07 Desember 2022

Cara Mengukur Tekanan Bola Mata Normal, Cegah Glaukoma Sejak Dini!

Jika diabaikan, dapat sebabkan glaukoma
Cara Mengukur Tekanan Bola Mata Normal, Cegah Glaukoma Sejak Dini!

Mengetahui tekanan bola mata normal adalah salah satu upaya untuk mencegah glaukoma.

Sayangnya, hal tersebut sering luput dari perhatian.

Padahal, kesehatan mata juga jadi faktor penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Perlu Moms tahu, apabila tekanan bola mata terlalu tinggi atau rendah, dapat berakibat buruk pada penglihatan dalam jangka panjang.

Lalu, seperti apa kondisi yang dikatakan tekanan bola mata normal? Bagaimana cara memeriksanya?

Yuk, pahami selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, Moms!

Baca Juga: 3+ Review Nipple Cream Favorit Moms, Ampuh Atasi Puting Lecet!

Tekanan Bola Mata Normal

Pupil Mata Membesar
Foto: Pupil Mata Membesar (Orami Photo Stocks)

Tekanan bola mata atau hipertensi okular terjadi ketika ada tekanan dalam mata yang melebihi angka normal.

Tekanan mata normal berada di angka 10-21 mmHg, sementara hipertensi okular di atas 21 mmHg.

Dalam Bright Focus Foundation, dijelaskan bahwa sekitar 90% orang akan memiliki tekanan 10 dan 21 mmHg.

Meski begitu, bukan berarti jika mereka memiliki tekanan 22 atau lebih tinggi itu tak serta merta dikatakan tidak normal, lho.

Setiap individu akan memiliki tekanan bola mata normal yang berbeda dan dianggap normal.

Ada banyak individu dengan tekanan di pertengahan 20-an yang tidak menderita glaukoma.

Glaukoma adalah kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata.

Ada juga yang telah didiagnosis menderita glaukoma, sehingga diperlukan pengobatan dan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Mata Cekung Tidak Selalu Karena Kurang Tidur! Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Tekanan Bola Mata Tinggi

Kesehatan Mata Balita
Foto: Kesehatan Mata Balita (Orami Photo Stocks)

Apabila tekanan bola mata normal sekitar 10-21 mmHg, mereka yang melebihi angka tersebut dikatakan tekanan bola mata tinggi.

Peningkatan tekanan bola mata biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi dan drainase cairan di mata.

Saluran yang biasanya mengalirkan cairan dari dalam mata ini tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya, ada banyak cairan yang diproduksi tetapi tidak dapat dikeringkan karena saluran drainasenya tidak berfungsi dengan baik.

Hal ini menyebabkan jumlah cairan di dalam mata sehingga meningkatkan tekanan.

Kondisi ini disebut juga sebagai tekanan intraokular (IOP) atau hipertensi okular, mengacu pada tekanan cairan di dalam mata.

Studi menunjukkan bahwa tekanan mata yang tinggi dapat meningkatkan risiko glaukoma, penyakit mata yang mengancam penglihatan.

Jika tidak diobati, tekanan bola mata yang tinggi berisiko menekan saraf optik, menyebabkan kerusakan dan, akibatnya kehilangan penglihatan permanen.

Baca Juga: 6 Manfaat Domba Jika Dikonsumsi selama Kehamilan

Ragam Pemeriksaaan Tekanan Bola Mata

Mengompres Mata Nyeri
Foto: Mengompres Mata Nyeri (Orami Photo Stocks)

Mengetahui tekanan bola mata normal, dapat melalui sederet pemeriksaan lengkap khususnya pada mata.

Karena perubahan tekanan mata tidak menimbulkan rasa sakit, mereka bisa tidak terdeteksi selama bertahun-tahun.

Pada akhirnya menyebabkan kehilangan penglihatan yang mendadak dan tanpa disadari.

Untuk mencegah hal seperti ini, cobalah melakukan pemeriksaan tekanan bola mata normal dengan beberapa tindakan berikut:

1. Tes Tonometri Applanasi Goldmann

Tes tonometri aplanasi Goldmann adalah yang paling umum digunakan dan dianggap sebagai cara paling andal untuk mengukur tekanan bola mata normal.

Untuk melakukan tes minim rasa nyeri ini, dokter dan perawat kan memberikan obat tetes bius pewarna tidak berbahaya.

Fungsi dari cairan mata ini agar selama pemeriksaan mata tetap terasa nyaman dan tidak sakit.

Kemudian, pemeriksaan akan dilakukan dengan lampu dan melihat permukaan mata.

Akan ada tekanan sedikit pada area kecil kornea mata untuk mengukur tekanan mata normal.

2. Tonometri Non-Kontak/Tonometri Tiupan Udara

Tes ini mirip dengan tes aplanasi Goldmann tetapi menggunakan hembusan udara yang cepat untuk meratakan sebagian kecil kornea.

Pemeriksaan tekanan bola mata normal ini tidak menyentuh area mata, dan hanya mengandalkan udara.

Kebanyakan orang menilainya agak sedikit 'terkejut' ketika hembusan angin mulai dikeluarkan.

3. Tonometri Rebound

Tes tonometri rebound melibatkan penempatan probe kecil pada kornea dan menggerakkannya sedikit untuk mengukur respons mata terhadap sentuhan.

Perangkat khusus yang digunakan untuk jenis pengujian ini seperti perangkat iCare portable.

Tidak memerlukan obat tetes mati rasa, sehingga dapat digunakan dengan praktis di rumah sekalipun.

4. Tonometer atau Tonopen

Tonometer atau tonopen adalah perangkat portabel lain yang mengukur tekanan bola mata normal.

Cara penggunaannya dengan menyentuh kornea dan mengevaluasi lekukannya.

Namun, perangkat ini membutuhkan obat tetes mati rasa sebelum tes dilakukan.

Baca Juga: Cara Menggunakan Tetes Telinga untuk Obati Masalah Telinga

Cara Menurunkan Tekanan Bola Mata

Mata Merah Episkleritis
Foto: Mata Merah Episkleritis (Freepik.com)

Tak perlu khawatir apabila didiagnosis tekanan bola mata tinggi, ada banyak cara untuk menurunkan tekanan bola mata.

Tujuan perawatan untuk mengurangi tekanan sebelum menyebabkan hilangnya penglihatan akibat glaukoma.

Biasanya, dokter mata akan memberikan perawatan medis jika berisiko terkena glaukoma dan sudah memiliki tanda-tanda kerusakan saraf optik.

Perawatan yang diberikan pun berbeda pada setiap orang, tergantung pada keparahan kondisi.

Berikut beragam pilihan cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan bola mata:

1. Bentuk Angka 8 dengan Mata

Melansir laman Kementerian Kesehatan, latihan ini membantu menguatkan otot mata dan memperbaiki kelenturannya, sehingga lebih kuat terhadap cedera dan tekanan tinggi.

Caranya dengan membayangkan angka 8 berukuran besar tertulis di dinding.

Kemudian, gerakkan mata mengikuti angka 8 ini tanpa menggerakkan kepala. Lakukan latihan ini selama 1 atau 2 menit.

Jika sulit membayangkan angka 8, Moms bisa menggambarnya di secarik kertas berukuran besar dan pasangkan ke dinding.

Kemudian, mulailah menggerakkan mata mengikuti gambar tersebut sebagai gantinya.

Coba cara menurunkan tekanan bola mata ini di rumah dengan rutin, ya!

2. Gunakan Obat Tetes Mata

Obat Tetes Mata
Foto: Obat Tetes Mata (Orami Photo Stocks)

Obat tetes mata membantu mengurangi tekanan pada mata dengan meningkatkan cairan yang mengalir dari mata.

Fungsinya adalah untuk mengurangi jumlah cairan yang dihasilkan mata.

Dokter mungkin akan memberikan resep lebih dari satu obat tetes ata tergantung pada seberapa tinggi tekanan pada bola mata.

Berikut ini beberapa jenis obat tetes mata yang biasanya diberikan:

  • Prostaglandin

Obat ini bantu meningkatkan aliran keluar cairan di mata Moms (aqueous humor), sehingga mengurangi tekanan mata pada bola mata.

Obat-obatan dalam kategori ini termasuk latanoprost (Xalatan), travoprost (Travatan Z), tafluprost (Zioptan), bimatoprost (Lumigan) dan latanoprostene bunod (Vyzulta).

Kemungkinan efek samping yang muncul termasuk kemerahan ringan dan perih pada mata, penggelapan iris, penggelapan pigmen bulu mata atau kulit kelopak mata, dan penglihatan kabur.

Kelas obat ini diresepkan untuk penggunaan sekali sehari.

Baca Juga: Ketahui 6 Penyebab Tulang Ekor Sakit saat Hamil

  • Beta Blocker

Obat ini mengurangi produksi cairan di mata sehingga menurunkan tekanan di area tersebut tekanan intraokular.

Contohnya termasuk timolol (Betimol, Istalol, Timoptic) dan betaxolol (Betoptic).

Kemungkinan efek samping yang muncul termasuk kesulitan bernapas, detak jantung melambat, tekanan darah rendah, impotensi, dan kelelahan.

Kelas obat ini dapat diresepkan untuk penggunaan sekali atau dua kali sehari tergantung pada kondisi.

  • Agonis Alfa-adrenergik

Obat ini mengurangi produksi cairan mata dan meningkatkan aliran cairan yang keluar dari mata.

Contohnya termasuk apraclonidine (Iopidine) dan brimonidine (Alphagan P, Qoliana).

Adapun efek samping yang bisa muncul termasuk detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, kelelahan, mata merah, gatal atau bengkak, dan mulut kering.

Kelas obat yang diberikan sebagai cara menurunkan tekanan bola mata ini biasanya diresepkan untuk penggunaan dua kali sehari.

Tetapi kadang-kadang dapat diresepkan untuk penggunaan tiga kali sehari.

  • Inhibitor Karbonat Anhidrase

Obat-obatan ini mengurangi produksi cairan di mata individu. Contohnya termasuk dorzolamide (Trusopt) dan brinzolamide (Azopt).

Kemungkinan efek samping termasuk rasa logam di mulut, sering buang air kecil, dan kesemutan di jari tangan dan kaki.

Kelas obat ini biasanya diresepkan untuk penggunaan dua kali sehari tetapi kadang-kadang dapat diresepkan untuk penggunaan tiga kali sehari.

Baca Juga: 7 Obat Mata Minus Alami dan Medis menurut Dokter Spesialis Mata

  • Penghambat Rho Kinase

Obat ini menurunkan tekanan mata dengan menekan enzim rho kinase yang bertanggung jawab untuk meningkatkan cairan di mata.

Obat tersedia sebagai netarsudil (Rhopressa) dan diresepkan untuk penggunaan sekali sehari.

Kemungkinan efek samping termasuk mata merah, ketidaknyamanan mata, dan pembentukan endapan pada kornea.

  • Agen Miotik atau Kolinergik

Obat ini meningkatkan aliran cairan yang keluar dari mata. Contohnya adalah pilocarpine (Isopto Carpine).

Efek samping termasuk sakit kepala, sakit mata, pupil yang lebih kecil, penglihatan kabur atau redup, dan rabun jauh.

Obat ini biasanya diresepkan untuk digunakan hingga empat kali sehari.

Karena potensi efek samping dan kebutuhan untuk penggunaan sehari-hari yang sering, obat-obatan ini tidak lagi sering diresepkan.

Beberapa obat tetes mata diserap ke dalam aliran darah, sehingga mungkin mengalami efek samping yang tidak berhubungan dengan mata.

Untuk meminimalkan penyerapan ini, tutup mata selama 1 sampai 2 menit setelah memasukkan obat tetes.

Moms juga dapat menekan ringan sudut mata di dekat hidung untuk menutup saluran air mata selama 1 atau 2 menit.

Kemudian, bersihkan tetes yang tidak digunakan dari kelopak mata.

Jika diberikan resep beberapa obat tetes mata, berikan jarak paling tidak 5 menit sebelum menggunakan jenis lainnya.

Baca Juga: Tidak Perlu Obat Tetes, Jernihkan Mata dengan 6 Cara Alami Ini

3. Konsumsi Obat Minum

Jika obat tetes mata saja tidak bisa ampuh sebagai cara menurunkan tekanan bola mata ke tingkat yang diharapkan, dokter biasanya meresepkan obat oral atau minum.

Jenis yang diberikan biasanya penghambat karbonat anhidrase.

Kemungkinan efek samping yang bisa muncul termasuk sering buang air kecil, kesemutan di jari tangan dan kaki, depresi, sakit perut, dan batu ginjal.

4. Menggunakan Tabung Drainase

Mata Merah pada Anak
Foto: Mata Merah pada Anak (Orami Photo Stock)

Dalam prosedur ini, ahli bedah mata akan memasukkan shunt atau tabung kecil di mata.

Tujuannya adalah untuk mengalirkan kelebihan cairan guna menurunkan tekanan pada mata.

Baca Juga: 9 Tips Merawat Kesehatan Mata Anak di Kala Pandemi, Yuk Terapkan!

Itu dia sekilas fakta tentang tekanan bola mata normal.

Apabila Moms merasakan sesuatu yang tidak beres pada indra penglihatan, jangan ragu untuk berobat ke dokter mata, ya.

Dengan demikian, Moms dapat mengetahui pilihan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi saat ini.

Jaga selalu kesehatan mata, ya, Moms!

  • https://www.brightfocus.org/glaucoma/question/what-considered-normal-eye-pressure#:~:text=While%20the%20average%20eye%20pressure,pressure%20of%2010%20and%2021.
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/glaucoma/diagnosis-treatment/drc-20372846
  • https://www.webmd.com/eye-health/occular-hypertension
  • http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera/tips-menurunkan-tekanan-mata-3-menggerakkan-mata-membentuk-angka-8

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb