22 April 2020

4 Bahaya Balita yang Kekurangan Vitamin D

Ketahui bahaya kekurangan vitamin D pada balita untuk perkembangan yang lebih baik
4 Bahaya Balita yang Kekurangan Vitamin D

Usia balita adalah usia emas bagi perkembangan manusia. Untuk perkembangan maksimal anak usia balita, asupan vitamin merupakan faktor yang sangat penting.

Salah satu vitamin penting untuk perkembangan balita yang seringkali terlupakan adalah vitamin D.

Padahal Moms, kekurangan vitamin D bisa berakibat fatal untuk perkembangan anak dan bahkan memiliki pengaruh untuk kesehatannya saat dewasa.

Dilansir dari Hormone Health Network, vitamin D memiliki fungsi utama yaitu membantu penyerapan kalsium.

Artinya, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kurangnya kalsium pada anak padahal kalsium merupakan aspek yang sangat penting untuk pertumbuhan.

“Vitamin D memiliki banyak peran dalam tubuh, termasuk modulasi pertumbuhan sel, neuromuskuler, fungsi imun, dan membantu mengurangi peradangan,” kata Emilia Baczek, RD, LDN, seorang Ahli Gizi di La Rabida Children’s Hospital, Chicago.

Baca Juga: Cari Tahu Gejala Kekurangan Vitamin D Pada Bayi

Bahaya Kekurangan Vitamin D pada Balita

Dengan perannya yang begitu besar, asupan vitamin D menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Terkadang, dampak kekurangan vitamin D tidak terlihat secara langsung di usia balita.

Berikut ini adalah beberapa bahaya yang menghantui kalau anak kekurangan vitamin D.

1. Terhambatnya Pertumbuhan Tulang

Bahaya balita kekurangan vitamin D
Foto: Bahaya balita kekurangan vitamin D (https://www.raepica.com/wp-content/uploads/2017/09/bare-feet-1800x900.jpg)

Foto: raepica.com

Kekurangan vitamin D akan membuat tubuh anak kesulitan menyerap kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada anak.

Akibatnya, terdapat risiko anak mengalami gangguan tulang seperti rakitis, dan masalah tulang belakang seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis. Tulang anak juga lebih rapuh dan akan lebih mudah patah saat dewasa.

2. Masalah Gigi

Bahaya balita kekurangan vitamin D
Foto: Bahaya balita kekurangan vitamin D (https://chatsdental.com.au/wp-content/uploads/2017/09/what-does-a-cavity-look-like.jpg)

Foto: chatsdental.com.au

Kalsium juga sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kekuatan gigi.

Anak yang kekurangan vitamin D pada umumnya memiliki gigi yang keropos dan lebih mudah berlubang. Bahkan lambatnya pertumbuhan gigi juga sangat mungkin terjadi.

Baca Juga: Cara Mencukupi Kebutuhan Vitamin D Anak untuk Pertumbuhan Tulang

3. Buruknya Sistem Imun

Bahaya balita kekurangan vitamin D
Foto: Bahaya balita kekurangan vitamin D (http://www.petrubragaru.com/wp-content/uploads/2015/02/kids-allergies.jpg)

Foto: petrubragaru.com

Ketika anak kekurangan vitamin D, sistem imunnya akan lebih mudah terganggu karena sistem penyerapannya yang tidak bekerja dengan baik.

Akibatnya anak menjadi lebih rentan memiliki alergi terutama pada makanan, penyakit asma, dan juga mudah terjangkit eksim kulit.

4. Masalah Kesehatan Kronis saat Dewasa

Bahaya balita kekurangan vitamin D
Foto: Bahaya balita kekurangan vitamin D (https://cdn.vox-cdn.com/thumbor/n9Qw881ywmOp_5NNnd_0oe_F3fY=/0x0:5616x4212/1200x800/filters:focal(0x0:5616x4212)/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_image/image/50588683/shutterstock_151484552.0.jpg)

Foto: cdn.vox-cdn.com

Kekurangan vitamin D juga dipercaya memiliki efek jangka panjang dalam artian bahwa tanda-tandanya mungkin saja tidak terlihat saat usia anak-anak melainkan menyebabkan penyakit di usia dewasa.

“Banyak juga studi yang mengaitkan kekurangan vitamin D dengan penyakit cardiovascular, kanker, ekspresi gen, seasonal affective disorder, sklerosis, autoimmune, dan resistensi insulin pada orang dewasa” ujar Emilia Baczek, RD, LDN.

Baca Juga: Defisiensi Vitamin D pada Bayi, Seberapa Berbahaya?

Jadi Moms, mulailah untuk menjaga asupan vitamin D pada anak supaya tidak terancam bahaya-bahaya di atas.

Cara termudah untuk mencegah kekurangan vitamin D adalah dengan berjemur dengan sinar matahari pagi dan juga makan makanan yang memiliki kandungan vitamin D seperti ikan salmon dan mackerel.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb