03 September 2022

Apakah Buang Air Kecil setelah Berhubungan Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Penjelasannya!

Mitos atau Fakta ya, Moms?
Apakah Buang Air Kecil setelah Berhubungan Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Penjelasannya!

Pernahkah Moms mendengar bahwa buang air kecil setelah berhubungan dapat mencegah kehamilan? Jika ya, maka Moms harus mencari tahu sendiri apakah hal tersebut benar faktanya atau hanya mitos.

Tidaklah mengherankan jika Moms kurang yakin dengan hal-hal yang berkaitan dengan cara mencegah kehamilan seperti statement di atas?

Memang ada banyak mitos tentang bagaimana kehamilan terjadi dan sebaliknya, seperti bagaimana cara agar tidak hamil.

Saat Moms mencoba untuk hamil, apakah Moms perlu melakukan atau justru tidak boleh melakukan sesuatu seperti buang air kecil untuk mencegah sperma keluar?

Padahal bagi banyak wanita, buang air kecil setelah berhubungan seksual adalah keharusan karena justru memiliki banyak manfaat.

Tapi, bagaimana saat Moms mencoba hamil? Bisakah Moms tetap hamil jika sperma keluar saat buang air kecil setelah berhubungan seks?

Untuk menjelaskan alasannya, penting untuk memahami cara kerja alat kelamin dan uretra.

Mari simak penjelasan mengenai buang air kecil setelah berhubungan seksual yang konon dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Baca Juga: KB Kalender untuk Mencegah Kehamilan, Efektifkah?

Buang Air Kecil setelah Berhubungan Bisa Cegah Kehamilan?

posisi-berhubungan-agar-bayi-cepat-lahir.jpg
Foto: posisi-berhubungan-agar-bayi-cepat-lahir.jpg

Foto Pasangan Suami Istri (Orami Photo Stock)

Satu kali ejakulasi biasanya mengandung antara 20-400 juta sperma. Segera setelah ejakulasi, sekitar 35% sperma keluar dari air mani dan mulai bergerak menuju leher rahim.

Sperma bergerak dengan cepat melalui saluran reproduksi dan mencapai saluran tuba falopi hanya dalam waktu 1 menit. Untuk memulai kehamilan, sperma harus bersentuhan dengan sel telur di dalam tuba falopi tersebut.

Jika ada sel telur di tuba falopi, sperma dapat membuahi. Apabila sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, di situlah kehamilan dimulai.

Beberapa sperma ini akan tetap berada di belakang vagina Moms atau di area yang disebut forniks posterior dan keluar dalam beberapa menit hingga beberapa jam kemudian.

Sisanya, akan segera keluar dari vagina, bersama dengan banyak materi non-sperma termasuk protein dan vitamin.

Jangan khawatir jika rasanya ada banyak cairan yang keluar dari vagina Moms setelah berhubungan seks. Faktanya, air mani yang merupakan sperma adalah hanya sekitar 10%.

Pada saat Moms bangun untuk buang air kecil usai berhubungan intim, sperma tercepat sudah melewati serviks.

Apa pun yang keluar dari vagina setelah berhubungan seks atau saat Moms bangun untuk buang air kecil, itu adalah semua yang tidak berhasil melewati serviks Moms.

Selain itu, Moms juga perlu ingat bahwa air kecil tidak keluar dari vagina Moms, tetapi keluar dari uretra. Uretra adalah lubang kecil tepat di atas lubang vagina Moms.

Artinya, Moms tidak dapat mengeluarkan sperma dari tubuh dengan buang air kecil.

Jadi kesimpulannya, buang air kecil setelah berhubungan seks tidak akan berpengaruh pada apakah Moms hamil atau tidak.

Satu-satunya cara untuk mencegah kehamilan adalah dengan menggunakan metode KB yang efektif atau menggunakan alat kontrasepsi.

Baca Juga: Mengenal KB Steril, Prosedur Kontrasepsi yang Sangat Efektif Cegah Kehamilan

Menjaga Sperma Tidak Keluar Perlukah agar Tetap Hamil?

Bagaimana Proses Pembentukan Sperma Terjadi.jpg
Foto: Bagaimana Proses Pembentukan Sperma Terjadi.jpg

Foto Ilustrasi Sperma (Orami Photo Stock)

Banyak juga yang mengatakan bahwa Moms harus melakukan beberapa hal lain agar sperma tidak keluar agar kehamilan tetap terjadi. Misalnya, tidak boleh langsung berdiri atau bangun untuk ke kamar kecil. 

Padahal seperti disebutkan sebelumnya, buang air kecil setelah berhubungan seks justru sangat bermanfaat.

Salah satu mitos kesuburan yang paling populer adalah bahwa berbaring dan mengangkat kaki setelah berhubungan seks dapat meningkatkan peluang Moms untuk hamil. Sayangnya kemungkinan besar hal ini keliru.

Seperti dikutip dari laman Ava Women, nyatanya Moms tidak perlu berbaring, mengangkat kaki atau melakukan hal khusus untuk menjaga sperma tetap di dalam vagina.

Sebuah studi tahun 2017 yang dilakukan dalam jurnal Oxford Academic terhadap hampir 500 wanita yang menjalani inseminasie intrauterine (IUI), tidak menemukan manfaat untuk berbaring selama 15 menit setelah berhubungan seks.

Faktanya, 40% wanita bangun segera setelah prosedur berhubungan badan dan 32% wanita beristirahat setelah berhubungan seks.

Lalu, mengapa begitu umum bagi ahli endokrin reproduksi untuk merekomendasikan berbaring setelah IUI?

Sebuah jurnal Fertility and Sterility sebelumnya yang dilakukan oleh tim peneliti Kanada pada tahun 2000, menemukan peningkatan dramatis dalam tingkat kehamilan ketika wanita tersebut beristirahat selama 10 menit setelah IUI.

Hampir 30% wanita yang beristirahat selama 10 menit akan hamil dan hanya 10% dari mereka yang tidak.

Selain itu, studi acak besar dari tahun 2009 yang diterbitkan dalam British Medical Journal Clinical Research menunjukkan bahwa wanita yang berbaring telentang selama 15 menit setelah IUI memiliki tingkat kehamilan yang lebih tinggi daripada mereka yang segera bangun usai berhubungan intim.

Akan tetapi, para kritikus berpendapat bahwa studi ini dirancang dengan buruk dan penelitian yang lebih baru belum dapat mereplikasi hasil ini.

Baca Juga: 13 Penyebab Mual Setelah Berhubungan Intim

Seberapa Penting Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seks?

arti-mimpi-buang-air-besar.jpg
Foto: arti-mimpi-buang-air-besar.jpg

Foto Ilustrasi Buang Air Kecil (Orami Photo Stock)

Ketika Moms sudah tau bahwa buang air kecil tidak akan berpengaruh pada peluang kehamilan, maka sekarang Moms justru harus tau hal sebaliknya.

Faktanya seperti dikutip dari Medical News Today, buang air kecil setelah berhubungan seks justru sangat bermanfaat, terutama bagi wanita.

Hubungan seksual merupakan faktor risiko infeksi saluran kemih (ISK). Hal ini karena saat berhubungan seks, bakteri bisa berpindah dari alat kelamin ke uretra.

Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke lubang uretra tempat keluarnya urin. Bakteri kemudian dapat berpindah dari uretra ke kandung kemih sehingga menyebabkan ISK.

Itu artinya, buang air kecil setelah berhubungan seks justru membantu mengeluarkan bakteri dari uretra atau membantu mencegah potensi ISK, Moms.

Baca Juga: Susah Buang Air Kecil? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih?

infeksi saluran kemih
Foto: infeksi saluran kemih (Mydr.com.au)

Foto Ilustrasi ISK (Orami Photo Stock)

Wanita memiliki potensi 30 kali lebih mungkin terkena ISK dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan dua alasan yaitu pertama adalah uretra wanita yang dekat dengan vagina dan anus.

Artinya, bakteri dapat dengan mudah menyebar dari daerah tersebut ke uretra.

Kedua, uretra pada wanita lebih pendek daripada pada pria. Artinya bakteri yang masuk ke uretra bisa mencapai kandung kemih dengan lebih mudah.

Jadi pada wanita, buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu membuang bakteri dari uretra.

Sebaliknya bagi pria, buang air kecil setelah berhubungan seks bukanlah hal yang penting. 

Ini karena pria memiliki uretra yang lebih panjang sehingga bakteri dari area genital cenderung tidak mencapai kandung kemih.

Meski belum ada bukti kuat yang memastikan bahwa buang air kecil setelah berhubungan seks dapat mencegah ISK, tidak ada salahnya mengikuti kebiasaan ini.

Hal tersebut dapat membantu dalam mengurangi risiko ISK, terutama pada wanita dan orang yang lebih rentan terhadap ISK.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!

Apakah Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seks Mencegah IMS?

Infeksi Menular Seksual
Foto: Infeksi Menular Seksual

Foto Berhubungan Intim (Orami Photo Stock)

Meski dapat mengurangi ISK, tetapi buang air kecil setelah berhubungan seks tidak dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS).

Pasalnya, orang-orang tertular IMS dengan cara menyerap bakteri melalui selaput lendir di dalam tubuh mereka selama hubungan seksual.

Buang air kecil setelah berhubungan seks tidak akan mencegah bakteri ini masuk ke dalam tubuh.

Menggunakan kondom atau bentuk kontrasepsi penghalang lainnya saat berhubungan seks adalah jalan untuk membantu mengurangi risiko IMS.

Maka, Moms dan Dads perlu menerapkan perilaku seks yang aman agar tak mengalami IMS.

Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Anyang-Anyangan setelah Berhubungan

Seberapa Cepat Harus Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seks?

buang air kecil
Foto: buang air kecil

Foto Ilustrasi Buang Air Kecil (Orami Photo Stock)

Tidak ada waktu yang disarankan untuk buang air kecil setelah berhubungan seks, meskipun beberapa sumber anekdot menyarankan untuk buang air kecil dalam waktu 30 menit setelah berhubungan seks.

Secara umum, semakin cepat Moms buang air kecil setelah berhubungan seks, semakin cepat pula Moms bisa mengeluarkan bakteri sebelum menyebar ke uretra yang menjadi penyebab ISK.

Jika Moms kesulitan buang air kecil setelah berhubungan seks, minum satu atau dua gelas air dapat membantu. Jumlah urin yang lebih banyak ini juga akan lebih efektif dalam membuang bakteri.

Jadi kesimpulannya, buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu mengeluarkan bakteri dari uretra sehingga membantu mencegah infeksi saluran kemih (ISK).

Hal ini mungkin sangat membantu bagi wanita atau orang yang rentan terhadap ISK.

Namun, buang air kecil setelah berhubungan seks tidak akan mencegah kehamilan atau infeksi menular seksual (IMS).

Seseorang harus menemui dokter jika mereka mengalami gejala ISK atau IMS. Beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik ketika terjangkit infeksi tersebut.

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/327380
  • https://www.avawomen.com/avaworld/can-you-get-pregnant-if-sperm-comes-out/
  • https://www.teenhealthcare.org/blog/you-asked-it-does-peeing-prevent-pregnancy/
  • https://academic.oup.com/humrep/article/32/11/2218/4508786
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10973647/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19875843/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb