09 Januari 2018

Benarkah Memakai Cairan Pembersih Kewanitaan Setiap Hari Membuat Vagina Kering?

Hati-hati, jangan sampai vagina iritasi
Benarkah Memakai Cairan Pembersih Kewanitaan Setiap Hari Membuat Vagina Kering?

Untuk menjaga kebersihan daerah organ intim, Moms tentu pernah menggunakan cairan pembersih kewanitaan. Sebenarnya memang cairan ini aman jika digunakan. Namun, pemakaian jangka panjang dan setiap hari ternyata tidak dianjurkan untuk kesehatan vagina, lo.

Apa alasannya? Simak ulasan berikut:

Infeksi Vagina Akibat bakteri

Penggunaan cairan pembersih kewanitaan memang tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan adanya flora atau bakteri Fnormal yang terdapat di dalam alat kelamin wanita.

Flora normal ini memiliki peran untuk ketahanan, dimana sangat dipengaruhi oleh pH alat kewanitaan yang asam. Selanjutnya flora ini akan mati atau bahkan menjadi sumber penyakit apabila keseimbangannya terganggu akibat penggunaan cairan pembersih kewanitaan dalam jangka panjang.

Tak hanya itu, pemakaian cairan pembersih kewanitaan ternyata dapat mengubah kondisi alamiah vagina yang terkait perkembangan bakteri penyebab infeksi. Sehingga jika Moms menghentikan penggunaannya, tentu akan lebih kecil kemungkinan untuk terkena bakteri vagina.

Baca Juga : Ramuan Ratus untuk Organ Intim Wanita

Gunakan Pembersih dengan pH Seimbang

Masalah yang kerap muncul pada wanita adalah keputihan. Mungkin Moms juga salah satu yang mengalaminya. Tak jarang untuk mengatasi keputihan ini sebagian besar wanita menggunakan cairan pembersih kewanitaan, terlebih bila ada rasa gatal saat keputihan.

Namun ternyata pemakaian cairan pembersih kewanitaan untuk keputihan ini perlu diperhatikan betu lho Moms, karena manfaatnya tak selalu efektif.

Sebaiknya saat memnggunakan cairan pembersih kewanitaan Moms memperhatikan kandungan yang terdapat di dalamnya. Terutama untuk memperhatikan tingkat keasaman atau pH didalamya sesuai dengan di dalam daerah kewanitaan.

Normalnya, pH berkisar antara 3,8 sampai dengan 4,2. Jika pH kurang dari 3,8 biasanya jamur akan tumbuh. Apabila pH lebih dari 4,2 maka akan tumbuh bakteri dan kuman penyebab infeksi.

Baca Juga : Cara Menjaga Kebersihan Miss V Saat Menstruasi

Benarkah Pembersih Kewanitaan Membuat Vagina Kering?

Pada beberapa wanita, cairan pembersih ini bisa mengakibatkan vagina iritasi karena banyak cairan pembersih kewanitaan yang tidak memiliki penelitian khusus.

Sifat vagina pun memang pada dasarnya tidak boleh kesat dan harus basah untuk menjaga keseimbangan pH. Tak hanya itu, Vulva bagian luar vagina sangat sensitif dengan kelembapan, sehingga sebisa mungkin hindari penggunaan bahan yang dapat membuat vagina iritasi.

Baca Juga : Ibu Hamil Sering Pakai Cairan Pembersih Kewanitaan? Ini Akibatnya

Bagaimana Solusinya?

Untuk mengatasi keraguan Moms dalam menggunakan cairan pembersih kewanitaan, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk tetap menjaga kebersihan daerah kewanitaan tanpa menggunakan cairan pembersih diantaranya:

  • Bersihkanlah daerah kewanitaan dengan menggunakan air mengalir yang bersih dan tidak berbau.
  • Gantilah pakaian dalam apabila basah atau berkeringat
  • Hindari kondisi pakaian dalam yang lembap guna mencegah bakteri berkembang biak

Baca Juga : Bahayanya Jika Memakai Pantyliners Setiap Hari

Itulah hal-hal yang dapat Moms lakukan untuk tetap menjaga kebersihan daerah kewanitaan tanpa cairan pembersih. Namun bila Moms memang sudah terlanjur terbiasa menggunakan cairan pembersih, mungkin mulai sekarang Moms bisa mulai mengurangi pemakaiannya dan mencoba tiga cara di atas.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb