orang berisiko memiliki infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus, termasuk S.aureus. Namun, sebagian dari mereka dapat mengatasi dengan baik karena kekebalan tubuh.

Adapun mereka yang rentan mengalami infeksi lebih serius, yaitu:

  • Memiliki kondisi kronis seperti diabetes, kanker, penyakit pembuluh darah, eksim, dan penyakit paru-paru.
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah.
  • Penderita HIV/AIDS.
  • Orang yang sedang kemoterapi.
  • Pernah operasi.
  • Mengunakan kateter, selang pernapasan, atau selang makanan.
  • Sedang menjalani dialisis.
  • Menyuntikkan obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri dari Ruam HIV, Gejala Awal dari Infeksi HIV

Pengobatan dan Pencegahan Infeksi

Cuci Tangan
Foto: Cuci Tangan (Freepik.com/freepik)

Pada umumnya dokter akan memberikan antibiotik dan melakukan pembersihan area yang terinfeksi.

Untuk itu perlu melakukan pengobatan lebih lanjut dengan melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami gejala infeksi.

Adapun untuk pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  • Jaga kebersihan tangan dengan cara cuci tangan dengan sabun dan air mengalir di antaranya setelah dari kamar mandi, setelah memegang hewan peliharaan dan ketika hendak makan dan lain sebagainya.
  • Tidak berbagi barang pribadi seperti sharing sikat gigi, handuk dan pakaian.
  • Menjaga kebersihan tempat tidur dan handuk.
  • Jaga kesehatan tubuh agar memiliki kekebalan tubuh yang baik.

Baca Juga: 10 Jenis Penyakit Menular Seksual serta Gejalanya, Termasuk Sifilis dan Herpes

Nah itulah penjabaran mengenai Staphylococcus, semoga menambah pengetahuan. Jangan lupa jaga kebersihan serta kesehatan ya Moms!

  • https://www.health.state.mn.us/diseases/staph/basics.html#ssymp
  • https://medlineplus.gov/staphylococcalinfections.html
  • https://www.healthdirect.gov.au/staph-infections
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/staph-infections/symptoms-causes/syc-20356221
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441868/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb