11 Februari 2018

Bolehkah Ibu Hamil Naik Sepeda Motor?

Yuk, pelajari aktivitas yang aman selama hamil
Bolehkah Ibu Hamil Naik Sepeda Motor?

Naik motor sudah menjadi aktivitas lazim bagi kebanyakan wanita. Namun, bagaimana jika ibu hamil naik motor? Aktivitas ini bisa jadi berisiko, terutama bila Moms baru saja mengetahui kalau sedang hamil. Jika memang demikian, inilah waktunya mulai menghentikan sementara aktivitas tertentu yang biasa Moms jalani.

Mengandung adalah salah satu momen terindah dalam hidup seorang wanita. Sebagian besar wanita hamil sangat dimanja dan diperlakukan seperti orang sakit. Banyak yang lebih memilih duduk-duduk, membaca buku, atau menonton TV seharian, dan menemukan berbagai alasan untuk tidak beranjak ke luar ruangan. Hal ini tidak dianjurkan, kecuali dokter secara khusus meminta Moms banyak beristirahat.

Perhatikan larangan ibu hamil

Moms mungkin bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil naik motor? Padahal setiap hari Moms harus melakukan pekerjaan dengan mobilitas tinggi yang mengharuskan Moms naik motor. Secara umum, wanita hamil tetap harus terlibat dalam beberapa aktivitas yang tepat agar kondisi tetap fit saat hamil. Nah, untuk itu Moms perlu tahu larangan ibu hamil agar kondisi kehamilan Moms tetap sehat. Yuk, kita simak hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat hamil berikut ini, termasuk apakah ibu hamil boleh naik motor:

  1. Risiko cedera

Salah satu persoalan saat hamil adalah seluruh otot menjadi rileks karena meningkatnya kadar hormon, membuat sendi lebih rentan terhadap cedera. Nah, sebaiknya kurangi aktivitas mengangkat beban berat karena bisa menyebabkan risiko cedera serius pada pinggang dan perut.

Moms tetap bisa naik motor karena sebetulnya tidak ada larangan ibu hamil naik motor. Naik motor bagi ibu hamil memang aman untuk periode trimester kedua dan ketiga.

Namun perlu diingat, tetaplah berhati-hati terhadap risiko jatuh, trauma, atau benturan. Moms harus melihat kondisi jalan yang akan dilewati. Jika Moms memaksa melewati jalan yang berlubang dan berbatu, hal ini bisa menyebabkan kontraksi pada janin yang bisa berakibat keguguran karena janin mengalami shock dalam kandungan.

  1. Posisi telentang

Aktivitas yang dilarang saat hamil adalah yang mengharuskan posisi terlentang karena posisi ini bisa menyebabkan bayi tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup dan meningkatkan risiko kematian atau keguguran.

Posisi terlentang juga bisa menyebabkan tekanan yang terlalu berat pada bagian tulang belakang dan pembuluh darah. Hindari posisi terlentang selama aktivitas fisik setelah trimester pertama atau kehamilan 16 minggu.

  1. Ketinggian dan kedalaman

Ibu hamil harus tahu tentang tanda-tanda penyakit ketinggian. Jika tanda-tanda itu berkembang, segera hentikan aktivitas dan turun dari ketinggian untuk mencari bantuan medis.

Hindari pengerahan tenaga yang berlebihan untuk mengatur aliran darah uterus. Olahraga seperti menyelam atau scuba diving selama kehamilan tidak disarankan, karena janin tidak terlindung dari penyakit akibat kekurangan oksigen dan sirkulasi paru-paru janin tidak dapat menyaring pembentukan gelembung dalam aliran darah ibu.

  1. Panas dan dingin ekstrem

Panas tubuh yang berlebihan selama aktivitas untuk wanita hamil sangat tidak disarankan. Hindari juga beraktivitas dalam cuaca dingin atau panas ekstrem. Ibu hamil mungkin akan merasa lelah dan sangat gerah pada trimester pertama dan sering kali ada ibu hamil yang ingin berendam di air hangat untuk melepas penat.

Tetapi aktivitas yang berbahaya bagi ibu hamil ini harus dihindari. Ibu hamil sama sekali tidak boleh masuk ke sauna atau kolam air panas. Air panas bisa menyebabkan komplikasi kehamilan dan keguguran. Air panas yang berlebihan bisa menyebabkan janin mengalami dehidrasi sehingga risiko kematian menjadi lebih tinggi.

  1. Perilaku diam dan berdiri tanpa bergerak

Hindari gaya hidup pasif karena dapat berdampak pada ibu hamil, misalnya seperti duduk tanpa bergerak dalam jangka waktu cukup lama. Nah, menyetir atau naik motor sebetulnya tidak dilarang bagi ibu hamil.

Namun, menyetir mobil atau naik motor terlalu lama dapat menyebabkan punggung, pinggang, dan perut menjadi cepat lelah. Akibatnya tidak baik untuk pertumbuhan janin dalam rahim ibu hamil dan bisa menyebabkan janin lahir lebih cepat atau prematur. Demikian pula berdiri tanpa bergerak akan berpengaruh pada penurunan kinerja jantung.

  1. Hindari aktivitas dengan intensitas tinggi

Sebaiknya ibu hamil tetap aktif dengan berfokus pada aktivitas dengan intensitas sedang. Hindari aktivitas yang menyebabkan risiko cedera, seperti sepak bola, basket, tenis, bulu tangkis, berkuda, dan berbagai olahraga lain.

Aktivitas berbahaya untuk ibu hamil ini bisa menyebabkan risiko yang lebih besar pada janin. Ibu hamil tetap bisa melakukan beberapa jenis olahraga ringan seperti berenang atau sekadar berjalan kaki.

Terkait ibu hamil naik motor, sebenarnya boleh saja asal tetap berhati-hati dan tidak dalam jangka waktu lama. Namun, jika dilihat secara umum, memang banyak larangan ibu hamil yang harus dipatuhi selama kehamilan.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat hamil ini memiliki sebab dan akibat yang bertujuan untuk mempertahankan janin dalam kandungan, menjaga kesehatan janin, dan menunjang keselamatan ibu hamil dan janin. Moms bisa menerapkan larangan ibu hamil ini demi menunggu kelahiran bayi yang sehat dan menyenangkan bagi kehidupan keluarga Moms.

Siapkah Moms mematuhi semua larangan ini?

(ROS)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb