23 Agustus 2023

Campak pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab, hingga Obatnya

Ketahui hal yang harus dilakukan jika Si Kecil terserang campak!
Campak pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab, hingga Obatnya

Campak pada anak, kini kembali mewabah. Untuk dapat segera dilakukan pengobatan, Moms bisa mengetahui tentang campak pada anak di artikel ini.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Arifianto, Sp.A atau Dokter Apin, dalam beberapa pekan terakhir ini banyak kasus campak di daerah DKI Jakarta.

"Saya harus menyampaikan kembali tentang campak karena sedang kembali mewabah!

Padahal bertahun-tahun di DKI saya tidak menjumpainya dan kini kembali mendapatkannya," jelasnya di Instagram @dokterapin pada Rabu, 18 Januari 2023.

Siapa yang tidak mengenal campak? Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus.

Campak adalah penyakit yang sangat menular. Penyakit ini menyebabkan ruam kulit total pada tubuh dan gejala seperti flu.

Campak dapat dicegah dengan imunisasi yang meluas. Namun, jutaan kasus terjadi di seluruh dunia setiap tahun.

Campak juga disebut rubeola yang disebabkan oleh virus sehingga tidak ada perawatan medis khusus untuk penyakit ini. Virus ini juga dapat menyebar dengan sendirinya.

Anak yang sakit harus minum banyak cairan, mendapatkan banyak istirahat, dan tinggal di rumah atau tempat penitipan untuk mencegah penyebaran infeksi.

Campak sering menyerang anak-anak dan merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi campak pada anak-anak, imunisasi campak sangat disarankan.

Virus campak penularannya bisa dari mana saja, seperti udara, dari batuk atau bersin, serta benda-benda yang mungkin sudah terkontaminasi.

Jika sudah tertular, virus akan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Umumnya para penderita campak harus diisolasi di rumah dan tidak boleh keluar hingga benar-benar sembuh, agar tidak menularkan virus tersebut pada orang lain.

Baca Juga: 7 Obat Tradisional untuk Mengatasi Cacar Api, Wajib Tahu!

Gejala Campak pada Anak

Gejala Campak pada Anak
Foto: Gejala Campak pada Anak (Freepik.com)

Campak adalah infeksi pernapasan yang sangat menular. Ini menyebabkan ruam kulit total dan gejala mirip flu.

Mengutip Kids Health, campak atau rubeola disebabkan oleh virus, jadi tidak ada perawatan medis khusus untuk mengatasinya.

Karena itu, jika terjadi campak pada anak maka Si Kecil harus minum banyak cairan, banyak istirahat, tinggal di rumah dan tidak ke sekolah atau tempat penitipan anak untuk mencegah penyebaran infeksi.

Mengutip Journal of American Medical Association, gejalanya bisa termasuk konjungtivitis, yang kadang-kadang disebut pinkeye. Si Kecil juga biasanya akan mengalami batuk, pilek, dan demam tinggi.

Campak pada anak menyebabkan gejala seperti diare atau infeksi telinga. Setelah anak dengan campak sakit selama 2 sampai 3 hari, biasanya muncul ruam.

Ruam dimulai pada wajah dan menyebar ke kulit bawah menuju kaki. Ruam ini bisa bertahan lebih dari seminggu sebelum hilang.

Anak-anak juga mungkin memiliki bintik-bintik merah kecil dengan warna biru-putih di bagian tengahnya di dalam mulut sebelum muncul ruam.

Ruam campak pada anak akan pecah 3-5 hari setelah gejala mulai. Lalu, penting dicatat bahwa penyakit campak sangat menular.

Faktanya, 9 dari 10 orang yang tidak divaksinasi campak akan terinfeksi jika berada di dekat orang yang terinfeksi.

Nah, campak ini bisa berbahaya, terutama jika terjadi pada bayi dan anak kecil.

Konsekuensi negatif dari campak ini dapat mencakup pneumonia (infeksi paru-paru yang serius), kerusakan otak, tuli, atau bahkan kematian.

Baca Juga: Terlihat Mirip, Begini Cara Membedakan Penyakit Campak dan Roseola Pada Bayi

Penyebab Campak pada Anak

Penyebab Campak pada Anak
Foto: Penyebab Campak pada Anak (Orami Photo Stock)

Mengutip Mayo Clinic, campak pada anak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus yang bereplikasi di hidung dan tenggorokan anak, atau orang dewasa yang terinfeksi.

Bila Si Kecil yang terinfeksi campak, batuk, bersin atau berbicara, tetesan atau droplet yang terinfeksi bisa menyemprot ke udara dan orang lain dapat menghirupnya.

Tetesan yang terinfeksi ini juga dapat jatuh di permukaan saat virusnya tetap aktif dan menular selama beberapa jam.

Orang lain dapat tertular virus dengan meletakkan jari-jari di mulut atau hidung atau menggosok mata setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.

Perlu diketahui, ada kelompok yang masuk dalam faktor risiko terinfeksi campak. Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Fluvir: Keterangan, Dosis, dan Efek Samping Penggunaan

Jika Si Kecil belum menerima vaksin campak, kemungkinan besar ia akan terserang lebih mudah...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb