
Scroll untuk melanjutkan membaca
Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati setiap tanggal 26 September. Untuk lebih mengetahui pentingnya alat kontrasepsi dan program Keluarga Berencana menunjang kesejahteraan, Orami menuliskan artikel khusus ini untuk Moms.
Alat kontrasepsi biasanya digunakan oleh pasangan untuk menunda kehamilan, biasanya pada pasangan baru yang belum siap untuk menjadi orang tua.
Atau juga digunakan untuk menjaga jarak kehamilan dan juga mencegah hamil lagi di saat jumlah anak yang dimiliki sekarang sudah cukup.
Beberapa pasangan juga menggunakan kontrasepsi atas alasan kondisi klinis lainnya.
Tak hanya itu, pemakaian alat kontrasepsi juga bisa digunakan untuk mencegah penularan penyakit kelamin.
Oleh karenanya, informasi mengenai alat kontrasepsi memiliki peranan penting dalam kehidupan kita.
Sebagai contoh, penggunaan alat kontrasepsi oral yang mungkin belum banyak diketahui. Jenis kontrasepsi ini juga bisa mengurangi risiko penyakit menular seksual.
Baca Juga: 3 Cara Halus Membicarakan Rencana Kehamilan Bersama Pasangan
Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 26 September.
Sesuai dengan namanya peringatan ini ditujukan untuk mengedukasi pentingnya penggunaan alat kontrasepsi. Ini menjadi bagian penting dalam keputusan bersama pasangan dalam sebuah keluarga.
Salah satu visi yang dikampanyekan pada tahun ini adalah pentingnya merencanakan kehamilan atau kelahiran yang diharapkan dengan meningkatkan kesadaran akan penggunaan alat kontrasepsi serta menjaga kesehatan reproduksi.
Baca Juga: KB Kalender untuk Mencegah Kehamilan, Efektifkah?
Tahun ini merupakan peringatan kelima dari Hari Kontrasepsi Sedunia, lho Moms!
Terciptanya Hari Kontrasepsi Sedunia bukanlah karena kesengajaan. Kampanye tahunan ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2007.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa diadakannya peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan kontrasepsi dan memungkinkan untuk membuat pilihan yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi.
Mengutip dari Parenting First Cry, pertama kali peringatan ini hanya diperingati oleh 10 organisasi keluarga berencana internasional saja.
Salah satu hal penting yang disuarakan dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia adalah mempromosikan keluarga berencana dan metode kontrasepsi yang aman serta disukai oleh pasangan, khususnya pasangan muda.
Hingga akhirnya kini di tahun 2022 Hari Kontrasepsi Sedunia telah didukung oleh koalisi 15 LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) internasional, organisasi pemerintah, masyarakat ilmiah, dan medis yang berkepentingan untuk menyebarkan pengetahuan yang benar tentang kesehatan seksual dan reproduksi.
Salah satu harapan dari peringatan ini adalah adanya pendidikan seks yang lebih efektif serta aman dan terlindungi sehingga tidak ada kehamilan tidak direncanakan atau tidak diinginkan.
Baca Juga: 10 Tanda Moms Harus Ganti Kontrasepsi, Sudah Tahu?
Bicara mengenai peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang menyoroti pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, tentu kita di Indonesia tidak lepas dari pembahasan tentang program Keluarga Berencana yang dicanangkan lembaga yang bergerak untuk pengendalian penduduk, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Lembaga ini berdiri sejak tahun 1957, awalnya BKKBN merupakan sebuah organisasi keluarga berencana yang dimulai dari pembentukan Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter Indonesia.
Kemudian nama perkumpulan tersebut kian waktu berubah yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) atau Indonesia Planned Parenthood Federation (IPPF).
Hingga akhirnya dibentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berdasarkan Keppres No. 8 Tahun 1970 dan sebagai Kepala BKKBN adalah dr. Suwardjo Suryaningrat.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010, tugas BKKBN adalah melaksanakan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana.
Dalam upaya mewujudkan terkendalinya angka pertumbuhan masyarakat di Indonesia, BKKBN melakukan beberapa program, seperti pelatihan, penelitian dan pengembangan.
Selama melaksanakan tugas tersebut, BKKBN menyelenggarakan beberapa program, seperti:
Beberapa tugas yang telah dijelaskan di atas dilakukan oleh BKKBN dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia dengan memiliki jumlah anak yang direncanakan.
Salah satu ciri khas dari BKKBN adalah slogannya yang terkenal “Dua Anak Lebih Baik”.
Melalui slogan ini BKKBN mengajak masyarakat Indonesia untuk menekan pertumbuhan dengan mengedepankan program dua anak dalam satu keluarga.
Slogan ini dikenal dengan program keluarga berencana yang dapat dijalankan dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam keluarga.
Baca Juga: 13 Cara KB Alami untuk Cegah Kehamilan
Sayangnya meski Indonesia telah memiliki BKKBN yang bertugas untuk menekan dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, masih banyak masyarakat yang tidak mengikuti program keluarga berencana.
Pasalnya masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya dan mengedepankan prinsip “Banyak Anak Banyak Rezeki”.
Sehingga saat ini masih banyak orang tua di Indonesia yang memiliki anak lebih dari dua seperti yang sebelumnya dikampanyekan oleh BKKBN.
Melansir dari Population Reference Bureau, memiliki keluarga yang berencana merupakan salah satu langkah preventif untuk kesehatan dan menjaga kestabilan ekonomi keluarga.
Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa dengan memiliki keluarga yang terencana juga secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Masalah perencanaan keluarga kini tengah ramai diperbincangkan oleh komunitas dunia untuk memprioritaskan kembali keluarga berencana karena peran lintas sektor yang dimainkannya dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.
Penelitian terbaru yang termuat di Population Reference Bureau tentang program Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu Anak (FPMCH) terpadu di Bangladesh menunjukkan bahwa keluarga yang mengikuti program berencana dapat menjadi lebih sehat dan lebih kaya dari waktu ke waktu.
Lebih jelasnya lagi, berikut ini beberapa dampak positif dari adanya perencanaan keluarga yang dilakukan oleh orang tua:
Keluarga yang menggunakan program KB dan memiliki anak dengan jumlah yang sedikit ternyata memiliki status gizi yang lebih baik dengan rata-rata berat badan dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena ibu dengan jumlah anak yang direncanakan memiliki perawatan antenatal dan jarak yang optimal antara kelahiran, dan risiko kematian yang lebih rendah akibat komplikasi terkait kehamilan.
Peningkatan kesehatan dan penurunan fertilitas yang menggembirakan ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan dampak positif dari keluarga berencana terhadap kesehatan ibu dan anak serta penurunan angka kematian.
Baca Juga: Petualangan Panjang Memilih Alat Kontrasepsi (KB) Paling Ampuh
Dampak positif dari perencanaan keluarga selanjutnya adalah kesejahteraan keluarga yang meningkat.
Hal ini dikarenakan keluarga dengan jumlah anak yang direncanakan dapat memiliki pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan nilai rumah, tabungan dan aset yang lebih besar.
Sehingga, keluarga dapat mencapai kualitas hidup yang lebih tinggi ketika mereka memiliki kesempatan untuk mencegah kehamilan atau merencanakan dan mengatur kelahiran sesuai keinginan.
Dengan kondisi keluarga yang sejahtera dapat membebaskan anak dari sandwich generation atau sebuah sebutan seorang anak yang harus mencukupi kebutuhan ekonomi diri sendiri, keluarga intinya dan orang tua.
Anak dapat mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan meraih mimpi serta cita-cita mereka karena kesanggupan orang tua.
Hal ini terjadi selaras dengan pendapatan keluarga lebih besar yang mungkin dapat membantu keluarga-keluarga dengan KB memperoleh kesempatan pendidikan yang lebih baik.
Baca Juga: 7 Mitos KB Spiral dan Faktanya, Wajib Tahu!
Secara tanpa disadari masalah perencanaan anak bergantung pada kesejahteraan keluarga, lho Moms.
Hal ini dikarenakan meski menjadi kabar bahagia, ternyata melahirkan seorang anak dapat mempengaruhi beberapa hal dalam rumah tangga yang efek lebih jauhnya dapat menurunkan kesejahteraan fisik dan psikologis orang tua.
Kelahiran yang tidak direncanakan juga dapat menghadirkan tekanan pada keluarga tanpa disadari.
Hal mungkin berubah adalah perubahan jam tidur yang terkadang membuat para orang tua merasa mudah kelelahan hingga stres.
Tak hanya kesehatan fisik dan kesehatan mental, kehadiran anak yang tidak direncanakan juga dapat meningkatkan anggaran rumah tangga yang dapat menjadi masalah bagi keluarga.
Mengutip dari Australian Institute of Family Studies, secara intuitif, kelahiran anak memiliki hubungan langsung antara jumlah konsumen dalam rumah tangga dan pengeluaran.
Sehingga dengan menambahkan konsumen ke rumah tangga umumnya meningkatkan pengeluaran keluarga, selera individu, preferensi dan jumlah uang yang tersedia oleh orang tua untuk dibelanjakan.
Ketika seorang anak yang baru lahir juga membutuhkan banyak biaya untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang berhubungan dengan bayi.
Selain itu, ketika ibu yang bekerja harus mengurus anak baru lahir akan lebih menghabiskan banyak waktunya dan mengalami kesulitan lagi untuk bekerja yang membuatnya memutuskan berhenti kerja dan tidak memiliki penghasilan.
Tak hanya itu, biaya transportasi juga mungkin akan membengkak jika Moms tidak membatasi kelahiran.
Terlebih pengeluaran rata-rata untuk transportasi juga cenderung meningkat seiring bertambahnya usia anak.
Jadi, jika Moms memiliki anak lebih dari 2 dengan jarak yang tidak terlalu jauh usianya mungkin beban transportasi juga akan terbilang cukup berat, khususnya transportasi anak ke sekolah.
Kemudian, jika Moms merencanakan kelahiran mungkin Moms dan Dads juga sudah menyesuaikan jenis mobil yang kalian miliki sekarang.
Jadi, tidak perlu membeli mobil baru lagi yang ukurannya harus lebih besar dengan harga yang juga tinggi.
Setelah mengetahui pentingnya perencanaan jumlah anak, Moms dan Dads perlu kenal lebih jauh mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi.
Setiap pasangan perlu mengetahui jenis alat kontrasepsi mana yang cocok dan aman digunakan untuk menunda kehamilan.
dr. Raissa Liem SpOG, B.Med.Sc menjelaskan sebelum menggunakan alat kontrasepsi, ada baiknya harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke bidan atau dokter kandungan.
“Hal ini untuk mengetahui yang bersangkutan punya faktor risiko apa atau keluhan kondisi apa yang tidak cocok dengan alat kontrasepsi tertentu” ucap dr. Raissa Liem.
Perlu untuk diketahui, setiap kontrasepsi memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Kendati demikian, hal ini sebaiknya tidak dijadikan halangan atau alasan bagi pasangan untuk tidak menggunakannya.
Efektivitas alat kontrasepsi pun perlu untuk diketahui. Berikut ini penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis kontrasepsi.
Kondom pria umum digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.
Kelebihan:
Kekurangan:
Selain untuk pria, kondom juga tersedia untuk wanita. Kondom jenis ini memang dirancang khusus sesuai dengan bentuk organ intim wanita.
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan.
Kelebihan:
Kekurangan:
Baca Juga: Kenali Pantangan Herpes yang Dilakukan untuk Cegah Penularan
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan.
Alat kontrasepsi ini bekerja dengan cara memengaruhi kerja indung telur dan rahim, sehingga mencegah terjadinya proses pembuahan, yaitu pertemuan sel telur dan sel sperma.
Kelebihan:
Kekurangan:
Suntik KB adalah salah satu pilihan alat kontrasepsi yang bisa digunakan jika ingin mencegah kehamilan.
Lama waktu penggunaan KB ini yakni sekitar 8–13 minggu.
Biasanya, lama waktu ini tergantung dari jenis KB suntik yang digunakan.
Kelebihan:
Kekurangan:
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim.
IUD atau KB spiral dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.
Kelebihan:
Kekurangan:
Spermisida (spermicide) berfungsi untuk membunuh sel sperma, atau menghambat pergerakan sperma sebelum sampai pada sel telur.
Manfaat spermisida untuk mencegah terjadinya kehamilan ini dikarenakan kandungan bahan kimia bernama nonoxynol-9, yang mana zat ini memang diformulasikan khusus untuk membunuh atau menghambat pergerakan sperma.
Kelebihan:
Kekurangan:
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan, Ini Faktanya!
Cervical cap merupakan jenis kontrasepsi non hormonal yang bekerja dengan cara menutupi rahim.
Sebelum memasukkan Cervical cap ke dalam rahim, alat ini diisi dengan spermisida terlebih dahulu.
Kelebihan:
Kekurangan:
KB implan atau KB susuk adalah kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron.
KB yang berbentuk tabung mirip korek api ini digunakan dengan cara dipasang di bawah jaringan kulit lengan atas.
Kelebihan:
Kekurangan:
Cincin vagina adalah alat kontrasepsi yang bentuknya cincin plastik fleksibel.
Cara menggunakannya cukup dengan memasukkan cincin ke dalam vagina dan membiarkannya selama 3 minggu.
Kelebihan:
Kekurangan:
Koyo KB berupa koyo tipis dengan ukuran sekitar 4,5 cm persegi yang cara penggunaannya adalah dengan ditempelkan pada kulit.
Kelebihan:
Kekurangan:
Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Jerawat dengan Jeruk Nipis, Waspada Juga dengan Efek Sampingnya!
Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk wanita yang dilakukan dengan cara memotong atau mengikat saluran tuba falopi.
Dengan demikian, sel telur pun tidak akan bisa menuju rahim.
Sel sperma juga tidak akan bisa mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur.
Kelebihan:
Kekurangan:
Vasektomi adalah prosedur sterilisasi yang dilakukan dengan cara memotong saluran sperma (vas deferens) yang menyalurkan sperma dari testis ke Mr.P.
Dengan demikian, sperma tidak akan tercampur dengan air mani, sehingga air mani yang keluar tidak bisa membuahi sel telur.
Kelebihan:
Kekurangan:
Setelah mengetahui jenis serta kelebihan dan kekurangannya, pertimbangkan baik-baik manakah yang akan Moms gunakan.
Baca Juga: Jangan Sembarang Konsumsi Obat Penenang Depresi, Perhatikan Hal Ini!
Ada berbagai jenis alat kontrasepsi. Namun perlu untuk diingat bahwa satu-satunya cara untuk terhindar dari penyakit menular seksual adalah dengan menggunakan kondom.
Dari sekian banyak alat kontrasepsi yang sudah dibahas, tentunya tidak semua cocok dengan tubuh kita, Moms.
Apalagi dr. Raissa Liem mengatakan bahwa pada dasarnya, kontrasepsi 100% tidak ada yang berhasil, bahkan mau steril atau tubektomi pun. Apalagi KB yang lain
Hal tersebut membuat kita harus pandai dalam mengetahui cara memilih alat kontrasepsi yang tepat.
Cara memilih alat kontrasepsi yang tepat pun bisa menentukan efektivitas alat tersebut.
Dilansir dari National Health Service, cara menentukan alat kontrasepsi yang tepat bisa dilakukan dengan beberapa macam cara.
Ini dia hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk Moms!
Jika Moms adalah seseorang yang bisa mengorganisir segala sesuatunya dengan baik, memilih alat kontrasepsi seperti pil KB atau koyo bisa menjadi salah satu yang sesuai.
Atau Moms mungkin bisa hanya menggunakan kondom, jika menggunakan pil bisa mengganggu hormon yang ada dalam tubuh.
Namun, jika Moms khawatir lupa untuk menggunakan pil KB dan koyo, dan tidak nyaman menggunakan kondom, Moms bisa memilih metode suntik KB.
Selain itu ada beberapa pilihan lain seperti IUD yang memiliki jangka waktu lebih panjang dari alat kontrasepsi lainnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan. Apakah Moms nyaman untuk memasukkan alat kontrasepsi ke dalam vagina?
Jika jawabannya iya, Moms bisa menggunakan kondom perempuan dan cincin vagina.
Baca Juga: Pengertian Akar Tunggang, Ciri-Ciri, dan Contoh Tanaman
Ada beberapa alat kontrasepsi yang bisa membuat hormon berubah. Hal tersebut pun bisa memberikan efek pada siklus menstruasi Moms.
Ada alat kontrasepsi yang membuat menstruasi menjadi jarang dan membuat tubuh tak terlalu banyak mengeluarkan darah. Namun, ada pula alat kontrasepsi yang menghasilkan efek sebaliknya.
Kontrasepsi yang bisa membuat siklus atau perdarahan ketika menstruasi menjadi lebih sedikit adalah:
Gaya hidup bisa dijadikan sebagai salah satu acuan dalam memilih alat kontrasepsi.
Jika Moms berusia di atas 35 tahun dan merokok, pil KB, koyo, dan cincin vagina mungkin tidak cocok dengan Moms.
Cobalah untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter kandungan langganan Moms agar bisa menemukan alat kontrasepsi yang cocok.
Moms juga bisa memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan rencana kehamilan.
Misalnya, Moms berencana untuk segera hamil, maka alat kontrasepsi yang tepat adalah pil KB.
Pil KB dapat mengembalikan tingkat kesuburan sesaat setelah pemakaian dihentikan.
Moms juga bisa memilih kondom atau menghitung masa subur melalui sistem kalender.
Usai mengetahui jenis dan cara memilihnya dengan tepat, Moms juga harus memahami pentingnya menggunakan alat kontrasepsi.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Bayi Mau Tengkurap, Sudahkah Si Kecil Mengalaminya?
Pada penjelasan sebelumnya telah dijabarkan tentang pentingnya merencanakan jumlah anak dan kaitannya dengan kesejahteraan keluarga.
Kini kita beranjak pada manfaat kontrasepsi secara lebih umum. Moms perlu mengetahui pentingnya menggunakan alat kontrasepsi.
Terlebih bagi Moms yang merencanakan untuk menunda kehamilan.
Kontrasepsi bukan sekadar alat mencegah kehamilan, tapi juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat.
Dengan kelahiran yang terkontrol, jarak hamil yang tidak terlalu berdekatan, orang tua, terutama ibu, dapat lebih fokus mengasuh anaknya dengan maksimal dan optimal.
"Jika tidak menggunakan kontrasepsi bisa menyebabkan seseorang hamil setiap tahun.
Akhirnya anak yang sebelumnya kurang terurus, ASInya juga belum cukup sudah ada adiknya lagi.
Nanti akhirnya berpengaruh pada kebutuhan gizi kurang lalu kebutuhan ekonominya juga meningkat, pendidikan anak dan pengasuhan anaknya akan terlantar." ujar dr. Raissa Liem.
Dikutip dari website Kementerian Kesehatan Indonesia, ini dia pentingnya menggunakan kontrasepsi.
Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering terjadi di sekitar kita.
Kasus ini kerap berujung pada tindakan aborsi yang berdampak pada kesehatan perempuan.
Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran sehingga mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
Perencanaan kehamilan yang baik bisa membantu pertumbuhan Si Kecil lho, Moms!
Dengan perencanaan matang, Si Kecil bisa mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang penuh dari Moms dan Dads. Terlebih ketika ia masih berada dalam masa tumbuh kembang.
Moms juga dapat memaksimalkan ASI eksklusif bagi Si Kecil.
Hal ini tentunya akan berbeda jika dibandingkan dengan keluarga yang memiliki banyak anak atau tak memiliki perencanaan kehamilan yang matang.
Kembali hamil ketika masih menyusui, terlebih kehamilan itu tak direncakan bisa saja membuat Moms kesulitan membagi waktu untuk Si Kecil serta kesehatan kandungan.
Alat kontrasepsi digunakan agar kehamilan bisa diatur sesuai perencanaan atau menjaga jarak kelahiran.
Tak hanya itu, penggunaan alat kontrasepsi juga bisa mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering.
Selain itu, mengatur jarak atau jumlah kelahiran diharapkan dapat meningkatkan kualitas keluarga, khususnya kehidupan perekonomian.
Penggunaan alat kontrasepsi membantu mencegah kehamilan dan kelahiran jarak dekat.
Studi di jurnal Reproductive Health, menunjukkan persalinan jarak dekat dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan anak.
Manfaat menggunakan alat kontrasepsi adalah dapat membuat hubungan seks semakin bergairah tanpa harus takut akan kehamilan yang tidak terencana.
Moms dan Dads dapat berhubungan seks tanpa perlu khawatir dengan kehamilan.
Dari tujuan dan manfaat program keluarga berencana di atas, Moms bisa melihat bahwa kontrasepsi tidak ada kaitannya dengan menolak kehadiran anak.
Kontrasepsi justru dirancang untuk menyehatkan dan menyejahterakan keluarga Indonesia.
Oleh karena itu, sudah selayaknya kita ikut menyukseskan program keluarga berencana.
Ditulis oleh:
Disunting oleh:
Ilustrasi oleh:
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.