09 Juli 2019

Begini Cara Menghadapi Balita Obesitas

Mengurangi screen time bisa mencegah obesitas lho Moms
Begini Cara Menghadapi Balita Obesitas

Bukan rahasia lagi kalau balita obesitas saat banyak terjadi di Amerika Serikat. Menurut Centers for Disease Control (CDC), persentase anak-anak berusia 6-11 tahun di Amerika Serikat yang mengalami obesitas meningkat dari 7 persen pada 1980 menjadi hampir 18 persen pada 2012.

Seiring dengan berjalannya waktu, fenomena balita obesitas juga terjadi di hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Sebagai orang tua dari anak balita, Moms juga mungkin khawatir Si Kecil akan mengalami obesitas.

Terlebih, karena kesibukan Moms dan Dads, Si Kecil juga jadi kurang melakukan aktivitas fisik yang akhirnya membuat berat badannya jadi berlebih. Berat badan berlebih hingga obesitas punya banyak risiko kesehatan. Karena itu juga, Moms harus menaruh perhatian lebih pada kondisi ini.

Menjadi gemuk menempatkan anak pada risiko yang lebih tinggi untuk beberapa kondisi kesehatan yang serius, termasuk beberapa yang dapat dimulai selama masa kanak-kanak dan remaja, termasuk diabetes, penyakit jantung, asma, kanker tertentu.

"Anak-anak obesitas memiliki risiko kolesterol tinggi, darah tinggi, penyakit jantung di usia muda, diabetes, masalah tulang, hingga masalah kulit," ungkap Renee Anushka Alli, MD, dokter anak di Amerika Serikat, seperti dikutip dari Webmd.com

Banyak juga anak-anak dengan obesitas menghadapi intimidasi dari teman sebaya. Hal ini dapat merusak harga diri dan kepercayaan diriya.

Meskipun risikonya belum sebanyak obesitas pada usia anak, balita obesitas juga tidak boleh dianggap sepele. Penting bagi Moms untuk tahu cara menghadapi balita obesitas.

Dikutip dari Verywellfamily.com, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi balita obesitas. Apa saja? Yuk kita cari tahu Moms!

Baca Juga: Mencegah Obesitas pada Balita yang Doyan Makan

Cari Tahu Apakah Balita Masuk Kategori Obesitas

Orang tua dapat mendidik diri sendiri dengan karena pengetahuan yang didapatkan secara online untuk mengetahui kategori berat badan anak mereka.

Untuk usia 2 dan lebih tua, ada kalkulator yang memungkinkan orang tua untuk memasukkan informasi anak mereka dan mengetahui apakah balita mereka digolongkan kurang berat badan, berat badan normal, kelebihan berat badan, atau obesitas.

Selain itu, banyak pula, pengetahuan yang tersebar di dunia maya untuk mengukur Si Kecil termasuk kategori apa. Kalau masih kurang yakin, konsultasikan dengan dokternya mengenai berat badannya yang berlebih dan bagaimana menghadapi balita obesitas.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghadapi Balita Obesitas

adorable-baby-blur-1482769.jpg
Foto: adorable-baby-blur-1482769.jpg

Hal yang pertama yang harus Moms lakukan saat tahu Si Kecil obesitas adalah jangan panik. Sebagai orang tua yang memperhatikan berat badan anak, yang harus dilakukan adalah membuat janji dengan dokter anak kemudian bersama-sama membuat rencana.

Pada usia 1 atau 2 tahun, tujuannya bukan untuk menurunkan berat badan Si Kecil, tetapi untuk memperlambat penurunan berat badan atau menjaga berat badan tetap sama. Di sisi lain, berusaha agar tingginya bisa cepat naik dan menyesuaikannya dengan berat badan Si Kecil.

Ini umumnya jadi salah satu cara yang disarankan dokter untuk menghadapi balita obesitas.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini 5 Cara Menangani Anak Obesitas

Tips agar Balita Sehat Sejak di Rumah

baby-child-colorful-943492.jpg
Foto: baby-child-colorful-943492.jpg

Orang tua juga harus diberdayakan untuk melakukan perubahan di rumah, terlepas dari kategori berat badan anak. Membuat perubahan yang sehat dapat membantu memastikan mereka mengurangi risiko obesitas di masa kecil.

Berikut beberapa saran untuk dimulai dilakukan di rumah!

Dorong Si Kecil untuk mencoba makanan bergizi. Semua orang tahu balita memiliki reputasi sebagai pemilih makanan. Penting bagi Moms untuk tetap mendorong Si Kecil mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak adalah yang terbaik.

Penelitian menunjukkan bahwa diperlukan beberapa kali paparan makanan baru sebelum meyakinkan anak kecil untuk mencobanya, apalagi menyukainya.

Jika ragu, selipkan sayuran ke dalam makanan yang Si Kecil suka. Selain itu, pastikan Si kecil melihat orang tuanya makan makanan bergizi. Bahkan, mulailah kebiasaan makan keluarga yang sehat sekarang, karena semakin cepat semakin baik.

Masak makanan bergizi, matikan ponsel, televisi, dan perangkat lain, serta duduk bersama untuk makan malam keluarga.

Sedikit mungkin screen time akan membuat Si Kecil lebih banyak main. Sementara ketika screen time Si Kecil banyak, dia akan akan lebih banyak ngemil yang biasanya mengandung banyak gula.

Pastikan Si Kecil banyak berolahraga. Tentu saja, tidak perlu melakukan rutinitas latihan "formal" dengan balita atau anak prasekolah. Bawa anak ke taman bermain setempat, daftarkan dia di kelas balita, seperti sepak bola atau menari, atau biarkan ia berlari-lari di halaman.

Cobalah kelas yoga orang tua dan anak, bersepeda saat membeli sayur dan cukup libatkan mereka dalam aktivitas fisik kapan pun Moms bisa.

"Berjalan kaki, lari, atau berenang bersama keluarga juga bisa jadi pilihan," kata Dr Alli.

Sebanyak mungkin air putih. Jus tentu akan menyenangkan, namun tidak dipungkiri kadang jus memiliki pemanis buatan. Karena itu, ajarkan Si Kecil mengonsumsi banyak air putih memiliki banyak manfaat di kemudiah hari. Tetapkan jadwal yang memungkinkan anak tidur cukup. Tidur siang dan waktu tidur lebih awal membantu menjaga anak cukup istirahat.

Baca Juga: Cegah Obesitas Pada Anak Dengan 6 Cara Ini

Itulah cara yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi balita obesitas. Jadi agar Si Kecil sehat, sekeluarga juga harus sehat. Setuju tidak Moms?

(TPW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb