17 Februari 2024

3 Bahaya Berhubungan Sehari sebelum Haid, Moms Harus Waspada!

Salah bahaya berhubungan sehari sebelum haid adalah menimbulkan infeksi
3 Bahaya Berhubungan Sehari sebelum Haid, Moms Harus Waspada!

Adakah bahaya berhubungan sehari sebelum haid?

Berhubungan seks terbukti dapat meningkatkan hormon kebahagiaan.

Namun, ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan jika melakukannya saat haid atau mendekati siklus menstruasi.

Sebab, tidak hanya akan meningkatkan peluang hamil, tetapi juga memiliki bahaya yang mengintai.

Mengapa akan ada bahaya berhubungan sehari sebelum haid? Sebenarnya, hal ini akan berkaitan dengn kondisi tubuh dan siklus hai yang dimiliki oleh seorang perempuan. Tidak semua Moms memiliki siklus haid yang sama.

Hal ini juga tergantung dengan kondisi fisik dan juga stress yang bisa mempengaruhinya.

Oleh karena itu, sebelum membahas bahaya berhubungan sehari sebelum haid, ada baiknya untuk mengetahui beberapa hal tentang siklus haid. Terutama bagi Moms yang ingin meningkatkan atau malah memperkecil peluang kehamilan.

Baca Juga: Sering Anyang-anyangan Setelah Berhubungan Seks? Ini Penyebabnya!

Siklus Haid untuk Perempuan

Siklus Haid (Orami Photo Stock)
Foto: Siklus Haid (Orami Photo Stock)

Umumnya, Moms akan memiliki siklus menstruasi selama 28 hari menurut Women’s Health.

Namun, ada juga perempuan yang memiliki siklus haid yang berkisar antara 21 hingga 45 hari dan itu masih dalam batas normal.

Ini berarti, hari untuk ovulasi atau masa subur seseorang bisa berbeda-beda Moms. Namun, Moms tidak bisa hamil setiap kali melakukan hubungan seks tanpa kondom.

Ada jeda 6 hari di mana perempuan bisa hamil menjelang dan pada hari ovulasi menurut The New England Journal of Medicine .

Dikutip Endotext tentangThe Normal Menstrual Cycle and the Control of Ovulation, siklus haid memiliki dua fase, yakni fase folikuler dan fase luteal.

Selama fase folikuler, perempuan mengalami menstruasi (membuang sel telur yang tidak dibuahi) dan berovulasi sekitar hari ke-14 (saat telur baru dilepaskan ke tuba falopi dan siap untuk dibuahi).

Setelah ovulasi, dimulailah fase luteal yang pada dasarnya adalah saat tubuh mempersiapkan sel dan hormon untuk siklus berikutnya, dikutip American Pregnancy.

Ovulasi hanya berlangsung selama 12 hingga 24 jam, tetapi sperma dapat bertahan selama sekitar 5 hari, yang berarti perempuan memiliki jeda 6 hari untuk hamil atau disebut waktu subur.

Waktu ini mencakup 12 hingga 24 jam ovulasi dan hari-hari sperma dapat hidup di saluran reproduksi perempuan.

Seorang perempuan paling subur biasanya sekitar 10 hari hingga 2 minggu sebelum menstruasi, tetapi mungkin ada banyak dugaan untuk mengetahui waktu subur ini karena siklus haid yang berbeda-beda.

Baca Juga: 12 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu Karena Hamil Lho

Waktu Subur untuk Perempuan

Waktu Subur (Orami Photo Stock)
Foto: Waktu Subur (Orami Photo Stock) (Whattoexpect.com)

Karena akan ada bahaya berhubungan sehari sebelum haid, memperhitungkan waktu subur untuk perempuan adalah hal yang mutlak. Mencari tahu kapan ovulasi benar-benar terjadi sangat bergantung pada siklus haid setiap orang.

Mayo Clinic mengatakan, kebanyakan perempuan berovulasi dalam 4 hari sebelum atau setelah titik tengah siklus menstruasi.

Sebuah studi dari National Institute of Environmental Health Sciences menemukan bahwa perempuan yang berusaha hamil merasakan lebih subur tepat sebelum atau setelah waktu ovulasi standar.

Untuk mengetahui kapan perempuan paling subur berdasarkan penelitian ini, maka datanya akan menjadi akan terlihat seperti ini:

  • 30 persen perempuan paling subur pada hari ke 10 hingga 17 dari siklus haid.
  • 70 persen perempuan paling subur sebelum hari ke-10 atau setelah hari ke-17 dari siklus haid.
  • Usia juga menentukan peluang untuk hamil. Jika berusia di bawah 25 tahun, perempuan masih dalam tahap subur dan akan lebih mudah untuk memprediksikan kehamilan selama waktu subur 5 hari. Tapi, meski begitu peluang untuk hamil sangat kecil.

Menurut American Society of Reproductive Medicine (ASRM), seorang perempan memiliki waktu subur yang paling tinggi saat berusia 20-an dan mulai menurun secara perlahan di usia 30-an bahkan lebih setelah usia 35-an.

ASRM mencatat bahwa perempuan hanya memiliki peluang 20 persen untuk hamil jika berusia 30 tahun dan dalam kondisi yang sehat dan subur saat berusaha untuk hamil.

Jika berada di luar masa subur atau dalam fase luteal dari siklus haid bulanan, kemungkinan seorang perempuann untuk hamil sangat rendah. Ini bisa terjadi karena sel telur sudah lama hilang atau Moms sedang benar-benar berada di luar waktu subur.

Begitu berada di luar masa subur, seorang perempian tidak bisa hamil. Sekitar 1 atau 2 hari sebelum...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb