19 September 2022

6 Faktor yang Memengaruhi Emosi Anak, Mulai dari Kondisi dalam Diri, Keluarga, dan Lingkungan

Yuk mulai berikan pengaruh baik demi kematangan emosi Si Kecil
6 Faktor yang Memengaruhi Emosi Anak, Mulai dari Kondisi dalam Diri, Keluarga, dan Lingkungan

Perkembangan anak perlu diperhatikan secara menyeluruh. Termasuk perkembangan sosial emosional. Untuk itu, orang tua perlu pahami apa saja faktor yang memengaruhi emosi anak.

Meski sebenarnya aspek ini tidak mudah diukur dan dilihat seperti perkembangan fisik dan kecerdasan, tetapi baik atau buruknya perkembangan sosial emosional anak juga dapat dipengaruhi oleh berbagai hal.

Demi membangun kepribadian dan karakter baik hingga anak dewasa nanti, coba lihat dulu beberapa faktor yang memengaruhi emosi anak berikut ini, Moms.

Baca Juga: Anak Suka Berbohong, Jangan Marah dan Terbawa Emosi Dulu Moms!

Faktor yang Memengaruhi Emosi Anak

Apa saja ya faktor yang memengaruhi emosi anak? Simak selengkapnya!

1. Sikap dan Temperamen Anak

Sikap dan Temperamen
Foto: Sikap dan Temperamen (Orami Photo Stock)

Para pakar sepakat bahwa sikap dan temperamen yang ditunjukkan anak sebenarnya adalah wujud dari ekspresi dirinya.

Apa yang dimaksud dengan sikap disini adalah hasil evaluasi anak terhadap orang, objek, atau peristiwa yang sedang, sudah, atau akan terjadi.

Walaupun anak masih kecil, dia bisa saja bersikap seperti orang dewasa saat dihadapkan pada suatu masalah. Biasakan anak merasakan emosinya.

Menurut Malti dari UTM's Laboratory for Social-Emotional Development, rasa kecewa atau emosi akan membantu anak menahan diri dari agresi dan perilaku antisosial lainnya.

Penerimaan pada rasa kecewa adalah emosi yang penting untuk dimiliki, karena akan bikin anak berpikir tindakan selanjutnya.

Sedangkan temperamen adalah gaya dan cara khas seorang anak dalam berperilaku dan menanggapi suatu hal. Temperamen setiap anak juga berbeda, ada yang pasif, aktif, bahkan agresif.

Nah, sudah menjadi tugas bagi orang tua dalam perkembangan anak untuk menuntun pembentukan sikap dan temperamennya, agar berkembang menjadi karakter dan kepribadian yang positif.

Jadi, mumpung masih dalam masa perkembangan karakter, jangan segan menasihati serta meluruskan sifat dan temperamen anak yang kurang pantas ya, Moms.

Baca Juga: Yuk, Kenali Tahapan Perkembangan Sosial Emosional Anak Sesuai Usianya

2. Tingkat Aktivitas Sosial

Faktor yang memengaruhi emosi anak berikutnya ialah tingkat aktivitas sosial Si Kecil.

Anak yang jarang bersosialisasi cenderung memiliki sifat pendiam, sedangkan anak yang tingkat aktivitas sosialnya tinggi biasanya memiliki karakter supel dan aktif.

Tinggi atau rendahnya tingkat aktivitas sosial anak sebenarnya bukan masalah, selama tidak mencapai titik ekstrem seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit bersosialisasi.

Alasannya adalah karena aktivitas sosial yang terlalu tinggi akan membuat mental anak cepat lelah, sedangkan aktivitas sosial yang terlalu rendah akan membuatnya merasa kesepian dan tidak penting bagi orang lain.

Supaya perkembangan sosial emosional anak tetap optimal, Moms perlu terus memantau tingkat aktivitas sosial anak dan melakukan intervensi jika perlu.

Baca Juga: Kekerasan pada Anak: Tanda, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya

3. Contoh dan Panutan dari Orang di Sekitarnya

Contoh dan Panutan
Foto: Contoh dan Panutan (Orami Photo Stock)

Sebagai bagian dari perkembangan emosi anak, dia akan banyak meniru dan bereksperimen dengan berbagai perilaku untuk tahu mana yang dapat diterima dengan baik secara sosial.

Ini juga yang menjadi faktor yang memengaruhi emosi anak.

Karena itulah, bagi anak yang masih banyak melakukan imitasi dalam proses pembentukan karakter dan pencarian jati diri, pengaruh orang tua serta orang lain yang ada di sekitarnya sangatlah besar.

Anak akan melihat contoh dan panutan dari setiap individu yang ada di sekitarnya, untuk belajar cara bersosialisasi, membuat keputusan, berperilaku, dan masih banyak lagi.

Untuk membentuk perilaku, pola pikir, dan karakter yang positif, Moms dan semua orang yang ada di sekitar anak perlu terus memberikan contoh sikap dan perilaku yang positif untuk dijadikan panutan.

Jadi, jangan hanya fokus pada perkembangan fisik dan kecerdasan saja ya, Moms.

Karena bagaimana pun juga, perkembangan sosial emosional anak di masa sekolah akan ikut menentukan kesuksesan dan kebahagiaan anak di masa depan.

Baca Juga: Dampak Ibu Bekerja Pada Perkembangan Sosial dan Emosional Anak

4. Faktor Keluarga

Faktor yang memengaruhi emosi anak lainnya tentu saja berasal dari keluarga.

Menurut jurnal International Seminar of Islamic Studies, keluarga adalah lingkungan pertama yang akan dikenali anak.

Melalui keluarga, anak harus belajar tentang cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Inilah kemampuan yang diperoleh anak melalui kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang di lingkungan mereka.

Baik orang tua, saudara kandung, teman sebaya atau orang dewasa lainnya.

Namun, beberapa kondisi yang kurang baik, seperi adanya orang tua yang mengalami gangguan mental, penyalahgunaan zat oleh orang tua, penahanan orang tua, pengangguran orang tua, kekerasan keluarga dan kemiskinan, bisa mempengaruhi cara anak dalam berinteraksi maupun bereaksi.

Misalnya, jika orang tua melakukan kekerasan, anak-anak juga akan mengadopsi hal yang sama.

Sementara bila Moms dan Dads terlalu memanjakan anak-anak, ada kemungkinan mereka menjadi tidak disiplin dan keras kepala.

Sebaliknya, jika orang tua cenderung tidak menunjukkan kasih sayang, mereka dapat tumbuh menjadi sosok yang introver dan penurut.

Intinya, hubungan dalam keluarga dan cara mereka mengekspresikan emosi akan mempengaruhi perkembangan emosional seorang anak.

Jika orang tua memiliki stabilitas dalam perilaku dan mengekspresikan perasaan secara seimbang, anak-anak juga akan mengikutinya.

5. Pengaruh Lingkungan Sekitar

Pengaruh Lingkungan Sekitar
Foto: Pengaruh Lingkungan Sekitar

Seperti halnya keluarga, masyarakat juga menjadi faktor yang memengaruhi emosi anak.

Ketika anak tinggal di komunitas yang tidak aman atau tidak sehat, seperti kualitas udara yang buruk dan polutan lingkungan lainnya.

Atau ketika Si Kecil menerima pengasuhan anak berkualitas rendah, kurangnya sumber daya yang tersedia di masyarakat, kurangnya kebijakan yang mendukung anak-anak dan keluarga, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial serta emosional mereka.

Keadaan lingkungan yang tidak baik cenderung membuat anak memiliki perkembangan emosional buruk.

Misalnya, jika suatu lingkungan memiliki kondisi emosional yang naik-turun, anak juga cenderung menjadi tidak stabil secara emosional. Sementara apabila orang stabil dan memiliki kendali atas emosi mereka, anak pun tetap demikian.

Perlu Moms ketahui bahwa, anak-anak akan belajar mengendalikan emosi mereka dan mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku yang dapat diterima secara sosial.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Anak Nakal dan Manja, Hindari Memarahinya!

6. Kondisi Dalam Diri Anak

Selain faktor dari luar, seperti keluarga dan lingkungan sekitar tempat tinggal, kondisi dalam diri Si Kecil juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi emosi anak.

Dalam hal ini yang dimaksud adalah temperamen anak, keterlambatan perkembangan, dan masalah kesehatan yang serius.

Dikutip dari Mom Junction, anak-anak yang memiliki kesehatan yang baik dapat mengontrol emosi mereka dengan lebih baik.

Sedangkan mereka yang mengalami masalah kesehatan biasanya banyak menunjukkan sifat lekas marah, kegembiraan, dan emosi lain yang tidak stabil.

Itu dia penjelasan mengenai hal-hal yang bisa mempengaruhi emosi Si Kecil.

Apakah Moms tahu, faktor yang memengaruhi perkembangan emosi anak lainnya? Bagikan dengan sesama Moms di kolom komentar, yuk!

  • http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/insis/article/view/6436/pdf_232
  • https://www.momjunction.com/articles/factors-that-influence-childrens-social-and-emotional-development_0077207/
  • https://www.kidsmentalhealthinfo.com/providers/early-care-and-education-providers/concerns-about-a-child-2/consider-factors-that-influence-childrens-social-and-emotional-development/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb