25 Desember 2021

Mengenal Fenomena Pink Moon, Ketika Bulan Berubah Warna menjadi Merah Muda

Dijuluki NASA sebagai Super Pink Moon!
Mengenal Fenomena Pink Moon, Ketika Bulan Berubah Warna menjadi Merah Muda

Pada April 2021, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan fenomena kemunculan bulan merah jambu atau pink moon. Fenomena ini tidak hanya muncul di langit Indonesia, hampir seluruh dunia menanti munculnya pink moon setelah National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengumumkan berita tersebut.

Jadi, apa sebenarnya yang menyebabkan pink moon terjadi? Yuk Moms, simak informasi berikut ini.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Nama Bayi Perempuan yang Memiliki Arti 'Bulan'

Asal Nama Pink Moon

608183c0354dde0018c0697d.jpg
Foto: 608183c0354dde0018c0697d.jpg

Foto: pinterest.com

Penamaan pada fenomena bulan dalamsetahun dimulai pada tahun 1930-an oleh Maine Farmer's Almanac. Dan untuk fenomena bulan purnama di bulan April, diberi nama Pink Moon, yang mengacu pada tumbuhan moss pink atau dikenal juga seagai creeping phlox, moss phlox, atau mountain phlox.

Tanaman ini berasal dari Amerika Serikat bagian timur dan merupakan salah satu bunga musim semi paling awal yang tersebar luas.

Nama lain dari bulan ini adalah Grass Moon atau Egg Moon. Tidak hanya itu, beberapa suku di pesisir Amerika Utara menyebut bulan purnama kali ini dengan Bulan Ikan (Fish Moon), karena ini adalah waktunya ikan shad berenang ke hulu untuk bertelur.

Hal menarik pada bulan purnama di April 2021 adalah, kemunculan "supermoon." Istilah tersebut ducuptakan oleeh seorang astrolog bernama Richard Nolle pada tahun 1979, yang mengacu pada bulan baru atau bulan purnama yang berada dalam jarak 90 persen dari perigee, atau posisi terdekatnya dari Bumi.

Paling Dekat dengan Bumi

0_pink-supermoon-2021-full-moonjpeg.jpg
Foto: 0_pink-supermoon-2021-full-moonjpeg.jpg

Foto: pinterest.com

Normalnya, jarak Bumi dan Bulan pada orbit adalah 384,400 kilometer. Namun ketika fenomena supermoon atau pink moon, jarak keduanya akan menjadi sangat dekat.

Berikut ini adalah jarak antara Bulan dan Bumi selama fenomena terjadi antara Mei hingga Juni:

  • 27 April 357.615 kilometer.
  • 26 Mei 357.462 kilometer.
  • 24 Juni 361.558 kilometer

Sebaliknya, bulan purnama terjauh dan terkecil dalam satu tahun akan jatuh pada tanggal 19 Desember 2021 yang kerap disebut sebagai mikromoon.

Pada fenomena mikromoon posisi Bumi dan Bulan memiliki jarak 405.932 kilometer. Jarak tersebut memiliki jarak yang lebih jauh 48.470 dari jarak terdekat pada 26 Mei 2021.

Baca Juga: 10 Nama Bayi Laki-laki dari Planet yang Berkesan

Planet, Bintang, dan Konstelasi yang Terlihat

com.png
Foto: com.png

Foto: earthsky.com

Di fenomena pink moon kali ini akan berada di konstelasi Libra. Dimana bulan akan membuat segitiga siku-siku kasar dengan Arcturus, bintang paling terang di konstelasi Boötes, gembala, dan Spica, bintang paling terang di Virgo.

Sekitar jam 21.30 malam waktu lokal, di pertengahan garis lintang utara, Arcturus akan berada di kiri (utara) bulan, dan Spica sedikit di atasnya ke kanan saat bulan terbit di tenggara (bulan akan berada di titik sudut kanan segi tiga).

Melansir Space, di antara objek pertama yang terlihat setelah matahari terbenam adalah planet Mars, terletak di selatan-barat daya sekitar jam 9 malam. Mars akan berada di atas dan di sebelah kiri bintang Aldebaran, dan di atas konstelasi Orion sang pemburu.

Penyebab Pasang Surut Air Laut

091720_cg_ocean-thermometry_feat-1028x579.jpg
Foto: 091720_cg_ocean-thermometry_feat-1028x579.jpg

Foto: freepik.com

Tidak hanya menampilkan bulan purnama secara dekat, pink moon kali ini akan berdampak pada air laut. Melansir NASA, fenomena ini akan menciptakan pasang surut air laut yang disebut dengan pasang pegas atau perigean.

Bila Moms tinggal di sekitar pantai atau hendak berwisata ke area pantai, diprediksi pasang surut dan naiknya air akan terjadi satu hingga dua hari. Bahkan, pasang surut ini berpotensi banjir jika dibarengi dengan cuaca ekstrem.

Menandai Perayaan Keagamaan

easter-eggs-10.jpg
Foto: easter-eggs-10.jpg

Foto: pinterest.com

Bagi umat Kristen, fenomena pink moon ini dimakanai sebagai bulan purnama sebelum Paskah, yang disebut Bulan Paskah. Ini adalah salah satu tahun di mana adanya perbedaan dari kalender yang digunakan oleh Kristen Barat dan Timur. Umat Kristen Timur akan merayakan Paskah pada hari Minggu, 2 Mei 2021. Sementara umat Kristen Barat merayakan Paskah pada hari Minggu, 4 April.

Sedangkan bagi umat Hindu, fenomena ini adalah penanda Hanuman Jayanti, yaitu perayaan kelahiran Dewa Hanuman yang dirayakan di sebagian besar wilayah pada hari Bulan purnama di bulan Hindu di Chaitra, yang (dalam zona waktu India) adalah Selasa, 27 April 2021.

Untuk umat Buddha, terutama di Sri Lanka, bulan purnama ini sesuai dengan Bak Poya, yang memperingati saat Sang Buddha mengunjungi Sri Lanka dan menyelesaikan perselisihan antar kepala suku, menghindari perang.

Yang terakhir adalah bagi umat Islam, fenomena Bulan purnama ini akan terjadi di pertengahan bulan suci Ramadan, yaitu bulan turunnya Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Umat Islam meyakini bahwa Al-Qur'an pertama kali turun pada 17 Ramadan. Selain itu, Umat Islam juga meyakini ada "malam seribu bulan" di salah satu malam di antara pertengahan hingga akhir bulan Ramadan.

Baca Juga: 7 Takjil Legendaris yang Selalu Ada Tiap Bulan Ramadan, Enak!

Perisitiwa Langit Lainnya

TCZMD4DYGVBFHFLYXQ256OA3D4.webp
Foto: TCZMD4DYGVBFHFLYXQ256OA3D4.webp

Foto: earthsky.com

Menurut NASA yang bermarkas di Washington, akan ada beberapa peristiwa langit lainnya yang terjadi menyusul pink moon di bulan April.

Bintang terang yang muncul paling dekat dengan tepat di atas kepala adalah Regulus, jantung singa di konstelasi Leo, muncul 63 derajat di atas ufuk selatan.

Mulai 29 April, planet Merkurius akan muncul di atas cakrawala di barathingga barat laut saat senja malam berakhir.

Pada tanggal 12 Mei, mungkin akan terlihat Bulan sabit yang sangat tipis dan membesar rendah di cakrawala di barat laut, muncul di sebelah kiri Venus dari sekitar 30 menit setelah matahari terbenam. Pada 13 Mei, Bulan sabit tipis yang membesar akan bergeser lebih tinggi di langit untuk muncul di sebelah kiri Merkurius.

Tanggal 15 Mei akan menjadi malam ketika planet Merkurius akan mencapai titik tertinggi di atas cakrawala saat senja malam berakhir untuk penampakan ini, sekitar 7 derajat di atas ufuk barat laut.

Pada Rabu sore, 26 Mei 2021, pada hari bulan purnama berikutnya, saat senja malam berakhir, planet paling terang yang terlihat adalah Venus, yang muncul hanya 1 derajat di atas cakrawala di barat hingga barat laut.

Baca Juga: Rekomendasi 9 Nama Bayi Laki-Laki yang Memiliki Arti 'Bintang'

Nah itu dia Moms informasi seputar pink moon yang masih dapat disaksikan hingga bulan Juni mendatang. Jangan sampai kelewatan!

  • https://www.space.com/36040-april-full-moon.html
  • https://solarsystem.nasa.gov/news/1818/the-next-full-moon-is-a-supermoon-pink-moon/
  • https://www.almanac.com/content/full-moon-april#:~:text=April's%20full%20Moon%20rises%20on,also%20be%20a%20spectacular%20supermoon!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb