28 Februari 2024

TBC pada Bayi, Kenali Gejala, Risiko, dan Cara Mengobatinya

Bayi bisa tertular TBC dari batuk orang dewasa
TBC pada Bayi, Kenali Gejala, Risiko, dan Cara Mengobatinya

Terdapat beberapa penyakit infeksi yang rentan terjadi pada bayi. Salah satu penyakit tersebut adalah tuberkulosis atau TBC pada bayi.

Menurut data World Health Organization (WHO), pada 2018, sebanyak 1,1 juta anak di dunia terjangkit TBC.

Parahnya lagi, terdapat 205.000 kematian terkait kasus TBC pada bayi.

Mengingat bahayanya penyakit ini, Moms harus belajar mengenal penyebab dan gejala TBC pada bayi sejak dini.

Yuk, cari tahu lebih lanjut sehubungan dengan penyakit yang menyerang paru-paru ini!

Baca Juga: Seperti Apa Kondisi Paru-Paru Pada Penderita Tuberkulosis?

Apa Itu Penyakit TBC?

Anak Batuk
Foto: Anak Batuk (Freepik.com/mdjaff)

Dilansir dari U.S. National Library of Medicine, TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru.

Secara khusus, bayi dan anak-anak yang masih kecil lebih mungkin terkena TBC dibandingkan orang dewasa.

Faktanya, jumlah kasus TB terbesar terlihat pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dan remaja di atas usia 10 tahun.

WHO menjelaskan bahwa bayi, anak, dan remaja yang terkena TBC biasanya tidak mendapatkan pengobatan yang tepat.

Hal tersebut karena TBC pada golongan usia tersebut lebih sulit untuk didiagnosis.

Bagaimanapun juga, TBC adalah penyakit yang mesti diatasi berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

Baca Juga: Moms, Ini Dia Ukuran Normal Hasil USG dan Tahapan Perkembangan Janin!

Gejala TBC pada Bayi

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (https://brilio.net/)

“Sebagian besar bayi atau anak yang terinfeksi tuberkulosis tidak merasakan gejala apa pun,” kata Jeffrey Kahn, direktur Penyakit Menular Anak di Pusat Medis Anak, Dallas.

Menurutnya, hanya sebagian kecil anak yang mengalami TBC dengan gejala aktif. Dalam hal ini, gejala tersebut adalah batuk, berat badan menurun, dan keringat di malam hari.

Selain itu, beberapa keluhan yang juga bisa menjadi gejala TBC pada bayi adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Berat badan turun tiba-tiba
  • Tumbuh kembangnya terhambat
  • Batuk terus-terusan
  • Keluar keringat di malam hari
  • Nafsu makan menurun
  • Si Kecil tidak aktif dan cenderung lesu
  • Beberapa bagian tubuh membengkak, terutama pada bagian yang terdapat kelenjar
  • Rewel dan mudah marah
  • Napas berat dan cepat 

Apabila Moms mendapati Si Kecil batuk terus-menerus atau mengalami gejala di atas selama beberapa hari, jangan tunda untuk segera mengajaknya berobat ke dokter, ya!

Semakin cepat didiagnosis dan diobati, kemungkinan untuk terhindar dari komplikasi dan sembuh total akan semakin tinggi.

Baca Juga: Sulit Merasa Bahagia? Bisa Jadi Menderita Anhedonia

Cara penularan TBC

Gambar Paru-paru
Foto: Gambar Paru-paru (Foxnews.com)

Bakteri penyebab TBC menyebar dari penderita ke orang lain melalui droplet yang melayang udara atau melekat pada benda-benda di sekitanrya.

Melansir Journal of Clinical and Diagnostic Research, TBC disebabkan oleh infeksi bakteri yang mudah menyebar dari kontak air liur yang keluar ketika penderitanya batuk.

Selain itu, bakteri penyebab TBC juga bisa menyebar ke udara ketika penderita bersin, berbicara, atau bernyanyi.

Moms bisa saja terinfeksi apabila menghirup udara yang terkontaminasi oleh droplet dari penderita TBC.

Hal tersebut juga berlaku untuk Si Kecil, lho. Malah, bayi berisiko lebih tinggi tertular TBC dibandingkan orang dewasa yang sehat.

Hal tersebut karena sistem kekebalan tubuh bayi dan anak belum berkembang sempurna, seperti halnya orang dewasa.

Baca Juga: Selain Hamil, Ini 6 Penyebab Telat Menstruasi yang Harus Diwaspadai

Faktor Risiko Penyebab TBC pada Bayi dan Anak

TBC pada Anak
Foto: TBC pada Anak (Ipospedia.com)

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko TBC pada bayi dan anak, yaitu:

1. Lingkungan Tidak Sehat

Menurut data World Health Organization (WHO), Indonesia dalam 3 besar negara dengan penderita TBC terbanyak.

Diduga karena masih banyak penduduknya tinggal di lingkungan rumah yang tidak sehat.

Dijelaskan lebih lanjut dalam situs TB Alert, sebuah yayasan amal tuberculosis di Inggris, balita lebih rentan terkena TBC.

Ini apabila tinggal di rumah yang lembap, gelap atau kurang cahaya alami, berdebu, dan aliran udaranya tidak baik.

Selain dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, lingkungan tidak sehat ternyata membuat bakteri penyebab TBC pada bayi hidup lebih lama.

2. Paparan Asap Rokok

Tinggal serumah dengan perokok atau sering terkena paparan asap rokok juga dapat meningkatkan resiko balita terkena TBC lho, Moms.

Dalam studi oleh National Institutes of Health dijelaskan, terpapar asap rokok (perokok pasif) dalam jangka panjang dapat mengganggu kemampuan silia paru-paru.

Baca Juga: 15+ Obat Batuk Alami untuk Anak yang Mudah dan Ampuh!

Padahal, bagian paru-paru tersebut bertugas membersihkan bakteri dari saluran pernapasan.

Kondisi kurang gizi, baik akibat pola makan tidak sehat atau keterbatasan kemampuan ekonomi, juga...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb