20 Juli 2023

17+ Efek Operasi Caesar Setelah Lahiran Bagi Moms dan Bayi

Bisa berpotensi ganggu pernapasan pada bayi
17+ Efek Operasi Caesar Setelah Lahiran Bagi Moms dan Bayi

Punya rencana untuk melahirkan dengan cara caesar? Untuk itu, Moms perlu mengetahui efek operasi caesar pada ibu dan juga janin.

Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi justru supaya Moms lebih siap akan kemungkinan positif dan negatif yang akan muncul.

Setiap calon ibu tentu memiliki visi dan rencana tentang bagaimana mereka akan melahirkan.

Sebagian besar tentu berharap dapat melahirkan pervaginam dan tanpa komplikasi. Sayangnya, beberapa kondisi mengharuskan untuk operasi caesar.

Mengetahui efek samping operasi caesar bisa mengurangi rasa khawatir yang Moms rasakan, lho.

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Rasa Gatal pada Bekas Jahitan Caesar

Mengenal Operasi Caesar

Perawatan Luka Pasca Operasi Caesar
Foto: Perawatan Luka Pasca Operasi Caesar (Verywellfamily.com)

Sebelum melangkah lebih jauh mengenal efek operasi, ketahui dulu apa itu operasi caesar.

Bedah caesar adalah operasi melahirkan bayi yang mengharuskan dibuatnya sayatan pada dinding perut dan rahim ibu.

Berbagai indikasi medis yang terjadi bisa menjadi pertimbangan bagi dokter untuk memutuskan dilakukannya operasi caesar.

Cleveland Clinic memaparkan, operasi caesar diperlukan untuk beberapa kondisi ibu hamil yang meliputi:

Secara umum ini dianggap aman, namun operasi caesar memiliki lebih banyak risiko daripada kelahiran melalui vagina atau normal.

Efek samping ini tidak hanya mungkin terjadi pada Moms, tetapi juga bisa terjadi pada Si Kecil.

Baca Juga: Aturan Posisi Bayi di Stroller Sejak Usia Newborn, Moms Sudah Tahu?

Efek Operasi Caesar pada Ibu dan Janin

Melahirkan normal diyakini akan lebih cepat pulih, dibandingkan efek operasi caesar dengan waktu lebih lama.

Berikut ini sejumlah efek operasi caesar pada Moms dan Si Kecil, baik jangka pendek ataupun panjang.

1. Rasa Nyeri

Ilustrasi Nyeri Perut
Foto: Ilustrasi Nyeri Perut (healthline.com)

Operasi caesar bisa menjadi pilihan yang tepat untuk membantu Moms ketika dalam keadaan darurat.

Namun, beberapa orang bisa mengalami efek yang tidak nyaman, salah satunya rasa sakit.

Efek operasi caesar ini akan membuat perut disayat dan setelahnya akan meninggalkan rasa nyeri.

Rasa sakit di area jahitan ini mungkin memakan waktu berminggu-minggu dengan bantuan obat pereda nyeri.

2. Infeksi Serius

Efek operasi caesar pada ibu dalam jangka pendek misalnya kemungkinan infeksi.

Infeksi ini bisa menyebar ke tubuh ibu dan menyerang jaringan sehat di sekitarnya.

Infeksi bakteri bisa terjadi apabila luka jahitan tak dirawat dengan baik.

Jangan sampai ini membuat kondisi Moms semakin menurun pasca melahirkan.

3. Tidak Bisa Langsung Bersama Si Kecil

Ilustrasi Bayi di Inkubator
Foto: Ilustrasi Bayi di Inkubator (verywellfamily.com)

Adanya nyeri yang berpotensi infeksi, ini akan menyulitkan Moms untuk bersama Si Kecil tepat setelah lahir.

Memegang, menyusui, dan menenangkannya mungkin menjadi waktu yang tunggu-tunggu ibu melahirkan.

Sayangnya, perawatan infeksi pada ibu memotong waktu Moms bertemu dengan Si Kecil.

Belum lagi jika efek operasi caesar membutuhkan perawatan intensif yang diharuskan berpisah dengan bayi.

Baca Juga: Jahitan Caesar Tasya Sobek, Cek Tanda Luka Operasi Caesar Sudah Kering!

4. Meninggalkan Bekas Luka

Moms tentu tahu bahwa luka sayatan di perut, merupakan efek operasi caesar yang tidak akan hilang seumur hidup.

Beberapa orang bisa mengakalinya agar luka itu tertutup dan tidak mengganggu penampilan fisik.

Mayo Clinic menjelaskan, luka operasi caesar akan membuat jaringan parut yang terbentuk di tempat perut Moms terpotong.

Jaringan parut ini dapat menyebabkan masalah di kemudian hari.

Terkadang, caesar ini juga membuat tubuh ibu menjadi lemah berkepanjangan, benarkah?

5. Istirahat Total yang Memakan Waktu

Ilustrasi Nyeri Perut
Foto: Ilustrasi Nyeri Perut (doctorssouthofmelbourne.com)

Efek operasi caesar yang juga cukup mengganggu adalah kebutuhan istirahat total hingga 3 bulan.

Bagi sebagian besar Moms yang bekerja, ini terkadang menjadi masalah.

Moms yang bekerja biasanya hanya mendapatkan cuti hamil atau melahirkan selama 3 bulan dari pekerjaan.

Cuti ini bisa dimulai beberapa minggu sebelum hari lahiran tiba.

Baca Juga: Kapan Boleh Naik Motor setelah Operasi Caesar?

6. Berpotensi Hernia

Hernia adalah kondisi yang terjadi ketika organ dalam tubuh menekan dan mencuat jaringan sekitarnya.

Ini bisa berasal dari luka dalam pada tubuh Moms dan biasanya terjadi beberapa minggu pasca operasi.

Jika Moms tidak mengambil istirahat yang layak setelah melahirkan, hernia bisa menjadi salah satu efek operasi caesar yang Moms alami.

7. Masalah dengan Plasenta

Ibu Hamil Sakit Perut
Foto: Ibu Hamil Sakit Perut (Freepik.com/valuavitaly)

Diketahui, semakin banyak operasi caesar yang Moms lakukan, maka akan besar peluang mengalami masalah dengan plasenta.

Ini seperti masalah plasenta yang letaknya terlalu dalam atau dekat dengan dinding rahim (plasenta akreta).

Tak menutup kemungkinan, plasenta previa bisa terjadi juga, lho.

Kedua kondisi tersebut bisa berefek pada kelahiran yang prematur serta perdarahan yang berlebihan.

8. Timbul Jaringan Parut

Adhesi atau jaringan parut yang lengket dengan organ adalah efek operasi caesar pada ibu selanjutnya.

Perlu Moms tahu bahwa adhesi yang padat dapat membuat operasi caesar selanjutnya menjadi lebih sulit.

Efek samping ini meningkatkan risiko cedera pada kandung kemih, usus, dan perdarahan yang berlebihan.

Baca Juga: 9+ Ciri Pendarahan setelah Caesar, Moms Wajib Waspada!

9. Komplikasi Terkait Sayatan

Ilustrasi Operasi Caesar
Foto: Ilustrasi Operasi Caesar (Verywellfamily.com)

Efek operasi caesar seperti hernia, memiliki peluang untuk terjadi lagi atau bahkan lebih parah.

Apalagi ketika terdapat jumlah sayatan perut yang banyak sebelumnya, ditambah di operasi selanjutnya.

Penanganan dengan bedah mungkin diperlukan jika hal itu terjadi pada Moms.

10. Sakit Punggung

Nyeri punggung adalah efek operasi caesar paling sering terjadi karena anestesi epidural.

Tetapi, ini bisa juga disebabkan oleh jahitannya.

Setiap kali Moms tertawa atau batuk, tubuh akan menarik otot-otot di sekitar jahitan dan itu juga bisa menyebabkan sakit punggung.

11. Pembekuan Darah

Ilustrasi Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, angka kelahiran caesar di AS pada tahun 2010 mengalami penurunan hanya 0,1%.

Dikutip dari VBAC, penurunan menunjukan dari 32,9% menjadi 32,8%.

Artinya, banyak ibu hamil yang menjadwalkan operasi caesar sebagai alasan non-medis.

Padahal, efek samping caesar bisa membuat pembekuan darah pada ibu dan bayi. Ini bisa berakibat fatal apabila darah tidak mengalir dengan lancar dalam tubuh.

Baca Juga: Melahirkan dengan BPJS, Bagaimana Biaya dan Prosedurnya?

12. Sulit Melahirkan Normal Selanjutnya

Operasi caesar bisa menimbulkan beberapa tantangan bagi ibu apabila hamil kembali.

Jika waktu kehamilan cukup dekat, ini bisa membuat kehamilan selanjutnya sulit untuk melahirkan normal.

Pastikan telah mendapat rekomendasi dokter sebelum memutuskan melahirkan normal apabila ada riwayat caesar sebelumnya.

13. Masalah Pernapasan Bayi

Ilustrasi Bayi
Foto: Ilustrasi Bayi (healthline.com)

Masih berdasarkan informasi dari VBAC, Si Kecil bisa mendapatkan efek operasi caesar berupa masalah pernapasan.

Si Kecil yang lahir melalui operasi caesar, cenderung mengalami kesulitan bernapas sendiri.

Komplikasi pernapasan dapat menjadi cukup serius, sehingga memerlukan pengobatan di ruang perawatan khusus.

Namun, dilansir dari Boldsky, alasan peningkatan dari efek ini masih belum terlalu jelas.

Tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa masalah pernapasan Si Kecil, memang efek dari operasi caesar itu sendiri.

14. Tidak Bisa Langsung Skin to Skin

Si Kecil yang dilahirkan caesar, tentu awalnya tidak bisa melakukan skin-to-skin layaknya bayi lain yang dilahirkan secara normal.

Ini dikarenakan Moms yang melahirkan dengan operasi caesar, butuh waktu beberapa jam untuk benar-benar pulih dari anestesi yang diberikan dokter.

Padahal kontak skin-to-skin ini memiliki beberapa manfaat adaptif untuk Si Kecil yang baru lahir.

Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Bingung Puting, Coba Gunakan Cup Feeder, Yuk Moms!

15. Bayi Kesulitan Menyusui

Ilustrasi Menyusui
Foto: Ilustrasi Menyusui (Babycenter.com)

Obat-obatan yang digunakan untuk anestesi, termasuk epidural dapat mempersulit Si Kecil untuk mulai menyusu.

American Academy of Pediatrics mendorong semua penyedia perawatan bersalin untuk berkolaborasi dalam mendukung peran ASI eksklusif atau menyusui.

Itu termasuk memperhatikan prosedur-prosedur umum tanpa perlu mengganggu pemberian ASI.

Misalnya, prosedur rutin 'iniasi' setelah kelahiran caesar seperti mengenali cara pengisapan mulut bayi baru lahir.

Obat pereda nyeri yang menenangkan Moms, rupanya dapat mempengaruhi kemampuan bayi baru lahir untuk menyusu.

16. Asma di Kemudian Hari

Beberapa laporan menunjukkan adanya hubungan antara kelahiran dengan operasi caesar, serta terkena asma di kemudian hari.

Studi dalam Jacio Online menemukan bahwa anak-anak yang dilahirkan dengan caesar berisiko, lebih tinggi terkena asma.

Rupanya, penyakit asma ini masih berhubungan dengan masalah pernapasan sejak lahir karena efek dari operasi caesar.

17. Obesitas Bayi

Sejumlah penelitian dari JAMA Pediatrics telah menunjukkan bahwa efek operasi caesar lainnya bagi Si Kecil adalah rentan mengalami obesitas.

Dalam sebuah penelitian, hampir semua bayi yang dilahirkan melalui persalinan bedah, ditemukan kelebihan berat badan atau obesitas.

Indeks massa tubuh mereka ditemukan relatif lebih tinggi daripada bayi-bayi yang dilahirkan secara normal.

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti:

  • Etnisitas dan jenis kelamin
  • Berat lahir bayi dan usia ibu
  • Proses menyusui
  • Antibiotik kehamilan
  • Jenis persalinan

Akhirnya, sampailah pada kesimpulan bahwa efek operasi caesar bagi Si Kecil yang bisa meningkatkan risiko obesitas hingga 46%.

Baca Juga: Bagaimana Cara Melahirkan Normal Setelah Caesar? Simak Penjelasannya

18. Diabetes Tipe 1

Dikutip dari Defeat Diabetes, bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar secara signifikan lebih mungkin mengalami diabetes tipe 1.

Ini artinya, diabetes tipe 1 bisa jadi salah satu efek operasi caesar bagi Si Kecil.

Diabetes tipe 1 sering berkembang di awal kehidupan seperti anak remaja atau dimulai pada usia anak-anak.

Penyakit ini membuat tubuh tidak mampu untuk mengatur glukosa darah. Berisiko menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.

19. Alergi Anestesi

Ilustrasi Anestesi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anestesi (Orami Photo Stock)

Sebagian orang merasakan efek operasi caesar seperti alergi terhadap obat-obatan atau anestesi itu sendiri.

Alergi anestesi ini membuat ibu melahirkan merasakan gejala yang tidak nyaman dan berbahaya.

Beberapa akibat dari alergi anestesi atau obat-obatan ini meliputi:

  • Kemerahan pada kulit
  • Mual dan muntah
  • Komplikasi kehamilan

Jika tak segera ditangani, dapat berujung kondisi fatal pada ibu hamil dan juga kematian janin.

Baca Juga: Informasi Biaya Operasi Caesar, Mulai dari yang Paling Mahal hingga Gratis

Tips Mengatasi Efek Operasi Caesar

Ilustrasi Operasi Caesar (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Operasi Caesar (Orami Photo Stock)

Tak perlu khawatir, meredakan efek operasi caesar bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Sejumlah tips di bawah ini bisa diikuti untuk bantu Moms di rumah, antara lain:

1. Utamakan Bedrest

Persalinan sesar adalah operasi besar. Sama seperti operasi apa pun, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih setelahnya.

Setelah bersalin secara caesar, Moms diharuskan untuk beristirahat total.

Artinya tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berat seperti berolahraga atau mengangkat barang yang berat.

Biasanya, ibu melahirkan memerlukan bedrest selama 2-4 hari di rumah sakit setelah melahirkan.

Jika ada komplikasi, masa perawatan akan lebih lama. Berikan tubuh waktu sekitar 6 hingga 8 minggu untuk sembuh total ya, Moms.

2. Jangan Lupakan Obat-Obatan

Tanyakan kepada dokter obat nyeri apa yang dapat diminum, terutama jika sedang menyusui.

Tergantung pada tingkat ketidaknyamanan, dokter mungkin akan meresepkan pereda nyeri sesuai kondisi.

Umumnya, dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas seperti ibuprofen atau acetaminophen.

3. Penuhi Asupan Nutrisi

Makanan Sehat (Orami Photo Stock)
Foto: Makanan Sehat (Orami Photo Stock)

Nutrisi yang baik sama pentingnya dibutuhkan setelah melahirkan layaknya saat sedang hamil.

Perhatikan jenis makanan setelah operasi caesar untuk mempercepat proses penyembuhan luka jahitan.

Sebuah studi dalam Karger menunjukkan bahwa makan buah dan sayuran saat menyusui memberikan rasa dan nutrisi yang lebih banyak.

Jangan sampai Si Kecil jadi malnutrisi akibat kurangnya asupan makan pada ibu.

Baca Juga: Tidak Ingin Melahirkan Caesar, Ini 3 Persiapan Melahirkan Normal yang Harus Dilakukan

4. Perbanyak Minum Air Putih

Yuk, perbanyak minum air putih selama proses penyembuhan setelah operasi caesar!

Tubuh membutuhkan cairan ekstra untuk meningkatkan suplai ASI dan menghindari sembelit.

Sembelit tak hanya menyerang ibu hamil, melainkan ini juga jadi efek operasi yang dirasakan sebagian orang.

Kurangnya pergerakan usus akibat bedrest membuat proses buang air besar jadi tak lancar.

5. Kontrol Perubahan Pasca Operasi

Tubuh akan terus mengalami perubahan fisik, bahkan setelah bayi lahir. Perubahan yang mungkin ibu alami meliputi:

Perhatikan gejala-gejala tersebut dan atasi dengan berkonsultasi pada dokter kandungan.

Baca Juga: Postpartum Depression, Gangguan Mental setelah Melahirkan

Nah Moms, itulah beberapa efek operasi caesar dan yang mungkin akan dialami oleh Moms dan Si Kecil.

Selalu diskusikan dengan dokter mengenai jenis-jenis operasi caesar yang akan Moms jalani dan efek sampingnya.

  • https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/7246-cesarean-birth-c-section
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/c-section/about/pac-20393655
  • https://www.vbac.com/how-does-a-cesarean-affect-the-baby/#.XyEUA3kRV-G
  • https://www.aap.org/en-us/advocacy-and-policy/aap-health-initiatives/Breastfeeding/Documents/Hospital_Breastfeeding_Policy.pdf
  • http://www.jacionline.org/article/S0091-6749%2811%2901148-1/abstract
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5854473/#!po=64.5455
  • https://defeatdiabetes.org/c-section-delivery-increases-risk-type-1-diabetes/#:~:text=Chris%20Cardwell%2C%20one%20of%20the,beta-cells%20in%20type%201
  • https://www.karger.com/Article/Fulltext/478759

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb