03 September 2022

Tips Mengurangi Refleks Moro agar Bayi Tidur Lebih Nyenyak

Reflek moro sering kali membuat bayi terbangun tiba-tiba dan menangis
Tips Mengurangi Refleks Moro agar Bayi Tidur Lebih Nyenyak

Yuk kenali apa itu refleks moro dan cara menguranginya agar tidur bayi menjadi lebih nyenyak.

Seperti yang Moms ketahui bahwa setiap bayi dilahirkan dengan refleks alami.

Misalnya saat Moms meletakkan jari di dekat bibir bayi, maka Si Kecil akan mengikuti arah jari Moms sambil membuka mulutnya seperti akan menyusui. Ini disebut dengan rooting reflex.

Ada pula refleks menggenggam, menghisap, hingga refleks moro. Untuk refleks yang terakhir, gerakan spontan ini seringkali dapat mengganggu tidur bayi dan membuatnya menangis tiba-tiba.

Oleh sebab itu, Moms perlu memahaminya agar Si Kecil mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas.

Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 12 Refleks pada Bayi Baru Lahir

Mengenal Refleks Moro

Mengenal Refleks Moro.jpg
Foto: Mengenal Refleks Moro.jpg

Foto Ilustrasi Refleks Moro (thesweetpealife.com)

Refleks moro atau yang juga dikenal sebagai refleks kejut adalah respon tidak sadar dan tiba-tiba yang muncul pada bayi mulai dari lahir.

Refleks ini akan membuat bayi membentangkan lengan, kaki, dan jari serta melengkungkan punggungnya seperti orang yang sedang kaget atau terkejut.

Bayi bisa menangis atau juga tidak saat melakukan refleks moro. Namun jika terjadi saat fase tidur bayi, maka seringkali dapat membuatnya terbangun dan menangis karena bayi kaget.

Refleks moro tidaklah berbahaya, bahkan sebaliknya menandakan bahwa aktivitas saraf dan otak bayi berjalan dengan normal.

“Kurangnya refleks moro pada bayi dapat menunjukkan masalah pendengaran, gangguan sistem motorik, atau gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat,” ungkap psikolog Kendra Cherry, MS, seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Refleks moro yang kerap kali mengganggu tidur bayi ini biasanya lebih sering dialami bayi baru lahir hingga usia 5 minggu.

Menurut jurnal yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information, refleks moro akan berkurang secara perlahan ketika menginjak usia 3 bulan dan berhenti sepenuhnya saat usia bayi 6 bulan.

Baca Juga: 3 Fakta tentang Refleks Menggenggam pada Bayi, Wajib Tahu!

Pemicu Refleks Moro

Pemicu Refleks Moro.jpg
Foto: Pemicu Refleks Moro.jpg

Foto Ilustrasi Refleks Moro (positively.com)

Beberapa bayi bisa mengalami refleks moro secara tiba-tiba, tanpa ada pemicunya.

Namun sebagian bayi mengalami refleks moro saat mengalami kondisi tertentu.

“Beberapa bayi akan terkejut atau mengalami refleks moro saat mendengar suara keras, perubahan posisi tubuh, gerakan yang tiba-tiba (apapun yang membuat bayi merasa seperti akan jatuh), perubahan suhu udara, hingga sentuhan yang mendadak,” ungkap perawat profesional Jennifer Lemoine, DNP, APRN, NNP-BC, seperti dikutip dari laman Health 4 Mom.

Hal itulah yang sering mengganggu tidur bayi serta seringkali membuatnya terbangun dan menangis.

Tips agar Bayi Tidur Nyenyak

Agar Bayi Tidur Nyenyak.jpg
Foto: Agar Bayi Tidur Nyenyak.jpg

Foto Bayi Dibedong (nowtolove.co.nz)

Moms mungkin lebih sering melihat bayi mengalami refleks moro saat Moms mencoba untuk melepaskan Si Kecil dari gendongan dan menidurkannya di tempat tidur.

Karena saat Moms membungkuk untuk memposisikan tidur bayi, Si Kecil akan mengalami sensasi seperti sedang jatuh. Hal ini bisa membangunkan tidur bayi dan tidak jarang membuat tidur bayi susah kembali nyenyak.

Jadi, bersikaplah lembut saat Moms atau Dads mengangkat Si Kecil dan menurunkannya, usahakan agar leher dan kepalanya ditopang dengan tangan.

Salah satu cara untuk mengurangi refleks moro saat tidur bayi adalah dengan membedong bayi. Cara ini akan membuat bayi merasa aman dan nyaman, karena kehangatannya menyerupai rahim ibu.

Pastikan tidak membedong bayi terlalu erat, agar Si Kecil masih dapat bernapas dengan nyaman. Dengan membedong, durasi tidur bayi juga akan lebih lama.

Cara lain agar bayi tidak terkejut atau mengalami refleks moro yang dapat mengganggu tidur bayi, maka Moms bisa mendekatkan tubuh Moms ke tubuh bayi saat menidurkannya di tempat tidur.

Letakkan bayi secara perlahan di tempat tidur, sambil terus mendekapnya. Lepaskan pelukan Moms setelah seluruh tubuh bayi, terutama bagian punggung sudah menyentuh tempat tidur.

Cara ini akan cukup mencegah refleks moro dengan sensasi seperti terjatuh yang dapat mengganggu tidur bayi dan kerap membuatnya menangis.

Moms dan Dads juga perlu mengecilkan suara. Melangkahlah dengan lembut dan tenang di sekitar bayi, terutama saat ia tertidur.

Meski Moms dan Dads tak bisa menahan setiap suara, tetapi dapat meminimalkan kebisingan dengan bantuan mesin atau kipas white noise hingga suara rumah dan lingkungan lebih akrab bagi bayi yang baru lahir.

Baca Juga: Mengenal Refleks Babinski pada Bayi, Yuk Simak!

Itu dia penjelasan mengenai gerakan spontan bayi yang bisa menyebabkannya terbangun dari tidur secara tiba-tiba dan menangis.

Yuk, terapkan beberapa cara di atas untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.whattoexpect.com/baby-behavior/newborn-reflexes.aspx
  • https://www.verywellfamily.com/learn-more-about-the-startle-reflex-in-newborn-babies-290102
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542173/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb