22 April 2020

Bolehkah Rambut Balita Dicat?

Aman atau tidak, ya, mengubah warna rambut Si Kecil?
Bolehkah Rambut Balita Dicat?

Setelah punya anak, rasanya senang, ya, mendandani Si Kecil. Bukan cuma pakaiannya, tapi juga rambutnya. Selain dipakaikan aksesoris, bolehkah rambut balita dicat?

Cat rambut memang sangat jarang terlihat dipakai oleh anak-anak, apa lagi balita. Namun, Moms mungkin pernah melihat anak-anak selebriti dengan rambut diwarnai. Sebut saja anak Gwen Stefani dan anak Uya Kuya.

Bahaya Bila Rambut Balita Dicat

Bahaya Bila Rambut Balita Dicat.jpg
Foto: Bahaya Bila Rambut Balita Dicat.jpg

Foto: Sharon McCutcheon from Pexels

dr. Sejal Shah, MD, ahli bedah dermatologi di New York, Amerika Serikat, berpendapat bahwa tidak aman mewarnai atau mengaplikasikan bleaching di rambut anak-anak sampai setelah pubertas. “Idealnya tidak dilakukan sampai akhir usia belasan, atau setidaknya 16 tahun,” kata dr. Shah.

Apa alasannya?

  • Zat kimia di cat rambut keras dan bisa merusak rambut. “Amonia, hidrogen peroksida, dan parafenilenediamin yang umum digunakan di cat rambut permanen bisa menyebabkan reaksi yang sangat buruk,” jelas dr. Margarita Lolis, MD, ahli dermatologi di Amerika Serikat. Menurut situs web American Cancer Society, beberapa studi menunjukkan kaitan antara cat rambut dan kanker.
  • Rambut anak mengalami banyak perubahan sejak lahir sampai puber. Karena itu, rambut dan kulit anak-anak lebih sensitif dan lebih berisiko mengalami reaksi.
  • Rambut anak-anak umumnya lebih tipis dan helainya lebih halus dibanding orang dewasa. Jadi, rambut Si Kecil lebih rentan rusak.

Baca Juga: 6 Model Rambut Anak Laki-laki yang Stylish dan Menggemaskan

  • Zat kimia pada cat rambut bisa mengubah tekstur rambut anak. Alih-alih hanya mengubah warna rambut Si Kecil, pewarna rambut malah bisa mengacaukan tampilan rambut secara keseluruhan.
  • Bau tajam dari cat rambut bisa terhirup Si Kecil dan bisa berbahaya jika ia memiliki riwayat asma. “Pertumbuhan dan perkembangan beberapa sistem tubuh, terutama yang berperan dalam fungsi endokrin, metabolik, neurokognitif, dan reproduktif, bisa sensitif terhadap zat kimia pengubah DNA. Sistem pertahanan Si Kecilpun belum matang sepenuhnya untuk bisa mendetoksifikasi zat asing,” jelas James G. Wagner, PhD, dari Michigan State University, Amerika Serikat.

Tetap Ingin Rambut Balita Dicat? Ini Cara Amannya

Tetap Ingin Rambut Balita Dicat, Ini Cara Amannya.jpg
Foto: Tetap Ingin Rambut Balita Dicat, Ini Cara Amannya.jpg

Foto: Pezibear from Pixabay

Jika Moms tetap ingin mengubah warna rambut Si Kecil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Si Kecil terhindar dari efek buruk pemakaian cat rambut:

  • Pilih pewarna rambut temporer atau maksimal semi permanen. “Pewarna temporer hanya melapisi batang rambut dan tidak menembusnya seperti cat rambut permanen,” kata dr. Shah.
  • Hindari mengaplikasikan cat rambut di akar rambut dan kulit kepala Si Kecil karena bisa menyebabkan iritasi. Warnai ujung-ujung rambut saja.

Baca Juga: Buat Anak Mandiri dengan 5 Tips Merawat Rambut Sendiri!

Ini teknik pengecatan rambut yang relatif lebih aman untuk anak-anak:

  • Cap highlights (menggunakan penutup kulit kepala)
  • Balayage, teknik pengaplikasian highlight rambut tanpa foil yang cepat membuat rambut kering karena menghantarkan panas dengan kuat. Penata rambut mengaplikasikan pewarna dengan kuas dari tengah rambut, bukan dari pangkalnya. Hasilnya lebih natural dibanding foil atau mengubah warna seluruh rambut. Bagaimanapun, selalu lakukan patch test sebelum mengaplikasikan cat rambut ke Si Kecil untuk memastikan ia tidak alergi.

Beberapa produk pewarna rambut yang bisa digunakan untuk anak-anak:

  • Pewarna alami seperti teh dan henna
  • Color chalk atau krayon rambut
  • Cat rambut temporer spray
  • Atau, pakaikan saja hair extension jepit berwarna-warni

Baca Juga: Rambut Anak Tipis, Begini Cara Merawatnya Agar Tak Lepek

Bagaimanapun, opsi paling aman adalah menghindari rambut balita dicat. Tunggulah sampai ia menginjak usia remaja. Setuju, Moms?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb