27 Januari 2023

Punya Gigi Kelinci yang Menganggu? Ini Cara Mengatasinya!

Gigi kelinci biasanya membuat seseorang kurang percaya diri sehingga perlu diatasi
Punya Gigi Kelinci yang Menganggu? Ini Cara Mengatasinya!

Gigi kelinci ditandai dengan bentuk dua gigi depan bagian atas yang lebih besar dibandingkan gigi lainnya.

Kondisi ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman hingga menurunkan rasa percaya diri.

Orang dengan gigi kelinci biasanya merasa minder dengan bentuk giginya karena berbeda dari orang lain.

Lalu, apakah yang menjadi penyebab gigi kelinci dan bagaimana cara mengatasinya jika berpengaruh pada penampilan atau kesehatan?

Mari simak penjelasannya di bawah ini, Moms!

Baca Juga: 7 Masalah Kesehatan Gigi yang Sering Terjadi, Jangan Anggap Enteng!

Penyebab Gigi Kelinci

Penyebab Gigi Kelinci
Foto: Penyebab Gigi Kelinci (theorthodontist.com.au)

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab gigi kelinci. Namun, faktor genetik atau keturunan adalah yang memiliki pengaruh paling besar sebagai penyebabnya.

Berikut penjelasan selengkapnya, Moms.

1. Pengaruh Genetika

Ketika seseorang lahir dalam keadaan rahang yang tidak rata, baik rahang atas atau bawah lebih kecil. Gigi kelinci pun tidak dapat dihindari.

Selain itu, yang dimaksud dengan genetika adalah ketika salah satu anggota keluarga mengalami gigi kelinci, maka anak keturunan atau saudara sedarah lainnya juga berpotensi mengalami hal sama.

Baca Juga: Penyakit Keturunan Penyebab Batuk pada Bayi, Ini Dia Jenisnya

2. Kebiasaan Mengisap Jempol

Mengisap Jempol Bisa Sebabkan Gigi Kelinci (Orami Photo Stocks)
Foto: Mengisap Jempol Bisa Sebabkan Gigi Kelinci (Orami Photo Stocks)

Mengisap jempol merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan gigi kelinci. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak.

Menurut Koch Orthodontics, saat gigi dan rahang masih dalam tahap perkembangan, tekanan dari ibu jari dapat mengganggu pertumbuhan alami gigi.

Lalu, ketika kebiasaan mengisap jempol ini berlanjut hingga melewati usia 3 atau 4 tahun, gigi permanen anak cenderung tumbuh tidak normal pada sudut yang salah sehingga menjadi gigi kelinci.

Jika anak Moms memiliki kebiasaan mengisap jempol, sebaiknya berkonsultasilah dengan ortodontis anak untuk mendapatkan bimbingan dan perawatan yang tepat pada tahap awal.

Jadi, anak bisa terhindar dari komplikasi lebih lanjut.

Baca Juga: Bayi Mengisap Jempol, Begini 5 Cara Menghentikannya

3. Penggunaan Empeng Secara Berlebihan

Tak hanya kebiasaan mengisap jempol saja yang bisa menyebabkan gigi kelinci, penggunaan empeng juga berdampak serupa, Moms.

Menurut studi di Journal of American Dental Association, risiko terjadinya maloklusi (posisi gigi dan rahang tidak normal) akan lebih tinggi jika anak menggunakan empeng berlebihan.

Hal tersebut karena empeng dapat memberikan tekanan berlebih pada gigi atas dan menyebabkan gigi tumbuh ke luar.

Untuk itu, anak-anak yang berusia dua tahun sebaiknya berhenti menggunakan empeng sehingga risiko gigi kelinci dapat dihindari.

Baca Juga: 7 Cara Menyapih Anak dari Empeng Kesayangan, Jangan Tunda Lagi!

4. Menjulurkan Lidah Terlalu Sering

Penyebab Gigi Kelinci-Menjulurkan Lidah (Orami Photo Stocks)
Foto: Penyebab Gigi Kelinci-Menjulurkan Lidah (Orami Photo Stocks)

Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan gigi kelinci dan biasa dimulai dari masa kanak-kanak ialah ketika menjulurkan lidah terlalu sering.

Meski sering kali terjadi pada anak-anak, tetapi kebiasaan ini bisa saja berlanjut hingga dewasa karena berbagai alasan, seperti amandel yang membengkak, kebiasaan mengunyah, dan menelan yang buruk.

Stres juga bisa menjadi alasan menjulurkan lidah saat tidur.

Munculnya gigi kelinci akibat kebiasaan ini terjadi saat lidah menekan terlalu jauh ke depan di dalam mulut.

Apabila lidah menekan gigi untuk waktu yang singkat, hal tersebut mungkin tidak akan mempengaruhi posisi gigi.

Namun, jika lidah terus didorong ke arah gigi, dapat menyebabkan gigitan terbuka atau gigi menonjol.

Baca Juga: Veneer Gigi pada Anak Bisa Mengatasi 4 Masalah Ini

5. Bruxism atau Teeth Grinding

Bruxism atau yang biasa disebut dengan teeth grinding juga dapat membuat seseorang memiliki gigi kelinci.

Bruxism (teeth grinding) merupakan kebiasaan menekan dan menggerakan gigi secara tidak sadar. Biasanya, kebiasaan ini terjadi saat tidur.

Banyaknya tekanan yang dihasilkan oleh kebiasaan bruxism dapat menyebabkan patah tulang pada gigi dan bisa menciptakan gigi kelinci.

Tak hanya itu, bruxism juga dapat membuat seseorang mengalami Temporomandibular Joint Syndrome.

Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian rahang sehingga mengganggu proses membuka mulut saat makan ataupun menelan.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Sakit Gigi Anak dengan Obat Alami

6. Gigi Tanggal, Gigi Ekstra, atau Gigi Benturan

Gigi Tanggal (Orami Photo Stocks)
Foto: Gigi Tanggal (Orami Photo Stocks)

Jarak atau crowding dapat mengubah kesejajaran gigi depan dan menyebabkan munculnya gigi kelinci.

Selain itu, adanya gigi tanggal memungkinkan gigi yang tersisa bergeser seiring waktu sehingga memengaruhi posisi gigi depan.

Tidak memiliki cukup ruang untuk menampung gigi juga dapat menyebabkan masalah kesejajaran.

Gigi kelinci juga dapat terjadi jika memiliki gigi ekstra (berlebih) atau gigi yang mengalami benturan.

7. Tumor dan Kista di Mulut atau Rahang

Tumor dan kista di mulut atau rahang dapat mengubah kesejajaran gigi dan bentuk mulut serta rahang.

Hal ini terjadi ketika adanya pembengkakan atau pertumbuhan pada jaringan lunak atau tulang di bagian atas mulut atau rahang yang terus-menerus sehingga menyebabkan gigi bergeser ke depan.

Selain itu, tumor dan kista di rongga mulut atau rahang juga bisa menyebabkan nyeri, benjolan, dan luka.

Baca Juga: Bau Mulut Jadi Salah Satu Tanda Kanker Mulut? Begini Penjelasan Ahli

Apakah Gigi Kelinci Berbahaya?

Apakah Gigi Kelinci Berbahaya?
Foto: Apakah Gigi Kelinci Berbahaya? (Pexels/Andrea Piacquadio)

Orang yang memiliki gigi kelinci biasanya mengalami rasa minder dan kehilangan percaya diri karena penampilannya berbeda dengan orang lain.

Tidak hanya berpengaruh pada penampilan seseorang, gigi kelinci juga dapat mengakibatkan implikasi kesehatan jika tak ditangani segera.

Berikut risiko kesehatan yang disebabkan oleh kondisi tersebut:

1. Menghambat Proses Bicara

Gigi kelinci dapat menyebabkan kesulitan bicara. Umumnya, orang dengan gigi depan atas yang besar akan kesulitan mengucapkan kata-kata dengan huruf F, M, B, V, P, dan S.

2. Masalah Jalan Napas

Gigi yang menonjol memang tidak menyebabkan masalah pada jalan napas, tetapi faktor ukuran rahanglah yang dapat menyebabkan hal tersebut.

Gigi kelinci mengakibatkan mulut terlalu penuh sehingga ukuran rahang menjadi kecil dan saluran udara juga kecil.

Hal ini menyebabkan jalan napas menjadi tidak normal.

Jalan napas yang tidak berkembang atau terbatas ini akan menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur, mendengkur, dan sleep apnea, yang memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

3. Masalah Mengunyah

Penyelarasan gigi yang tidak tepat di kedua rahang karena gigi kelinci sering kali menyebabkan masalah mengunyah.

Mengunyah yang tidak benar selanjutnya dapat menyebabkan pencernaan yang buruk.

Selain itu, gigi yang terlalu besar di bagian depan atas dapat menyebabkan rasa sakit saat menggigit atau mengunyah.

4. Berisiko Mengalami Masalah Gigi Lainnya

Gigi kelinci termasuk kondisi gigi yang tidak biasa sehingga membuat seseorang lebih sulit dalam membersihkannya.

Hal ini pun membuat mereka lebih berisiko mengalami masalah gigi, seperti kerusakan gigi, gigi berlubang, dan radang gusi.

Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat mengencangkan gigi, rahang, dan otot, yang bisa saja meningkatkan risiko gigi patah.

Baca Juga: Yuk Kenali 3 Tahapan Tumbuh Kembang Gigi Anak!

Diagnosis Gigi Kelinci

Diagnosis Gigi Kelinci oleh Dokter Gigi
Foto: Diagnosis Gigi Kelinci oleh Dokter Gigi (Familydentalcare.co.za)

Meski dapat dilihat secara kasat mata melalui kedua gigi atas yang tumbuh besar dan menonjol, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik lain saat mendiagnosis gigi kelinci.

Dikutip dari Cleveland Clinic, dokter gigi dapat melakukan rontgen gigi untuk memeriksa gigi kelinci dan melihat kondisi rahang secara lebih lanjut.

Selain itu, dokter gigi juga mungkin akan merujuk pasien ke ortodontis.

Ortodontis adalah dokter gigi yang memiliki spesialisasi dalam penyelarasan gigi dan rahang.

Cara Mengatasi Gigi Kelinci

Cara Mengatasi Gigi Kelinci
Foto: Cara Mengatasi Gigi Kelinci (arsurgeons.com)

Gigi kelinci yang dirasa mengganggu penampilan atau sudah menyebabkan masalah kesehatan lainnya, perlu segera diatasi.

Namun biasanya, perawatannya akan berbeda pada setiap orang. Bergantung pada tingkat keparahannya.

Beberapa cara mengatasi keluhan akibat gigi kelinci, meliputi:

1. Kawat Gigi atau Aligner

Jika masalah gigi kelinci ditemukan sejak dini, anak-anak di tahun-tahun awal atau bahkan remaja dapat memanfaatkan kawat gigi.

Demikian pula, orang dewasa yang memiliki kondisi gigi demikian. Mereka juga dapat memanfaatkan kawat gigi atau pelurus gigi Invisalign.

Kawat gigi atau pelurus akan membantu memindahkan gigi secara bertahap ke posisi yang benar.

Kawat gigi tradisional memiliki braket dan kabel logam. Sementara aligner Invisalign adalah baki plastik bening yang dibuat khusus sesuai bentuk gigi.

Oleh karena itu, orang tua harus berkonsultasi dengan ortodontis anak untuk panduan yang tepat dan perawatan merapikan gigi pada tahap awal untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

2. Operasi Rahang

Dalam kasus yang parah, operasi ortognatik atau rahang akan diresepkan.

Hal ini dilakukan jika pasien mengalami gigi kelinci karena masalah pada struktur rangka atau rahang.

Operasi akan dilakukan dengan cara mendorong tulang rahang atas ke belakang atau menggerakkan rahang bawah ke depan sehingga sejajar dan bentuk gigi terlihat normal.

Demikian informasi seputar gigi kelinci yang perlu Moms ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

  • https://gwinnettorthodontist.com/overbite-or-buck-teeth/
  • http://www.ada.org/~/media/ada/publications/files/patient_77.ashx
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21473-overbite

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb