12 Mei 2022

Mengenal Zensoderm (Obat Salep Kulit): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Membantu mengurangi peradangan kulit
Mengenal Zensoderm (Obat Salep Kulit): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Zensoderm menjadi obat kulit yang sering digunakan untuk mengatasi beragam permasalahan yang terjadi pada kulit.

Penyakit kulit seperti peradangan atau dermatitis dan eksim.

Penyakit kulit bisa disebabkan oleh alergi terhadap suatu hal atau adanya bakteri yang masuk ke dalam kulit.

Hal ini mengakibatkan peradangan, gatal, bengkak, ruam, hingga iritasi.

Umumnya, penyakit kulit bisa diobati dengan mengoleskan salep berupa krim atau gel agar lebih mudah meresap ke dalam kulit dan mengatasi area kulit yang bermasalah.

Salah satu obat salep yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit adalah zensoderm.

Baca Juga:Clotrimazole, Obat untuk Atasi Beragam Infeksi Jamur di Kulit

Fungsi Zensoderm

Zendoderm
Foto: Zendoderm (tokopedia.net)

Foto: tokopedia.net

Zensoderm memiliki dua fungsi utama untuk kulit.

Fungsi yang pertama, yaitu membantu mengatasi penyakit kulit yang disertai infeksi sekunder.

Contohnya infeksi sekunder ini, seperti peradangan pada kulit yang ditandai dengan kulit kering, ruam, bersisik, dan tebal pada kulit.

Sedangkan fungsi yang kedua adalah mengatasi peradangan pada kulit.

Ini ditandai dengan rasa gatal, eksim, kemerahan, pengelupasan kulit, reaksi alergi, hingga kemerahan.

Di dalam zensoderm ini terdapat kandungan betamethasone dan gentamicin.

Betamethasone adalah kandungan obat golongan kortikosteroid yang bermanfaat meringankan gejala peradangan pada kulit.

Hal ini diperkuat dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul Effect of Betamethasone Dipropionate.

Dijelaskan bahwa kandungan betamethasone berguna untuk membantu mengatasi peradangan pada kulit.

Sedangkan untuk gentamicin adalah antibiotik golongan aminoglikosida.

Ini membantu menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri dengan mengganggu sintesis protein bakteri.

Baca Juga:Esperson (Obat Salep Kulit): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Dosis Zensoderm dan Petunjuk Pemakaian

Dosis dan Cara Penggunaan Zensoderm
Foto: Dosis dan Cara Penggunaan Zensoderm (agelesslivingcoldlake.ca)

Foto: agelesslivingcoldlake.ca

Untuk menggunakan obat zensoderm ini, harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Hal ini dikarenakan zensoderm bisa digunakan atas petunjuk dokter agar lebih aman dan terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

Biasanya obat salep kulit ini bisa digunakan sebanyak 2-3 kali saja per harinya.

Untuk aturan pakainya, cukup mengoleskannya tipis-tipis pada bagian kulit yang bermasalah.

Oleskan setelah mandi atau sebelum tidur malam sehingga manfaat dari obat salep kulit ini bisa lebih maksimal.

Baca Juga:Vitaquin (Obat untuk Kulit): Manfaat, Dosis Penggunaan, dan Efek Samping

Efek Samping Zensoderm

Efek Samping Zensoderm
Foto: Efek Samping Zensoderm (embed.widencdn.net)

Foto:embed.widencdn.net

Semua obat, termasuk obat salep kulit juga pastinya memiliki efek samping yang dirasakan oleh penggunanya.

Ini akan semakin dapat dirasakan terutama pada penggunaan jangka panjang.

Untuk efek samping penggunaan zensoderm, seperti:

  • Rasa terbakar pada kulit dalam beberapa hari pertama tapi setelahnya bisa membaik.
  • Rasa perih pada kulit yang sensitif atau area yang sensitif pada tubuh.
  • Rasa gatal dan iritasi.
  • Warna kulit yang berubah menjadi lebih gelap.
  • Peradangan folikel rambut (folikulitis).
  • Terjadinya pertumbuhan rambut pada kulit yang berlebihan sehingga bisa menutupi kulit.
  • Kulit menjadi lebih kering dan agak berisisik.

Baca Juga:Obat Salep Kulit Kloderma: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Peringatan Khusus Penggunaan Zensoderm

Zendoderm
Foto: Zendoderm (lazada.co.id)

Foto:lazada.co.id

Berhubung ada efek samping, perhatikan peringatan khusus jika ingin menggunakan obat salep kulit ini.

Beberapa peringatan khusus yang perlu diwaspadai adalah:

1. Hindari Penggunaan pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Untuk peringatan khusus yang pertama dari penggunaan obat salep kulit ini adalah sebaiknya hindari untuk pemakaian pada anak di bawah usia 2 tahun.

Pasalnya kulit anak di bawah usia 2 tahun masih terbilang tipis dan sangat sensitif.

Jika Moms menggunakan zensoderm dikhawatirkan justru membuat efek sampingnya akan lebih terasa.

Baca Juga: Ketahui Obat Lapraz: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

2. Hindari Penggunaan pada Area Wajah dan Mata

Hindari Penggunan pada Wajah
Foto: Hindari Penggunan pada Wajah (Hindianexpress.com)

Foto:indianexpress.com

Selain harus menghindari penggunaan pada anak di bawah usia 2 tahun, sebaiknya tidak menggunakan obat zensoderm pada area wajah, terutama di sekitar mata.

Area wajah sangat sensitif sehingga bisa memperparah efek samping dari penggunaan obat salep kulit ini.

Jika terpaksa harus menggunakan obat ini di area wajah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

3. Hindari Menutup Kulit yang Diolesi Zensoderm

Setelah mengoleskan obat salep kulit ini, sebaiknya biarkan saja kulit yang sudah diolesi salep.

Hindari menutupnya dengan menggunakan perban atau plester.

Hal ini bisa mengakibatkan kulit tidak bisa bernapas dengan baik dan menyebabkan efek samping obat menjadi lebih terasa.

4. Hindari Penggunaan Jangka Panjang

Hindari Penggunaan Jangka Panjang
Foto: Hindari Penggunaan Jangka Panjang (guim.co.uk)

Foto:guim.co.uk

Sebisa mungkin hindari penggunaan jangka panjang saat menggunakan obat zensoderm.

Jangka waktu yang diperbolehkan untuk menggunakan obat salep kulit ini adalah hanya sekitar 1 mingguan saja.

Jika lebih dari jangka waktu tersebut tapi tidak ada perubahan pada kulit yang bermasalah, sebaiknya hentikan penggunaannya dan mendatangi dokter kulit.

Itulah sekilas penjelasan mengenai obat salep kulit yang bernama zensoderm.

Semoga informasi tersebut bisa menambah pengetahuan Moms tentang obat-obatan!

  • https://www.tabletwise.net/indonesia/zensoderm-cream
  • https://www.tabletwise.net/indonesia/zensoderm-cream/uses-benefits-working
  • https://www.gmedication.com/?s=zensoderm
  • https://www.sdrugs.com/?c=drug&s=zensoderm
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5483699/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325364

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb