18 Maret 2024

Mengenal Ular Viper, Salah Satu Hewan Paling Mematikan di Dunia

Ular viper hampir bisa ditemukan di seluruh dunia
Mengenal Ular Viper, Salah Satu Hewan Paling Mematikan di Dunia

Anak-anak biasanya memiliki ketertarikan yang besar untuk mempelajari hewan, termasuk hewan buas. Nah, salah satu hewan buas yang mungkin kurang banyak dibahas adalah ular viper.

Ular viper adalah salah satu makhluk yang memiliki banyak keistimewaan.

Ular Viper termasuk dalam famili Viperidae yang memiliki lebih dari 200 spesies.

Spesies dari keluarga besar ini dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali Antartika, Australia, Lingkaran Arktik, Selandia Baru, Madagaskar, dan beberapa gugusan pulau seperti Hawaii.

Yuk, simak informasi menarik mengenai ular viper yang beracun untuk edukasi anak berikut ini!

Baca Juga: 17 Cara Mencegah Ular Masuk Rumah, Dijamin Efektif!

Mengenal Ular Viper yang Sangat Berbahaya

Ular Viper
Foto: Ular Viper (odishabytes.com)

Berbeda dengan ular lain seperti kobra dan mamba, mereka memiliki tubuh yang kecil dan kekar.

Tubuh pendek dan kuat ini memberi mereka lebih banyak kekuatan untuk menyerang dan menyergap mangsanya, meskipun gerakan mereka lambat.

Mayoritas ular berbisa disamarkan dan berbaur dengan lingkungan mereka.

Berbeda dengan racun serangga elapid, yang bersifat neurotoksik dan mempengaruhi sistem saraf, racun viper terutama bersifat hemotoksik, artinya bekerja pada darah.

Viper mengkonsumsi berbagai macam makanan, tergantung pada ukurannya.

Tikus kecil, burung, kadal, dan telur termasuk di antara mangsanya.

Ular viper menggunakan sinyal kimia untuk melacak mangsanya dan berbaring menunggu sebelum mereka dapat menyergapnya.

Baca Juga: Mengenal Karakteristik Hewan Berdarah Dingin dan Hewan Berdarah Panas

Ular akan menyuntikkan racun ke mangsanya, melepaskannya dan membiarkannya mati terlebih dahulu.

Bentuk perburuan ini melindungi ular dari kemungkinan bahaya dari spesies mangsa.

Ular menelan mangsanya utuh sampai mati.

Mayoritas spesies viper adalah vivipar, artinya mereka melahirkan anak-anak.

Ada beberapa pengecualian, seperti enam spesies penambah malam yang berbeda.

Jika Moms bertanya, apakah ular viper ada di Indonesia? Kemungkinan besar mereka ada.

Ular viper hadir di berbagai ekosistem, termasuk gunung, gurun, dan hutan.

Karena kelenjar racun besar yang ditemukan di belakang mata mereka, kepala ular viper biasanya besar dan berbentuk segitiga.

Ciri-Ciri Fisik Ular Viper

Ciri-ciri Ular Viper
Foto: Ciri-ciri Ular Viper (Britannica.com)

Yuk simak ciri-ciri fisik ular viper berikut ini:

1 . Karakter Fisik

Ular berbisa ini memiliki beberapa ukuran, tetapi keduanya kekar dan memiliki ekor pendek.

Ular pit Mao-Lan (Protobothrops maolaensis), ditemukan di China pada tahun 2011, adalah salah satu jenis ular viper terkecil di dunia.

Menurut National Geographic, panjangnya hanya sekitar 61 sentimeter.

Menurut Web Keanekaragaman Hewan Universitas Michigan, ular berbisa terpanjang dan ular berbisa terpanjang di Amerika adalah Bushmaster Amerika Selatan (Lachesis muta), yang panjangnya mencapai lebih dari 335 cm.

Menurut majalah Discover, hampir semua ular berbisa memiliki kepala segitiga yang khas.

Lokasi kelenjar racun besar mereka di mulut memberi mereka bentuk kepala ini.

Hewan tidak berbisa telah mengembangkan kepala yang mirip untuk mengelabui predator agar percaya bahwa mereka adalah ular berbisa.

Selain itu, sebagian besar ular jenis ini memiliki sisik lunas, mata elips vertikal, dan pewarnaan dan pola kamuflase.

Baca Juga: Ophidiophobia, Fobia pada Ular yang Berlebihan

2. Taring Ular Viper

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Physiological and Biochemical Zoology, ular viper dikenal dengan taringnya yang panjang, berongga, berengsel, dan dapat diputar.

Taring ini menempel pada kelenjar racun di bagian belakang atas mulut, di belakang mata.

Ketika ular viper menggigit, racun melewati gigi tersebut dan diserap ke dalam mangsanya.

Viper dapat memutar taringnya bersama-sama atau secara terpisah, sehingga memungkinkan untuk menegakkan taringnya pada saat-saat terakhir.

Karena mulut mereka bisa terbuka hampir 180 derajat, ular ini bisa memutar taring mereka.

Taring ular berengsel terlipat dan bersandar di atap mulut ular saat tidak digunakan.

Ini membantu taring mereka tumbuh cukup panjang.

Ular viper dapat menggigit tanpa menyuntikkan racun dengan menyebarkan taring dan gigitannya.

Gigitan kering adalah kejadian umum gigitan ular pada manusia.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Tropical and Geographical Medicine, gigitan kering memungkinkan ular viper mempertahankan racun mereka sebelumnya, yang bisa habis dan membutuhkan waktu lama untuk diisi kembali.

Berikut adalah beberapa jenis ular viper yang perlu diketahui:

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb