03 September 2022

Bolehkah Bayi Makan Semangka? Berikut Penjelasannya, Moms

Meski teksturnya lembut dan berair, tapi perhatikan dulu kemampuan Si Kecil saat mengunyah
Bolehkah Bayi Makan Semangka? Berikut Penjelasannya, Moms

Buah semangka merupakan buah yang menyegarkan. Sangat cocok dikonsumsi saat cuaca sedang panas. Selain itu, semangka juga mengandung vitamin dan antioksidan tinggi, serta mengandung 92 persen air. Namun, apakah boleh bayi makan semangka?

American Academy of Pediatrics merekomendasikan setiap orang tua untuk memperkenalkan anak pada makanan padat sekitar usia 6 bulan, seperti buah-buahan dan sayuran yang dihaluskan.

Mereka juga merekomendasikan agar Moms menawarkan makanan bayi dengan tekstur yang berbeda sehingga mereka mempelajari tekstur ini lebih awal.

Saat bayi sudah mulai mengkonsumsi MPASI dan mengenal rasa sekaligus tekstur makanan yang baru, Moms mungkin merasa bahwa ini sudah waktunya untuk mulai memperkenalkan asupan baru, seperti semangka.

Semangka sebenarnya merupakan camilan lezat dan bergizi yang biasa dinikmati sejumlah bayi.

Namun sebelum menyajikan buah semangka sebagai menu MPASI pada Si Kecil, ada beberapa hal penting yang perlu Moms ketahui.

Baca Juga: Bolehkah Bayi Makan Durian? Ternyata Ini Menurut Ahli!

Kapan Waktu yang Tepat Bayi Makan Semangka?

bayi makan semangka
Foto: bayi makan semangka

Foto Bayi Makan Semangka (Orami Photo Stock)

Semangka dapat mulai diperkenalkan pada bayi setelah berusia 6 bulan sebagai bagian dari MPASI harian bayi saat berusia sekitar 8 sampai 10 bulan.

Kandungan airnya yang sangat tinggi membuat semangka dianggap sebagai salah satu asupan cairan terbaik bagi bayi saat cuaca panas.

Semangka adalah makanan awal yang baik untuk ditawarkan kepada bayi karena teksturnya lembut dan berair, jadi seharusnya tidak terlalu sulit bagi Si Kecil untuk mengunyah dan menelannya.

Buah semangka juga manis sehingga akan disukai banyak bayi.

Meskipun begitu, beberapa bayi yang cenderung sensitif saat mengonsumsi buah. Jadi, mungkin akan menunjukkan gejala alergi. Adapun gejala yang perlu diwaspadai adalah ruam, pilek, diare, pilek, pusing, dan muntah.

Terkadang, semangka bahkan menghasilkan keasaman karena adanya fruktosa dalam buah yang tidak sepenuhnya dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi.

Oleh karena itu, Moms perlu mengenalkan semangka secara perlahan.

Cobalah untuk memberikannya dalam porsi kecil terlebih dahulu, jika tak ada tanda-tanda alergi atau dampak negatif, Moms bisa memberikannya dengan leluasa karena sudah pasti aman dikonsumsi Si Kecil.

Baca Juga: Bayi Makan Es Krim, Bolehkah? Berikut Penjelasannya

Menyiapkan MPASI Buah Semangka Untuk Bayi

semangka tanpa biji
Foto: semangka tanpa biji (Orami Photo Stock)

Foto Buah Semangka Orami Photo Stock

Semangka memiliki tekstur yang lembut dan berair sehingga mudah digigit maupun ditelan. Jadi, bayi makan semangka diperbolehkan.

Pilihlah semangka tanpa biji jika memungkinkan. Bila semangka tanpa biji tidak tersedia, pastikan untuk membuang semua biji sebelum disajikan.

Perlu diingat bahwa bayi masih belajar mengenai cara memakan berbagai jenis makanan. Oleh karena itu pastikan Moms menyajikan semangka dalam potongan kecil untuk menghindari bahaya tersedak.

Jika Moms menyajikan dalam potongan besar, Si Kecil sangat mungkin memasukkan seluruh potongan ke dalam mulutnya dan menelannya tanpa dikunyah terlebih dahulu. Akibatnya ia bisa tersedak.

Selain itu, ada berbagai cara dalam menyajikan semangka untuk bayi. Apabila ia memiliki masalah mengunyah, akan lebih baik Moms menyajikannya dalam beberapa potongan kecil yang tidak perlu dikunyah lama.

Pastikan Moms juga mengawasi dengan baik selama bayi makan semangka. Perkecil ukurannya jika Moms pikir potongannya masih terlalu besar untuk masuk ke mulut anak.

Pilihan lain untuk menyajikan MPASI buah semangka adalah menghaluskan semangka menggunakan blender atau menjadikannya smoothies.

Untuk mengurangi risiko tersedak, Si Kecil harus selalu duduk tegak selama makan. Periksa juga setiap potongan semangka dengan cermat sebelum Moms menyajikannya.

Sangat penting untuk memastikan tidak ada satupun biji yang masih tertinggal. Moms juga harus tetap di dekatnya saat bayi makan semangka supaya dapat segera melakukan pertolongan saat bayi tersedak.

Baca Juga: Bolehkah Bayi Makan Oatmeal Saat Usianya Masih di Bawah 1 Tahun?

Semangka memang memiliki manfaat besar bagi bayi. Dalam setiap potongnya mengandung vitamin A, vitamin B6, dan vitamin C yang signifikan, antioksidan, asam amino, hingga potasium.

"Makanan yang tinggi antioksidan dan asam amino memungkinkan tubuh Anda berfungsi secara optimal," kata Angela Lemond, ahli diet, ahli gizi dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics yang berbasis di Texas.

"Asam amino adalah blok bangunan dasar untuk protein, dan protein digunakan di hampir setiap fungsi vital dalam tubuh," lanjutnya.

Tak hanya itu, semangka mengandung likopen yang sangat tinggi.

Menurut U.S. Department of Agriculture, satu setengah cangkir semangka mengandung sekitar 9 hingga 13 miligram likopen.

Likopen adalah fitonutrien yang merupakan senyawa alami dalam buah-buahan dan sayuran yang bekerja dengan tubuh manusia untuk memicu reaksi sehat. Ini juga merupakan pigmen merah yang memberi warna pada semangka, tomat, anggur merah, dan jambu biji.

Likopen juga telah dikaitkan dengan kesehatan jantung, kesehatan tulang, dan pencegahan kanker prostat. "Kandungan ini juga merupakan antioksidan kuat yang dianggap memiliki sifat anti-inflamasi," ujar Victoria Jarzabkowski, ahli gizi dari Fitness Institute of Texas di The University of Texas di Austin.

Untuk memaksimalkan asupan likopen, Moms harus mengonsumsi semangka yang benar-benar matang sepenuhnya.

Itu dia penjelasan mengenai apakah bayi makan semangka diperbolehkan.

Bayi makan semangka tak dilarang, tetapi pastikan Moms memberikannya saat usia Si Kecil telah cukup.

Sajikan semangka dengan cara yang beragam karena akan bermanfaat bagi kesehatan bayi secara keseluruhan.

Tapi ingat Moms, selalu berhati-hati, ya, terhadap bahaya tersedak dan gejala reaksi alergi yang mungkin muncul. Selamat mencoba!

  • https://www.webmd.com/baby/when-can-a-baby-eat-watermelon#1
  • https://www.healthline.com/health/parenting/watermelon-for-babies
  • https://www.livescience.com/46019-watermelon-nutrition.html
  • https://agresearchmag.ars.usda.gov/2002/jun/lyco
  • https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/growing-healthy/Pages/baby-food-and-feeding.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb