Gejala Awal Kanker Serviks yang Sering Diabaikan dan Pengobatannya
Kanker serviks merupakan penyebab kematian wanita terbanyak selain kanker payudara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.
Sebanyak 92 ribu lebih kematian pada wanita di Indonesia pada 2014 silam, sekitar 10 persennya disebabkan kanker serviks. Sedangkan jumlah kasus barunya bertambah hampir 21.000 jiwa. Dari 40 perempuan yang terdiagnosa kanker serviks setiap harinya, sebanyak 20 di antaranya meninggal.
Untuk stadiumnya, kanker serviks memiliki tingkatan berbeda dan dikelompokkan dalam 4 stadium.
Untuk stadium 1 kemungkinan angka harapan hidupnya mencapai 80 – 99%, sedangkan pada stadium akhir atau stadium 4 angka harapan hidupnya hanya berkisar 4 – 20%.
Stadium ini menggambarkan tingkat perkembangan dan penyebaran kanker. Angka harapan bertahan hidup seseorang setidaknya mampu bertahan selama 5 tahun setelah didiagnosis kanker serviks. Padahal, jika rutin skrining dan mendeteksi gejalanya sejak dini, penderita bisa sembuh dengan baik.
Baca Juga : 10 Faktor Pemicu Kanker Serviks
Maka untuk mengantisipasi penyebaran kanker serviks, ada baiknya bahwa kita sebagai wanita jeli mengenali ciri-ciri kanker serviks berikut:
1. Stadium Awal
Pada stadium awal, ciri-ciri kanker serviks hampir sangat sulit untuk dirasakan. Untuk itu, antisipasilah dengan melakukan pemeriksaan sel HPV pada rahim, apakah normal atau tidak. Namun, kita bisa mencurigai jika timbul kutil di tubuh, sakit saat buang air kecil, penurunan berat badan, anemia, panggul terasa nyeri, dan perdarahan.
2. Stadium Sedang
Pada stadium sedang, terdapat beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Pendarahan pada vagina yang terjadi diluar periode haid
- Rasa sakit saat berhubungan seksual
- Nyeri pada pinggul
- Pendarahan setelah menopause
- Pendarahan bercampur keputihan
- Periode haid yang lebih lama dari biasanya
Baca Juga : 5 Makanan Terbaik Pencegah Kanker Serviks
3. Stadium Lanjut
Untuk stadium lanjut, ciri-ciri kanker serviks dapat dilihat dari perubahan fisik dan emosi seperti:
- Sakit punggung
- Nyeri pada tulang
- Kelelahan
- Keluarnya urin atau feses dari vagina
- Pembengkakan pada kaki
- Berat badan menurun
Kanker serviks disebabkan virus HPV (Human Papilloma Virus). Sebagai pencegahan di usia dini, para ahli menyarankan setiap orang mendapatkan vaksin HPV. Untuk wanita, disarankan mendapatkan vaksin HPV di usia 11 tahun.
Selain vaksin, cara pencegahan lain adalah dengan melalakukan pap smear, inspeksi visual asam (test IVA) dan HPV test. Umumnya, pap smear dilakukan setiap 3 tahun sekali untuk usia dibawah 30 tahun dan 5 tahun sekali untuk usia diatas 30 tahun.
Selain itu, ada cara-cara pencegahan lain yang dapat Moms lakukan sehari –hari yaitu dengan:
- Konsumsi makanan cukup nutrisi dan gizi
- Menjaga kesehatan tubuh
- Jaga kebersihan bagian genital
- Berhenti merokok
- Jangan berganti – ganti pasangan
- Konsumsi vitamin C dan E
Baca Juga : 10 Fakta Soal Kanker Payudara, Ternyata Bisa Terjadi Pada Pria Juga
Itu tadi adalah beberapa langkah untuk pecegahannya, lalu bagaimana dengan pengobatannya?
Hal yang bisa Moms lakukan untuk mengobati kanker serviks stadium awal adalah dengan mengilangkan kanker tersebut melalui pembedahan (laser maupun pembekuan).
Sedang untuk tingkat yang sudah lanjut, bisa dilakukan dengan menjalani kemoterapi maupun radioterapi.
Namun, bila kondisinya sudah terlampau parah, tiada lain cara yang dapat ditempuh kecuali dengan pengangkatan rahim itu sendiri agar sel kanker tak menyebar ke organ tubuh yang lainnya.
Agar hal ini tidak terjadi, penting bagi Moms melakukan pencegahan dengan mendeteksi kanker rahim sejak dini agar jika ada gejala tersebut bisa diatasi lebih cepat untuk kualitas hidup yang lebih baik.
(MDP)
Komentar
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan moms lainnya.

Beri Komentar...