19 Februari 2018

Darah Menggumpal Saat Haid, Wajar Atau Tanda Penyakit?

Kondisi ini sebenarnya normal saja dialami tiap wanita
Darah Menggumpal Saat Haid, Wajar Atau Tanda Penyakit?

Tanya : 

Hallo dok, saya mengalami haid yang membuat saya khawatir. Pada hari pertama dan kedua aliran darah cukup deras dan keluar gumpalan, bahkan saya mengganti pembalut hingga 3-4 kali.

Di hari ketiga, darah haid saya juga masih deras juga keluar gumpalan lagi, dan dari mulai hari pertama hingga hari ketiga rasa perut masih sakit dibagian bawah. Itu kenapa ya dok?

Jawab : 

Haid biasanya terjadi selama 6-7 hari. Pada periode tersebut tubuh akan mengeluarkan darah melalui vagina.

Biasanya gumpalan darah yang keluar berwarna merah cerah atau merah tua dan pekat. Gumpalan darah ini biasanya keluar saat haid masih “deras-derasnya” atau saat perdarahan yang terberat. Keluarnya gumpalan darah secara berulang ini membuat darah haid Anda terlihat lebih kental ketimbang biasanya.

Sebenarnya tubuh melepaskan zat yang bisa mencegah pembekuan darah yang berfungsi mencegah darah haid menjadi gumpalan saat keluar. Tapi, saat awal haid biasanya darah yang keluar lebih banyak sehingga zat pencegah pembekuan darah (antikoagulan) tidak cukup waktu untuk bekerja. Akibatnya, darah pun keluar bergumpal-gumpal.

Kondisi ini sebenarnya normal saja dialami tiap wanita, terutama jika gumpalan darah terjadi pada hari-hari pertama. Tapi, keluarnya darah secara berlebihan dan terus menerus bisa jadi mengakibatkan anemia.

Jika jumlah gumpalan darah yang keluar tidak normal dan lebih dari masa haid yang normal sekitar 6-7 hari, maka sebaiknya segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter agar mengetahui penyebab sebenarnya.

Nyeri haid umumnya dirasakan sebagian wanita pada awal masa menstruasi. Pada beberapa wanita, rasa sakit di bagian bawah perut ini tidak begitu terasa hingga mereka tetap dapat beraktivitas seperti biasa. Namun sebagian lain merasakan nyeri yang tidak tertahankan hingga tidak mampu melakukan apapun.

Sepanjang waktu, terjadi kontraksi halus pada otot dinding rahim yang umumnya tidak terasa. Namun di masa menstruasi, kontraksi ini menjadi makin kencang sebagai bagian dari peluruhan dinding rahim saat haid.

Kontraksi tersebut menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim. Ketiadaan oksigen inilah yang menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menciptakan rasa nyeri.

Namun nyeri haid perlu segera diperiksakan ke dokter terutama jika: terjadi pendarahan berlebihan, periode menstruasi lebih lama dari biasanya, disertai demam, nyeri timbul tiba-tiba dan terasa intens pada panggul.

Sementara itu, tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan karbohidrat kompleks seperti buah dan sayuran, olahraga teratur sehingga berat badan tetap normal, serta menghindari konsumsi minuman keras dan rokok.

Dijawab oleh : dr. Lidwina Cindy Chandra

Sumber : meetdoctor.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb