01 Agustus 2023

Bolehkah Anak Makan Pedas? Pahami Juga Dampaknya untuk Kesehatan Si Kecil, Ya Moms!

Sebaiknya batasi asupan makanan pedas untuk balita
Bolehkah Anak Makan Pedas? Pahami Juga Dampaknya untuk Kesehatan Si Kecil, Ya Moms!

Makanan pedas memang cukup nikmat, dan terkadang bisa meningkatkan selera makan. Namun, bolehkah anak makan pedas?

Nah, untuk membantu kebingungan yang dialami para orang tua, kita langsung tanya kepada ahlinya saja, yuk!

Adapun tema "Expert Room" kali ini tentang usia tepat mengenalkan makanan pedas pada anak dan dampaknya, yang akan dijawab dan dijelaskan langsung oleh seorang dokter yang ahli di bidangnya.

Dokter Spesialis Anak RSIA Bina Medika, dr. Shita Paurani Abe, Sp. A, akan menjelaskan terkait makanan pedas pada anak.

Yuk, simak bersama, Moms!

Baca Juga: 5 Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Islam, Bisa Jadi Jalan Menuju Surga, Masya Allah!

Bolehkah Anak Makan Pedas?

Tom Yum Pedas
Foto: Tom Yum Pedas (Freepik.com/jcomp)

Sering menjadi perdebatan, bolehkah anak mencicipi makanan pedas?

"Anak boleh mengonsumsi makanan pedas dengan menggunakan rempah-rempah yang alami," terang dr. Shita Paurani Abe, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bina Medika.

Hal ini pun dikatakan oleh Vandana Seth RD., ahli gizi dan juru bicara Academy of Nutrition of Dietetics, melansir dari livescience.com.

Ia memaparkan bahwa mengenalkan makanan pedas berbahan rempah sejak dini itu memang baik.

Manfaat yang bisa dirasakan pada anak yakni:

Baca Juga: Jangan Sembarang! Ini Usia Anak Pakai Skincare Menurut Ahli

Usia Tepat Mengenalkan Rasa Pedas

Saat menapaki masa kanak-kanak, mereka mulai mengenal banyak cita rasa makanan, salah satunya rasa pedas.

Ternyata beberapa anak sangat menyukai makanan pedas lho. Namun, apakah itu normal?

Sebenarnya mulai usia berapa anak boleh diperkenalkan makanan pedas?

Menurut sejumlah ahli mengungkapkan bahwa tidak ada aturan yang pasti kapan anak mulai diperkenalkan dengan makanan pedas. 

Namun, alangkah baiknya jika Moms mulai mengenalkan anak makan pedas, ketika telah mencapai usia 2 tahun.

Hal ini disebabkan pada usia tersebut, organ-organ pencernaan telah berkembang sempurna dan menjalankan fungsinya.

Sehingga siap menerima makanan yang tidak biasa seperti rasa pedas.

Jika Moms takut anak akan terganggu saluran pencernaannya akibat makanan pedas, Moms dapat mengenalkan makanan pedas secara perlahan-lahan.

Misalnya, ketika telah beranjak usia 3–5 tahun, Moms.

Cara Mengenalkan Makanan Pedas pada Anak

Makan Kentang dengan Saus
Foto: Makan Kentang dengan Saus (Freepik.com/freepik)

Nah, karena ternyata makanan pedas punya manfaat kesehatan, tidak ada salahnya jika Moms memperkenalkannya kepada Si Kecil.

Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengenalkan makanan pedas kepada Si Kecil. Apa saja? Yuk kita cari tahu Moms!

1. Perkenalkan Anak dengan Berbagai Rasa

Mari perkenalkan anak-anak dengan berbagai rasa, termasuk rasa pedas. Perkenalkan dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu, ya.

Setelah Si Kecil terlihat bisa menerima rasanya, Moms bisa mulai menambahkan tingkat kepedasannya sedikit demi sedikit.

2. Tumbuhkan Minat

Salah satu cara untuk menumbuhkan minat Si Kecil terhadap makanan pedas adalah dengan menanam cabai di halaman rumah.

Libatkan Si Kecil dari mulai pembibitan, penanaman, perawatan, hingga panen.

Si Kecil nantinya akan sangat tertarik untuk mengonsumsi makanan yang dia tanam sendiri.

Berani coba, Moms?

Baca Juga: Perkembangan Motorik Halus pada Anak dan Cara Melatihnya, Wajib Tahu!

3. Beri Contoh Nyata

Cara paling efektif untuk mengenalkan anak makan pedas adalah dengan memberi contoh. Ia akan tergiur dengan apa yang Moms makan, lho.

Saat makan makanan pedas, usahakan ekspresi Moms menunjukkan bahwa makanan tersebut enak.

Pakar Nutrisi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc mengatakan bahwa makanan pedas yang didominasi cabai sebetulnya punya manfaat untuk kesehatan.

“Dalam 100 gram cabai, terdapat senyawa antiradang dan vitamin C yang baik untuk kesehatan,” kata Pakar Nutrisi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc saat ditemui pada acara ‘Dancow Advance Excelnutri+’, Kamis (07/02).

4. Memberikan Secara Diam-diam

Tambahkan sedikit rasa pedas pada makanan mereka. Dengan cara ini, anak akan terpapar rasa pedas secara konsisten tanpa mereka sadari.

Mereka kemudian akan jadi sangat terbiasa nantinya.

Namun, jika ternyata dia tidak suka atau tidak kuat dengan rasa pedas, tidak perlu dipaksakan ya Moms.

5. Kenalkan Rempah-Rempah Alami

Menurut dokter Shita, mengenalkan anak makan pedas bisa dengan menggunakan rempah-rempah alami.

Beberapa rempah yang aman untuk dikonsumsi yakni seperti:

"Merica adalah tahapan akhir mengenalkan sensasi pedas pada Si Kecil," terang dr. Shita. Hal ini agar anak tidak menjadi picky eater sejak dini, Moms.

Baca Juga: Sakit Perut pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dampak Anak Makan Pedas

Anak Sakit Perut
Foto: Anak Sakit Perut (Orami Photo Stocks)

Namun, mengingat saluran pencernaan balita masih sensitif dan belum berkembang dengan sempurna, perhatikan juga efek sampingnya.

Ada beberape efek negatif dari memberikan makanan pedas untuk balita berikut ini ya, Moms.

1. Masalah Pencernaan

Seperti kita tahu, makan pedas yang berlebihan dapat membuat sakit perut dan gangguan pencernaan.

Dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility, makanan pedas menjadi penyebab nyeri pada tukak lambung atau usus kecil.

Biasanya diiringi dengan gejala seperti sensasi terbakar atau sakit tumpul di perut.

Masalah terkait pencernaan yang mungkin timbul antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Gastritis
  • Diare parah
  • Naiknya asam lambung
  • Sakit perut

"Memberikan makanan pedas pada anak dengan tiba-tiba akan menstimulasi sensorik nyeri pada anak," jelas dr. Shita.

Jangankan bagi balita, orang dewasa yang terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas juga biasanya akan mengalami masalah pencernaan ya, Moms.

Karenanya, berikan dengan bertahap dan jangan terlalu berlebihan ya, Moms.

2. Racun untuk Tubuh

Menambahkan sedikit bubuk cabai ke dalam makanan memang membuat rasanya lebih lezat dan gurih.

Tapi Moms, tidak boleh terlalu sering memberikannya pada anak, ya.

Seperti diketahui, bubuk cabai mengandung konsentrat capcaisin yang bila dikonsumsi terlalu banyak bisa menjadi neurotoksin alias racun saraf.

Bahkan, anak makan pedas dampaknya juga membuat ia merasa kepanasan dan berkeringat berlebih.

Baca Juga: 4 Manfaat Berkumur Air Garam, Salah Satunya Redakan Sakit Tenggorokan

3. Gagal Napas

Tak hanya itu, anak makan pedas juga bisa membuat kulit dan membran lendir pada tubuh membengkak.

Gejala yang dirasakan berupa sesak napas, diare, muntah, dan serangan jantung.

Untuk kasus yang parah, Si Kecil bisa gagal napas karena menghirup bubuk cabai atau rempah lain melalui saluran pernapasan.

Karenanya, hati-hati dalam mengenalkan rasa pedas pada anak ya, Moms.

4. Mengganggu Fungsi Pengecap pada Lidah

Membiarkan anak sesekali mengecap makanan dengan saus sambal itu boleh kok, Moms.

Namun ada baiknya dibatasi agar tidak terlalu sering dan pedasnya tidak terlalu intens.

Sejumlah artikel penelitian menyebutkan kalau terlalu sering makan saus sambal bisa mengurangi sensitivitas pengecap pada lidah.

Hal ini karena kandungan capcaisin yang cukup banyak dalam saus sambal bisa mematikan sel pengecap pada lidah.

Untuk menghidari hal tersebut, sebaiknya hanya mengonsumsi makanan dengan rasa pedas yang berasal dari paprika.

Bisa juga dengan memberikan rempah aromatik ringan seperti kayu manis dan pala.

Nah itu dia Moms, penjelasan mengenai aturan anak makan pedas dan dampaknya

Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, ya.


Artikel ini merupakan kerjasama dengan RSIA Bina Medika

jadwal dokter-23.jpg
Foto: jadwal dokter-23.jpg

  • https://www.livescience.com/36487-babies-spicy-food-introducing-solids-spices.html
  • https://www.jnmjournal.org/journal/view.html?doi=10.5056/jnm16122

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb