
Bersepeda membantu anak mengembangkan keterampilan pergerakan, visual, dan reaksi. Anak juga terlibat aktivitas fisik sehingga tak terus menerus nonton TV atau gadget.
Selain itu, menurut Dr. Jeffrey A. Potteiger dari Ohio University, Amerika Serikat, bersepeda menjadi fondasi untuk mengembangkan kemampuan atletik lain seperti berlari, menendang bola, dan kesadaran akan tubuh.
Sepeda menjadi kado yang mulai dipikirkan orang tua saat anak menginjak usia balita. Diawali dengan sepeda roda tiga yang bisa dipakai sejak anak bisa duduk, kemudian menjadi sepeda kecil beroda dua dengan tambahan dua roda bantu/samping (training wheels) saat anak sudah balita.
Namun, belakangan ini ada pesaing sepeda roda samping yang di klaim dapat melatih keseimbangan dan kemampuan menyetir anak, yakni balance bike. Menurut Presiden USA Cycling Derek Bouchard-Hall, balance bike membuat sepeda dengan roda bantu jadi ketinggalan zaman.
Baca Juga: Memilih Sepeda Roda Tiga Untuk Balita
Balance bike adalah sepeda anak yang tidak memiliki pedal, rantai, dan roda gigi. Biasanya setangnya berbentuk lurus, berbeda dengan sepeda biasa yang seperti huruf U.
Cara Kerja Balance Bike
Balance bike berukuran kecil agar balita dapat menjalankan sepeda sambil duduk dengan kaki menapak di tanah. Tahapan belajar menaiki balance bike biasanya sebagai berikut:
Baca Juga: 4 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Anak
Foto: Perbandingan Balance Bike dan Sepeda dengan Roda Samping.jpg
Balance bike disebut-sebut dapat mempermudah anak mengendarai sepeda roda dua. Sebab, di balance bike, anak belajar keseimbangan dan menyetir sepeda dulu, baru belajar mengayuh. Mengayuh diyakini jauh lebih mudah dikuasai daripada keseimbangan.
Setelah bisa mengendarai balance bike, konon hanya butuh waktu kurang dari 15 menit sampai anak terbiasa dengan gerakan mengayuh saat menggunakan sepeda biasa.
Elizabeth Sullivan, seorang ibu di San Francisco, Amerika Serikat, membandingkan kedua anaknya untuk menunjukkan manfaat nyata balance bike. Anak pertamanya belajar sepeda roda tiga dulu, kemudian sepeda roda dua dengan roda bantu, dan di ulang tahun ketujuhnya mulai mencopot roda sampingnya.
Sementara adiknya yang baru berusia tiga tahun dan sudah menggunakan balance bike, sudah menguasai keseimbangan dan kontrol. Sekarang, ia belajar mengendarai sepeda roda dua. Jadi, menurut Sullivan, memakai balance bike bisa memangkas waktu belajar sepeda roda dua hingga empat tahun lebih cepat.
Perbandingan Balance Bike dan Sepeda dengan Roda Samping
Baca Juga: Para Ibu, Pahami 5 Cara Aman Membonceng Anak di Sepeda Motor untuk Hindari Kecelakaan Fatal
Foto: Berapa Harga Balance Bike.jpg
Foto: mocka.co.nz
Ada beberapa merek balance bike di pasaran, rata-rata dijual dengan harga Rp 1 juta lebih.
Terlalu mahal? Ada beberapa alternatif, kok:
Opsi ketiga dapat dipakai lebih lama karena jika anak sudah menguasai keseimbangan dan siap memakai sepeda biasa, Moms tinggal memasang pedal dan perlengkapan lainnya. Jadi, Moms tak perlu membeli balance bike dan sepeda roda dua secara terpisah.
Namun, pilihan ini memiliki beberapa kekurangan, yakni:
Baca Juga: Viral! Gores Mobil Saat Jatuh Naik Sepeda, Bocah Ini Menulis Surat Permintaan Maaf pada Pemiliknya
Foto: Memilih Balance Bike untuk Balita.jpg
Foto: striderbikes.com
Tertarik membelikan Si Kecil balance bike, Moms?