Obat Pengencer Darah Aspilet: Fungsi hingga Efek Sampingnya
Serangan jantung adalah kondisi gawat darurat yang perlu diwaspadai. Pada beberapa kondisi, obat bernama aspilet bisa digunakan untuk mencegah atau mengobati gejala saat serangan jantung.
Aspilet adalah salah satu merek obat paten untuk aspirin, yang dikenal juga dengan sebutan obat thrombo aspilet.
Bahan aktifnya adalah asam asetilsalisilat, yang bisa membantu mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan di pembuluh darah.
Karena termasuk obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), aspilet juga bisa digunakan sebagai pereda nyeri dan peradangan.
Menurut laporan di National Center for Biotechnology Information, asam asetilsalisilat atau aspirin telah digunakan sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Baca juga: Obat Alergi Antihistamin: Penggunaan, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Fungsi dan Kegunaan Aspilet
Seperti dijelaskan tadi, aspilet merupakan obat yang termasuk dalam golongan antiplatelet.
Artinya, manfaat obat ini adalah untuk membantu mengencerkan darah, sehingga bisa mencegah penggumpalan di pembuluh darah.
Itulah sebabnya aspilet sering digunakan untuk mencegah berbagai penyakit tromboemboli dan kardiovaskular, seperti:
- Myocardial infarct (serangan jantung) akut
- Transient ischemic attack (stroke ringan)
- Stroke iskemik
- Stroke
- Angina pectoris tidak stabil
- Angina pectoris stabil kronis
Baca Juga: Ini Dia 5 Komplikasi Stroke dan Cara Mencegahnya
Selain itu, aspilet juga sering diresepkan dokter untuk pengidap diabetes yang berisiko mengalami penyakit kardiovaskular dan memiliki:
- Riwayat serangan jantung.
- Menjalani prosedur bypass vascular.
- Serangan stroke.
- Angina.
- Berisiko tinggi karena kondisi lain seperti hipertensi, merokok, dislipidemia, dan riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular.
Perlu diketahui bahwa aspilet merupakan obat yang hanya bisa dibeli di apotik dengan resep dokter.
Pada beberapa kondisi, dokter mungkin meresepkan obat ini untuk kegunaan lain, selain yang disebutkan tadi.
Baca juga: Obat Antidepresan Fluoxetine: Manfaat, Kontraindikasi, hingga Harga
Dosis Aspilet
Dosis aspilet bisa berbeda-beda untuk setiap kondisi.
Untuk orang dewasa dengan stroke iskemik atau transient ischemic attack, dosisnya adalah 50 - 325 mg, diminum sekali sehari.
Untuk kondisi infarc myocardial akut atau serangan jantung, dosisnya adalah:
- Dosis awal 160 mg, diminum segera setelah serangan terjadi.
- Dosis selanjutnya 160 mg setiap hari selama 30 hari. Setelah itu pertimbangkan terapi untuk pencegahan kekambuhan.
Untuk pencegahan angina pectoris tidak stabil, dan angina pectoris stabil kronis, serta pencegahan primer dan sekunder dari penyakit kardiovaskular pada pasien dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2, dosisnya adalah 75-100 mg, diminum sekali sehari.
Sementara itu, dosis orang dewasa dengan coronary Artery Bypass Graft (CABG) adalah 325 mg sekali sehari mulai dari 6 jam setelah prosedur.
Lalu, dilanjutkan dengan terapi selama 1 tahun setelah prosedur.
Untuk anak-anak dengan kondisi tromboemboli, dosis aspilet yang direkomendasikan adalah 1 - 5 mg per kg berat badan, diminum setiap hari.
Perlu diingat, meski kondisinya sama, dosis setiap orang bisa jadi berbeda-beda tergantung kondisi.
Lebih jelasnya, informasi mengenai dosis dapat ditanyakan pada dokter yang menangani.
Baca Juga: Stroke Ringan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Risiko Efek Samping Aspilet
Sama halnya seperti obat-obatan lain, aspilet juga punya risiko efek samping.
Namun, perlu diketahui bahwa efek samping tidak selalu terjadi. Terlebih jika obat ini digunakan sesuai dosis dan arahan dokter.
Berikut ini beberapa risiko efek samping dari aspilet yang mungkin terjadi:
- Demam, sakit kepala.
- Mudah haus, nafsu makan menurun.
- Sakit pinggang dan kram otot.
- Mual dan muntah.
- Sakit perut, sembelit, dan diare.
- Tinja berwarna terlalu gelap atau terlalu terang.
- Urine berwarna gelap atau berdarah.
- Mudah mengantuk, pingsan, dan mudah lelah.
- Nyeri dada, sesak napas, napas terengah-engah, detak jantung tidak teratur.
- Kebingungan, gugup, cemas, dan selalu merasa panik.
- Tangan, kaki, atau bibir mati rasa.
- Ruam kulit, dan bengkak pada jari, wajah, dan kaki bagian bawah.
- Muncul luka dan memar yang tidak biasa.
Baca juga: Palpitasi, Kondisi Jantung Berdebar dengan Lebih Cepat
Namun, selalu penting untuk diingat bahwa efek samping tidak dialami oleh semua orang.
Pengalaman efek samping sangat individual dan tergantung pada banyak faktor, termasuk dosis obat, durasi penggunaan, dan kondisi kesehatan umum individu.
Jika Moms mengalami efek samping seperti yang disebutkan, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.
Sebelum menggunakan aspilet, sebaiknya beri tahu dokter tentang riwayat penyakit yang pernah dialami.
Selain itu, informasikan juga obat-obatan yang sedang atau akan digunakan.
Sebab, aspilet bisa menimbulkan interaksi obat, jika dikonsumsi bersamaan atau berdekatan dengan obat-obatan tertentu.
Pastikan mengonsumsi obat ini sesuai dosis dan arahan dari dokter. Hindari menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Lebih lanjut mengenai obat ini, bisa Moms tanyakan langsung pada dokter, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519032/
- http://www.unilab.com.ph/products/aspilets/
- https://www.rxlist.com/consumer_aspirin/drugs-condition.htm
- https://www.drugs.com/aspirin.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/161255
- http://pionas.pom.go.id/obat/thrombo-aspilets
- https://www.semanticscholar.org/paper/ANALISIS-EFEKTIVITAS-DAN-EFEK-SAMPING-PENGGUNAAN-DI-Inayah-Manggau/aa810d058a6033ccf0870142e53a0a28e533ac01
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.