13 Maret 2023

Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar untuk Menjaga Kualitas!

Pemilihan wadah yang tepat juga diperlukan, Moms
Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar untuk Menjaga Kualitas!

Menyimpan ASI tidak boleh sembarangan, lho Moms. Moms harus mengikuti cara menyimpan ASI yang benar agar ASI tetap berkualitas.

Namun, menyimpan ASI sebenarnya tidak boleh terlalu lama. ASI yang disimpan paling lama adalah 12 bulan atau 1 tahun, tapi harus dalam kondisi beku.

Tidak hanya lama penyimpanan, ASI juga perlu dimasukkan ke dalam wadah dengan standar tertentu agar air susu ibu tidak tercemar oleh kandungan kimia dari wadah.

Lantas, bagaimana cara menyimpan ASI yang benar? Simak terus di artikel ini, ya Moms.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Jumlah ASI Sedikit dan Tanda Bayi Kurang ASI

Cara Menyimpan ASI yang Benar

Wadah Menyimpan ASI Perah
Foto: Wadah Menyimpan ASI Perah (Universityofcalifornia.edu)

Begitu cara menyimpan asi yang benar tidak diikuti, ASI yang diberikan ke Si Kecil bisa jadi bermasalah.

Yuk, Moms, cek bagaimana cara menyimpan ASI yang benar berikut ini!

1. Pilih Wadah Menyimpan ASI Perah

Cara pertama menyimpan ASI yang benar adalah dengan memperhatikan wadah atau tempat penyimpanan yang tepat.

Dikutip dari Mayo Clinic, wadah yang tepat untuk menyimpan ASI ada beberapa macam, antara lain:

  • Botol Plastik

Botol plastik banyak digunakan untuk menyimpan ASI perah. Ini karena bahannya plastik sehingga tidak terlalu berat jika dibawa bepergian.

Pastikan memilih botol plastik yang BPA free, ya, Moms. Hal ini bertujuan agar kandungan atau material pada botol plastik tidak membahayakan kesehatan bayi.

Selain itu, pilih juga botol dengan tutup rapat untuk mengurangi risiko bocor.

  • Botol Kaca

Cara menyimpan ASI dengan botol kaca juga solusi yang tepat. Harga botol kaca untuk ASI yang dijual dipasaran cukup terjangkau.

Moms dapat menggunakannya meski bobotnya lebih berat dari botol plastik.

Perhatikan saat menyimpannya di kulkas karena rentan pecah jika diisi terlalu banyak ASI.

  • Kantong Plastik Khusus ASIP

Wadah penyimpanan paling praktis, paling ringan, dan paling terjangkau harganya adalah kantong plastik khusus ASIP.

Moms pun tidak perlu mensterilkannya sebelum memasukkan ASI karena biasanya kantong plastik khusus tersebut sudah steril.

Namun, kantong plastik ini juga masih rentan sobek, bocor, dan lebih mudah terkontaminasi daripada wadah berupa botol.

Baca Juga: 9 Cara Memperbanyak ASI Secara Alami serta Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui

2. Tempat Penyimpanan ASI Perah

Cara menyimpan ASI yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah tempat penyimpanannya. Ada beberapa tempat penyimpanan ASI yang bisa Moms siapkan, antara lain:

  • Cooler bag atau cooler box. Simpan bersama dengan ice gel beku.
  • Kulkas. Simpan di kulkas dengan suhu 4 derajat Celsius atau lebih rendah.
  • Freezer di kulkas. Suhu -10 derajat Celsius atau lebih rendah.
  • Freezer khusus. Suhu -18 derajat Celsius atau lebih rendah.

3. Ketahui Jangka Waktu Penyimpanan ASI Perah

ASI Perah di Kulkas
Foto: ASI Perah di Kulkas (Flo.health)

Cara menyimpan ASI yang benar di kulkas memang tidak sembarangan. Termasuk jangka waktu ASI perah bisa disimpan.

Jangan sampai Moms menyimpan ASI perah terlalu lama sehingga kualitasnya jadi kurang baik.

Karena itu, perhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Suhu Ruangan

Jika meletakkan ASI di suhu ruang, ASI tidak dapat disimpan lama.

Aturan praktisnya adalah ASI yang tidak disentuh, aman untuk bayi jika sudah berada pada suhu kamar selama empat jam atau kurang.

Jika sudah lebih dari 4 jam, Moms harus membuangnya. Pernyataan ini berdasar saran Deborah Campbell, neonatologis di Rumah Sakit Anak-Anak di Montefiore di Bronx, New York.

  • Cooler Bag atau Cooler Box

Untuk cooler bag, ASI dapat disimpan 8-12 jam tergantung pada ketahanan ice gel yang digunakan. Sementara pada ice box, durasi penyimpanan bisa lebih lama.

  • Kulkas

Untuk menjaga ASI tetap dingin, pastikan untuk menyimpannya di rak paling bawah bagian belakang kulkas, bukan di pintu.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention, di kulkas, ASI yang baru diperah dapat disimpan selama 5-8 hari.

“Namun, ada baiknya untuk memberikan susu dalam 4 hari pertama karena saat itulah lemaknya, aktivitas enzim pencernaan, dan manfaat anti infeksi berada pada kualitas tertingginya,” kata Deborah Campbell.

  • Freezer Kulkas dan Khusus

Melansir Women's Health dalam cara menyimpan ASI yang benar, beri label pada wadah susu dengan tanggal susu diperah.

Cantumkan nama anak jika menitipkan atau memberikan susu ke pengasuh di rumah.

Bekukan ASI dalam jumlah kecil (¼ hingga ½ cangkir) untuk diberikan pada buah hati nanti.

Setelah itu, sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari susu ke atas wadah karena susu akan membesar saat dibekukan.

Tunggu dan kencangkan tutup botol hingga susu benar-benar membeku. Simpan susu di bagian belakang freezer, bukan di rak pintu agar tidak mudah mencair.

Penyimpanan ASI di freezer kulkas bisa bertahan 3–4 bulan lamanya. Namun, dengan freezer khusus, ketahannya bisa mencapai 6–12 bulan.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Payudara Sakit saat Menyusui, Yuk, Lakukan agar Nyeri Hilang!

Tips Menyimpan ASI yang Tepat

Tips Menyimpan ASI yang Tepat
Foto: Tips Menyimpan ASI yang Tepat (Verywellfamily.com)

Adapun beberapa tips di bawah ini dapat membantu Moms untuk menyimpan ASI dengan benar. Apa saja?

1. Sesuaikan Jumlah ASI

Pastikan tangan sudah bersih saat akan menyimpan ASI.

Masukkan ASI ke wadah sesuai dengan jumlah yang biasanya diminum oleh Si Kecil dalam satu kali.

Jangan terlalu banyak karena ini akan memengaruhi kualitas ASI itu sendiri. Atur sesuai ukuran Si Kecil minum pada umumnya.

2. Memberikan Labeling

Tak kalah penting dalam cara menyimpan ASI yang benar di kulkas adalah dengan labeling.

Jangan lupa memberikan label pada wadah penyimpanan. Label tersebut berisi nama bayi serta kapan ASI tersebut diperah dan disimpan ke tempat penyimpanan.

Hal ini agar Moms tahu sejak kapan ASI itu disimpan dan untuk menentukan ketahanan dari ASI itu sendiri.

ASI yang terlalu lama disimpan tidak layak lagi untuk diberikan pada Si Kecil.

3. Menghangatkan ASI

Jika Moms memilih untuk menghangatkan ASI setelah disimpan, pastikan agar wadah tetap tertutup saat prosesnya.

Memilih untuk memanaskan dengan air hangat? Taruh wadah berisi air hangat dan letakkan botol ASI di atasnya. Diamkan beberapa saat hingga mulai mencair.

Jangan pernah memasukkan botol atau kantong ASI ke dalam microwave. Microwave menciptakan titik panas yang dapat membakar lidah bayi dan merusak kualitas ASI.

Uji suhu sebelum memberikannya kepada bayi dengan meletakkannya di pergelangan tangan. Susu harus terasa hangat, bukan panas ya, Moms.

Baca Juga: 10 Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu dan Bayi, Luar Biasa!

4. Hindari Mengocok Susu

Untuk mencampurkan lemak yang mungkin telah terpisah, jangan kocok susu.

Melansir WYN Obygn, ketika menghangatkan botol ASI dan mengocoknya, hal ini akan menciptakan gelembung udara di dalam ASI.

Biarkan botol mengendap selama beberapa menit sebelum diberikan karena ini akan menghilangkan sebagian besar gelembung udara.

Dengan begitu Si Kecil tidak mengonsumsi udara terlalu banyak yang bisa membuat perutnya kembung.

5. Waktu ASI Dikonsumsi

Gunakan ASI dalam waktu 24 jam setelah dicairkan dari lemari es. Ini berarti 24 jam sejak ASI tidak lagi membeku, bukan sejak dikeluarkan dari freezer.

Setelah ASI dicairkan atau dihangatkan, sebaiknya berikan dalam waktu 2 jam.

Jika Moms memiliki sisa susu saat bayi selesai menyusu, pastikan untuk membuangnya setelah 2 jam.

Jika ASI beku sudah dicairkan, jangan lagi dibekukan ya, Moms!

Baca Juga: 9 Rekomendasi ASI Booster untuk Melancarkan Produksi ASI

Cara Mencairkan atau Menghangatkan ASI yang Beku

Tempat Penyimpanan ASI Perah
Foto: Tempat Penyimpanan ASI Perah (Verywellfamily.com)

Selain mengetahui cara menyimpan ASI yang benar, Moms juga perlu mengetahui bagaimana langkah-langkah saat akan mencairkan atau menghangatkannya agar bisa dikonsumsi Si Kecil.

Saat akan memberi makan pada Si Kecil, utamanya dengan ASIP beku atau dingin, Moms eprlu meengetahui beberapa hal seperti, selalu mencairkan ASI yang telah lama disimpan terlebih dahulu.

Ingatlah bahwa ASIP pertama masuk dalam tempat penyimpanan, adalah ASIP yang pertama dikeluarkan ketika akan memberi asupan untuk bayi.

Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, ada beberapa cara untuk mencairkan ASI, yakni:

  • Disimpan di kulkas semalaman.
  • Taruh dalam wadah berisi air hangat atau suam-suam kuku.
  • Ditaruh di bawah air mengalir yang suam-suam kuku.

Jangan pernah mencairkan atau memanaskan ASI dalam microwave. Microwave dapat merusak nutrisi dalam ASI dan dapat membakar mulut bayi.

Jika Moms mencairkan ASI di lemari es, segera gunakan ASI tersebut dalam waktu 24 jam.

Mulailah menghitung 24 jam saat ASI benar-benar mencair, bukan sejak Moms mengeluarkannya dari freezer.

Setelah ASI dibawa ke suhu kamar atau dihangatkan, segera gunakan dalam waktu 2 jam. Selain itu, jangan pernah membekukan kembali ASI setelah dicairkan.

Baca Juga: 12 Makanan Pelancar ASI yang Enak serta Bergizi, Bikin ASI Deras dan Nggak Seret!

Kesalahan dalam Cara Menyimpan ASI

Ini beberapa kesalahan dalam cara menyimpan ASI yang sebaiknya Moms hindari!

1. Tidak Memberikan Label

Ilustrasi Penyimpanan ASI Perah
Foto: Ilustrasi Penyimpanan ASI Perah (Orami Photo Stocks)

Kesalahan dalam cara menyimpan ASI yang pertama adalah tidak memberi label tanggal.

Memberi label pada setiap tempat penyimpanan ASI perah yang digunakan adalah hal penting yang tidak boleh Moms lewatkan.

Jika tidak memberikan label pada masing-masing kantong penyimpanan, Moms akan kesulitan untuk mengetahui tanggal dan waktu ASIP tersebut dipompa.

Akibatnya, Moms berpotensi menggunakan ASIP yang sudah disimpan terlalu lama atau kedaluwarsa.

Baca Juga: 7 Teknik Memperbanyak Jumlah ASI Perah

2. Tidak Memperhatikan Lama Penyimpanan

kesalahan asip 2
Foto: kesalahan asip 2 (Orami Photo Stocks)

Kesalahan dalam cara menyimpan ASI selanjutnya adalah tidak memperhatikan lama penyimpanan.

Menggunakan ASIP yang sudah disimpan terlalu lama atau kedaluwarsa tentunya dapat berdampak sangat buruk bagi bayi.

Maka dari itu, penting untuk memperhatikan berapa lama ASIP sudah disimpan. Inilah mengapa Moms perlu melabeli setiap kantong ASIP sebelum disimpan.

Ketika mengambil ASIP yang disimpan, baca label tersebut dan buang ASIP yang sudah tidak layak konsumsi.

Menurut American Academy of Pediatrics, ASIP yang disimpan di dalam kulkas atau chiller dapat bertahan setidaknya selama 8 hari.

Penyimpanannya juga harus diperhatikan, yakni di rak bawah di bagian belakang kulkas, bukan di bagian pintu.

Jika Moms menyimpan ASIP di dalam cooler box, pastikan tidak lagi memberikannya pada si kecil setelah lewat dari 24 jam.

Sementara ASIP yang disimpan di freezer, tergantung kepada kulkas yang Moms punya di rumah.

Kulkas 1 pintu maksimal penyimpanan ASIP 2 minggu, lalu kulkas 2 pintu, ASIP yang disimpan bisa bertahan hingga 3 bulan.

Sementara kulkas khusus dengan minus 18 derajat, bisa disimpan selama 6 bulan ke depan, ya.

3. Menggunakan Lemari Es Umum

Ilustrasi Penyimpanan ASI
Foto: Ilustrasi Penyimpanan ASI (Orami Photo Stocks)

Nah, kesalahan yang mungkin masih sering dilakukan oleh Moms dalam cara menyimpan ASI adalah mencampur ASI dengan kulkas umum.

Hindari menggunakan lemari es umum yang ada di kantor atau kulkas umum untuk menyimpan ASIP karena sangat berbahaya.

Selain sangat mungkin rekan kerja salah mengambil ASIP tersebut karena mengiranya sebagai susu biasa atau creamer.

ASIP yang disimpan di dalam kulkas kantor juga berisiko terkontaminasi dengan berbagai makanan yang ada di dalamnya.

Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk menyimpan ASIP saat berada di kantor adalah cooler bag.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Ibu Menyusui Kesulitan Memberi ASI Eksklusif

4. Menggunakan Plastik Liner dan Kantong Plastik Biasa

kesalahan asip 4
Foto: kesalahan asip 4 (Orami Photo Stocks)

Menggunakan plastik liner atau kantong plastik biasa juga merupakan kesalahan dalam cara menyimpan ASI.

Plastik liner dan kantong plastik biasa adalah penyimpanan yang sangat tidak direkomendasikan untuk penyimpanan ASI perah, ya Moms.

Kedua bahan tersebut mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan bayi.

Seperti yang sudah Moms ketahui juga bahwa bahan plastik memang kurang baik untuk kesehatan.

5. Membiarkan Kantong ASIP Miring

kesalahan asip 6
Foto: kesalahan asip 6 (Orami Photo Stocks)

Membiarkan kantong penyimpanan ASI perah dalam kondisi miring saat berada di dalam kulkas, freezer, atau cooler bag sangatlah berbahaya.

Penyimpanan ASIP harus berdiri sedatar mungkin dan tidak terkontaminasi oleh bahan lain apapun di dalam pendingin yang digunakan.

6. Mencampur ASI Perah Segar dengan ASIP Beku

menyimpan asip 5
Foto: menyimpan asip 5 (Orami Photo Stocks)

Kesalahan terakhir dalam cara menyimpan ASI adalah mencampur ASI lama dengan yang baru.

Menambahkan ASI perah yang masih segar dan baru dipompa ke dalam ASIP yang sudah dibekukan sebaiknya jangan Moms lakukan.

Sebab, menurut Deborah Campbell, pakar bayi dan anak dari Children’s Hospital of Montefiore di Bronx, perubahan suhu yang ekstrem dapat membuat ASI berubah dan tidak layak lagi dikonsumsi.

Apalagi ASIP yang dicampur memiliki selisih tanggal yang cukup jauh, tentu keduanya memiliki kualitas ASI yang sudah tidak lagi sama dan tidak seharusnya dicampur.

Itulah beberapa cara menyimpan ASI yang baik untuk diperhatikan. Semoga tidak keliru ya, Moms!

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
  • https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm
  • https://www.womenshealth.gov/breastfeeding/pumping-and-storing-breastmilk
  • https://wny-obgyn.com/2018/08/easing-gas-pain-babies/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb