01 Juni 2020

3 Efek Samping Pemberian Antibiotik pada Bayi, Wajib Tahu!

Moms tidak perlu takut kritisi pemberian antibiotik pada bayi
3 Efek Samping Pemberian Antibiotik pada Bayi, Wajib Tahu!

Antibiotik acapkali diresepkan dokter untuk membunuh bakteri dalam pasien dengan penyakit tertentu. Tak terkecuali oleh dokter spesialis anak, baik pada balita maupun bayi.

Seperti kita tahu antibiotik harus habis sesuai yang diresepkan dokter, minimal 3-5 hari konsumsi, kendati penyakit telah sembuh.

Namun, faktanya pemberian antibiotik bayi menyebabkan resistensi atau keberadaan bakteri tidak lagi dapat dibunuh oleh antibiotik. Sehingga dalam beberapa kasus, sejumlah penyakit akibat bakteri lebih sulit disembuhkan.

Baca Juga: Konsumsi Antibiotik Saat Bayi Dapat Menimbulkan Alergi Di Kemudian Hari?

Efek Samping pemberian Antibiotik pada Bayi

Ya, pemberian antibiotik pada bayi memang bisa membantu bayi sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Tapi, pemberian antibiotik pada bayi juga punya efek samping lho Moms. Apa saja efek samping pemberian antibiotik pada bayi? Berikut ulasannya.

1. Antibiotik Membunuh Bakteri Baik

Fakta Pemberian Antibiotik pada Bayi
Foto: Fakta Pemberian Antibiotik pada Bayi

Foto: Orami Photo Stock

Pastikan bayi Moms tidak mengonsumsi antibiotik berlebihan ya. Sebuah studi oleh ahli biologi paru Hitesh Deshmukh, MD, PhD dalam laman Organisasi anak Cincinnati, menjelaskan antibiotik dosis tinggi dapat mengganggu pertumbuhan normal bakteri usus mereka.

Studi yang diterbitkan di Science Translational Medicine itu, menunjukkan bahwa antibiotik membunuh semua bakteri. Tidak terkecuali bakteri baik bagi tubuh.

Jika penggunaan antibiotik terbatas dan dini, bayi akan memiliki waktu untuk memulihkan jumlah bakteri komensal dalam tubuhnya. Tetapi prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan, kata Deshmukh, dan hasilnya mungkin bukan campuran bakteri yang normal.

Setelah sekitar satu tahun, bayi telah selesai membangun sistem kekebalan tubuh mereka. Artinya disarankan juga untuk tidak memberikan antibiotik ke bayi dalam waktu yang berdekatan, dari masa sakit satu ke sakit lainnya.

Baca Juga: Ruam Amoxicillin pada Bayi, Kondisi Ruam karena Antibiotik

2. Meningkatkan Risiko Obesitas

Fakta Pemberian Antibiotik pada Bayi
Foto: Fakta Pemberian Antibiotik pada Bayi

Foto: Orami Photo Stock

Dalam sebuah artikel Harvard, disebutkan sebuah kajian bahwa antibiotik dapat meningkatkan risiko obesitas ketika mereka diberikan di awal kehidupan.

Seperti diketahui antibiotik membunuh bakteri. Claire McCarthy, MD Editor Senior Penerbitan Kesehatan Harvard, dalam artikel itu menyebutkan, sangat baik jika yang dibunuh ialah penyebab infeksi.

Antibiotik turut membasmi bakteri penting dalam tubuh seperti microbiome dan mikro-organisme lain dalam tubuh kita. Bakteri baik sangat berperan dalam cara kita mencerna makanan, dalam pertumbuhan normal, dan dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati lebih dari 300.000 bayi yang lahir dalam sistem kesehatan militer. Mereka melihat apakah mereka diberi antibiotik selama dua tahun pertama kehidupan.

Mereka juga melihat apakah mereka diberikan salah satu dari dua obat yang digunakan untuk mengurangi asam lambung, yang biasanya diresepkan untuk mengobati refluks lambung pada bayi.

Dalam studi tersebut, anak-anak yang mendapat antibiotik memiliki kemungkinan obesitas 26 persen lebih tinggi.

3. Memicu Alergi

Fakta Pemberian Antibiotik pada Bayi
Foto: Fakta Pemberian Antibiotik pada Bayi

Foto: Orami Photo Stock

Menurut McCarthy, bukan hanya obesitas, pemberian antibiotik di awal kehidupan meningkatkan risiko alergi makanan dan penyakit alergi lainnya seperti asma.

Terlalu sering menggunakan antibiotik ketika mereka tidak benar-benar dibutuhkan. Banyak resep, misalnya, ditulis untuk flu biasa, sesuatu yang disebabkan oleh virus, tetapi diberikan resep antibiotik.

Beberapa infeksi, seperti infeksi telinga, dapat menjadi lebih baik tanpa antibiotik, dan bahkan ketika kita perlu menggunakan antibiotik, kita sering menggunakannya lebih lama dari yang diperlukan, atau menggunakan antibiotik yang lebih kuat daripada yang diperlukan.

Oleh karena itu ia mendorong Moms untuk lebih kritis ketika dokter meresepkan antibiotik untuk bayi. Perlukah diberi dosis yang terlalu tinggi? Pastikan juga waktu mengakhiri konsumsi tidak terlalu lama.

Baca Juga: Ibu Menyusui Minum Antibiotik Dapat Menyebabkan Bayi Diare?

Nah, meskipun membantu menyembuhkan penyakit yang disebabkan bakteri, pemberian antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat juga punya efek samping yang tidak baik untuk kesehatan Si Kecil. Jadi, sebaiknya Moms lebih kritis ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb