30 Juli 2019

Apa Penyebab Keputihan, dan Apakah Bisa Diatasi Dengan Air Rebusan Sirih?

Tak jarang keputihan dianggap sebagai sesuatu yang sangat menakutkan bagi banyak wanita.
Apa Penyebab Keputihan, dan Apakah Bisa Diatasi Dengan Air Rebusan Sirih?

Tanya :

Dok..saya ingin tanya efek setelah mencuci miss V dengan air rebusan daun sirih. Saya sedang hamil dan mempunyai riwayat keputihan, kadang bau, kadang berwarna, kadang gatal.

Kemudian dokter kandungan menganjurkan untuk membilas miss V dengan air rebusan daun sirih. Tapi setelah saya bilas, malah jadi gatal. Kenapa ya dok?

Jawab :

Keputihan adalah kondisi umum yang biasanya terjadi pada wanita. Tak jarang keputihan dianggap sebagai sesuatu yang sangat menakutkan bagi banyak wanita.

Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, keputihan juga membuat tak percaya diri, terutama bagi wanita yang telah menikah. keputihan adalah sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan ditandai keluarnya cairan berwarnah putih kekuningan atau putih berbau dari saluran vagina. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai rasa gatal.

Adapun Keputihan masih tergolong normal bila :

1. cair/encer

2. Warna bening atau sedikit putih

3. Jumlahnya sedikit

4. Hampir tidak berbau

5. Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri.

Keputihan dengan perubahan pada warna dan kekentalan lendir, jumlah lendir yang berlebihan, bau lendir yang tajam, pendarahan di luar jadwal haid, serta rasa gatal di sekitar vagina dan nyeri pada perut penyebabnya biasanya karena higiene yang jelek, pemakaian obat obat an dalam waktu lama, stress, dan infeksi.

Penyebab dari keputihan dapat diantaranya :

1. Infeksi jamur ( Kandidosis vulvovaginalis), Keputihan berwarna putih kekuningan berupa gumpalan-gumpalan seperti kepala susu. Terasa sangat gatal, panas dan menyebabkan nyeri setelah berkemih dan nyeri saat berhubungan seksual.

2. Infeksi bakteri (Bakterial vaginosis), Keputihan berwarna keabu-abuan, bentuknya agak encer, berbau amis dan jarang berbusa, gatal dan rasa terbakar pada kemaluan.

3. Infeksi parasit (Trikomoniasis), Keputihan berwarna kuning kehijauan, bentuknya kental, berbau tidak enak dan berbusa, nyeri saat behubungan, perdarahan saat berhubungan, perdarahan diluar siklus menstruasi.

4. Vaginitis karena Alergi/Iritasi Bahan Kimia (krim, cairan, bahan semprot, wewangian), Keputihan akan menjadi lebih banyak, berwarna kuning keputihan, dapat encer atau kental. Keluhan yang dapat menyertai adalah rasa gatal, terbakar, nyeri dan kemerahan pada daerah kemaluan.

5. Petanda kanker, Keputihan berwarna kecoklatan, terdapat bercak darah dan berbau busuk. Keputihan dapat berlangsung dalam waktu lama, tidak respon terhadap pengobatan apapun dan dapat disertai rasa nyeri saat berhubungan seksual.

Penyebab keputihan bisa berasal dari kebiasaan sehari-hari. Misalnya, memakai tisu untuk mengeringkan vagina sesudah buang air kecil maupun buang air besar atau memakai pakaian dalam yang ketat dan terbuat dari bahan sintetis yang tidak menyerap keringat sekaligus membuat vagina lembap. Celana ketat juga bisa menjadi penyebab keputihan.

Iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi juga bisa menjadi penyebab keputihan. Oleh karena itu, selalu jaga organ intim Anda dan menjalani kehidupan seksual yang sehat serta setia untuk mencegah keputihan juga penyakit menular seksual lainnya.

Penyebab keputihan yang lainnya adalah malas mengganti pembalut. Oleh karena itu, saat menstruasi, Anda harus mengganti pembalut setiap 4 – 8 jam sekali. Demikian juga dengan pantyliner.

Cara membilas vagina usai buang air kecil pun bisa menjadi penyebab keputihan. Anda harus membilas vagina dari vagina mengarah ke anus. Lalu, pastikan air yang dipakai bersih supaya tidak menyebabkan keputihan.

Bicara soal membasuh vagina, hindari pemakaian cairan pembersih vagina sebab kandungan desinfektannya bisa mematikan bakteri normal yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan vagina.

Sirih dikenal mengandung beberapa antibakteri yang berguna untuk mencegah infeksi, hanya saja tidak dianjurkan untuk menggunakannya setiap hari.

Dijawab oleh : dr. Adnan Yusuf

Sumber : meetdoctor.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb