03 Mei 2018

Hati-hati, 6 Obat Ini Bisa Mengganggu Kesuburan Suami Istri

Salah satunya terkandung dalam krim kecantikan, lho
Hati-hati, 6 Obat Ini Bisa Mengganggu Kesuburan Suami Istri

Banyak hal yang menyebabkan wanita atau pria menjadi tidak subur, seperti gaya hidup tidak sehat atau kelebihan berat badan. Tapi, tahukah Moms bahwa konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa mengganggu kesuburan suami istri?

Baca Juga : Jenis Tes Kesuburan Pria dan Wanita

“Siklus menstruasi wanita dipengaruhi oleh interaksi antara  otak, ovarium, dan rahim. Segala masalah kesehatan atau pengobatan yang mengganggu komunikasi antara 3 hal tersebut dapat memengaruhi terjadinya ovulasi dan membuat wanita sulit hamil,” jelas Alan Coppeeman, MD., direktur endokrinologi reproduktif di Icahn School of Medicine, New York, seperti dikutip dari Parents.com.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan yang harus dikonsumsi.

Jenis Obat yang Memengaruhi Kesuburan Wanita

  1. Steroid

Obat-obatan seperti cortisone dan prednisone yang digunakan untuk mengobati kondisi asma dan lupus, dapat menghambat kelenjar di bawah otak untuk memproduksi follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).

Padahal dua jenis hormon tersebut dibutuhkan untuk ovulasi. Obat ini dapat mengganggu kesuburan jika dikonsumsi pada dosis yang cukup tinggi. Jadi diskusikan dosis yang tepat dengan dokter ya.

Baca Juga: 8 Ciri-ciri Wanita Subur dan Gampang Hamil 

  1. Krim Kulit dan Rambut yang Mengandung Hormon

Beberapa produk untuk kulit dan rambut ada yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Hal ini berdampak pada ovulasi. Walaupun belum tentu hormon teesebut diserap oleh kulit dan kulit kepala, lebih aman jika menghindarinya, kan?

Baca Juga: Benarkah Adopsi Bisa Jadi Pancingan Agar Cepat Hamil?  

  1. Obat Anti Hipertensive

Obat yang digunakan untuk mengobati darah tinggi, seperti methyldopa, dapat menaikkan kadar hormon prolaktin dan menganggu proses ovulasi. Kabar baiknya, banyak obat darah tinggi baru yang lebih aman.

Baca Juga: Tes Kesehatan yang Harus Dilakukan Sebelum Merencanakan Kehamilan

  1. Obat Sistem Saraf Pusat

Hampir semua obat yang ditujukan pada sistem saraf pusat, seperti obat yang digunakan untuk mencegah kejang, dapat meningkatkan hormon prolaktin yang akan mengganggu ovulasi.

  1. Tiroid

Obat-obatan untuk hipotiroidisme dapat mengganggu ovulasi jika dosisnya terlalu banyak atau terlalu sedikit.

  1. Kanker

Pengobatan kanker seperti kemoterapi, radiasi, dan tindakan lainnya, dapat melukai sel telur dalam tubuh.

Baca Juga : Kesuburan Wanita Usia 30-an Terus Menurun, Apa Risikonya Bila Hamil?

Jenis Obat yang Memengaruhi Kesuburan Pria

  1. Terapi Penggantian Testosteron

Pria menjalani terapi ini karena memiliki level tertosteron yang rendah. Selama proses terapi ini, ada kemungkinan tubuh pria tidak memproduksi sperma.

  1. Steroid

Layaknya pada wanita, steroid juga memengaruhi kesuburan pria, dalam hal ini, steroid menurunkan jumlah sperma pada beberapa pria.

  1. Sulfasalazine

Obat ini digunakan untuk mengobati gangguan inflamasi. Efeknya adalah menurunkan jumlah sperma. Kondisi sperma akan kembali normal ketika obat berhenti dikonsumsi.

  1. Kanker

Kemoterapi dan terapi radioaktif juga mengganggu produksi sperma dan melukai sel sperma.

  1. Anti Hypertensive

Obat-obatan yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.

  1. Depresi

Beberapa obat anti depresi dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau sulit ejakulasi.

Baca Juga : 9 Kebiasaan yang Dapat Mengganggu Kesuburan Pria

Alternatif Pengobatan yang Bisa Digunakan

Pada kasus seperti asma, konsumsi obat tidak dapat dihindari. Tapi pada kondisi-kondisi lain, tersedia alternatif pengobatan yang dapat digunakan selama program hamil berjalan. Salah satu contohnya adalah akupuntur sebagai terapi pengganti yang tidak memberikan efek samping bagi kesuburan.

Untuk pasien kanker yang memang membutuhkan kemoterapi, ada pilihan untuk membekukan telur sebelum kemo dimulai. “Sebaiknya berdiskusi dengan dokter tentang program hamil Anda dan obat-obatan yang harus dikonsumsi. Agar dokter dapat memberikan alternatif obat yang lebih aman atau terapi yang tidak melibatkan obat-obatan,” jelas Alice Domar, PhD., direktur integrative care di Boston IVF.

(HIL)

Sumber: parents.com, babycenter.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb