23 Mei 2023

Serba-serbi Hernia Umbilikalis alias Pusar Bodong pada Bayi

Kondisi ini hal yang normal terjadi
Serba-serbi Hernia Umbilikalis alias Pusar Bodong pada Bayi

Pusar bodong atau dalam bahasa medis dikenal sebagai hernia umbilikalis, terjadi karena otot perut tidak melekat sempurna.

Hernia pada bayi umumnya tidak berbahaya. Banyak orang tua yang merasa malu pada kondisi ini.

Bahkan tidak sedikit yang menganggap kondisi ini berbahaya.

Terkadang malah ada yang menutupinya dengan koin 500 rupiah, agar pusar bodongnya menghilang.

Pada dasarnya penyakit ini biasanya menghilang dengan sendirinya.

dr. Bobby Sugiharto, Sp.B, Dokter Spesialis Bedah Umum, RS Pondok Indah – Pondok Indah, mengatakan bahwa kondisi ini juga dapat dialami oleh orang dewasa.

Yuk, simak penjelasan lebih lengkap mengenai hernia umbilikalis di bawah ini!

Baca Juga: Wajib Tahu, 8 Jenis Sakit Kepala, Penyebab dan Gejalanya

Apa Itu Hernia Umbilikalis?

Hernia Umbilikalis
Foto: Hernia Umbilikalis (istockphoto.com)

Hernia umbilikalis adalah penonjolan pada organ dalam perut yang keluar dari daerah sekitar pusar akibat lemahnya jaringan penyambung dan otot perut.

Kondisi tersebut kemudian membentuk suatu 'bukaan' yang dikenal sebagai defek.

Defek inilah yang menyebabkan jaringan lemak dan organ dalam perut bagian pusar menjadi menonjol keluar.

Pada kebanyakan kasus, lubang tersebut akan menutup segera setelah bayi lahir.

Nah, pusar bodong alias hernia umbilikalis, terjadi karena otot perut tidak melekat sempurna.

Ada bagian usus atau jaringan lain muncul ke permukaan, sehingga menimbulkan pembengkakan di kulit dan pusar lebih menonjol.

Sekitar 90% kasus bayi dengan pusar bodong akan hilang dengan sendirinya di usia balita.

Jenis-Jenis Hernia Umbilikalis

Hernia (Orami Photo Stocks)
Foto: Hernia (Orami Photo Stocks) (familydoctor.org)

Namun, jika bodongnya tidak hilang setelah usia 4 tahun, barulah membutuhkan pembedahan.

Melansir StatPearls Journal, hernia umbilikalis terbagi menjadi dua tipe, yakni:

  • Hernia umbilikalis kongenital dan akuisata (acquired). Kondisi ini ditemukan pada bayi baru lahir atau anak-anak dengan lokasi penonjolan pada cincin umbilikus.
  • Hernia umbilikalis akuisata. Ditemukan pada orang dewasa terutama pada wanita dengan lokasi penonjolan yakni di atas atau di bawah umbilikus.

Gejala yang muncul pada tubuh anak-anak, sering kali akan tertutup dengan sendirinya dan tidak membutuhkan tindakan pembedahan.

Namun, hernia umbilikalis yang terjadi pada dewasa tidak dapat sembuh dengan sendirinya sehingga harus dilakukan pembedahan.

Baca Juga: Sindrom Putri Duyung, Penyakit Langka yang Ditandai dengan Menyatunya Kedua Kaki

Gejala Hernia Umbilikalis

Gejala Hernia Umbilikalis (Orami Photo Stock)
Foto: Gejala Hernia Umbilikalis (Orami Photo Stock)

dr. Bobby Sugiharto menjelaskan, gejala hernia umbilikalis berupa penonjolan di pusar yang membesar saat tekanan di dalam perut meningkat.

Jika bayi memiliki hernia umbilikus, tonjolan hanya muncul saat bayi menangis, batuk, atau mengejan.

Bodong dapat hilang saat bayi tenang atau berbaring.

Gejala pada orang dewasa pun biasanya sama dengan anak bayi.

Gejala-gejala lain yang mengindikasikan situasi yang lebih serius, di antaranya adalah:

Baca Juga: Panic Attack: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Penyebab Hernia Umbilikalis

Hernia Umbilikalis (thebump.com)
Foto: Hernia Umbilikalis (thebump.com)

Selama masa kehamilan, tali pusar terhubung dengan lubang kecil pada otot perut janin.

Lubang ini biasanya menutup usai persalinan terjadi.

Namun, jika otot tidak menyatu pada garis tengah perut, kelemahan pada dinding perut dapat menyebabkan hernia.

Hernia umbilikalis dapat muncul saat jaringan berlemak atau bagian usus menonjol ke area di dekat pusar.

"Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi prematur atau bayi dengan gizi kurang." jelas dr. Bobby Sugiharto.

Melansir The Journal of Hernias and Abdominal Wall Surgery, beberapa hernia umbilikalis dihubungkan dengan kondisi langka seperti down syndrome.

Sementara pada orang dewasa, hernia umumnya terbentuk akibat tekanan berlebih pada otot perut.

Kemungkinan penyebab pada orang dewasa meliputi:

  • Kehamilan kembar
  • Obesitas
  • Operasi perut sebelumnya
  • Cairan pada rongga perut (asites)
  • Dialisis peritoneal kronis

Baca Juga: Bayi Tidak Buang Air Besar: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Komplikasi Hernia Umbilikalis

Komplikasi Hernia Umbilikalis (Orami Photo Stock)
Foto: Komplikasi Hernia Umbilikalis (Orami Photo Stock)

Pada anak-anak, kelainan ini jarang menyebabkan suatu komplikasi.

dr. Bobby Sugiharto mengatakan, jika hernia umbilikalis tidak ditangani dapat terjadi benjolan bertambah besar dan isi perut dapat menonjol dan terjepit.

Hal ini berbahaya karena dapat membuat usus terjepit atau strangulasi, yang dapat membuat terjadinya kerusakan usus.

Jika aliran darah yang menuju bagian usus yang terjepit benar-benar berhenti, maka bisa terjadi kematian jaringan (gangren).

Infeksi yang terjadi bisa menyebar ke seluruh bagian perut dan menimbulkan keadaan yang bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Ketahui Obat Meropenem: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya

Cara Mendiagnosis Hernia Umbilikalis

Diagnosis Hernia Umbilikalis (whattoexpect.com)
Foto: Diagnosis Hernia Umbilikalis (whattoexpect.com)

Hubungi dokter atau Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat jika Si Kecil sangat rewel atau tampak memiliki sakit perut yang parah.

Segera bawa ke dokter jika hernia menjadi lunak, bengkak atau berubah warna.

Terlepas itu, hernia umbilikalis bisa didiagnosa dengan melakukan berbagai tindakan, meliputi:

  • Pemeriksaan fisik

Dokter akan menguji apakah hernia bisa ditekan masuk ke dalam rongga perut kembali.

Bila ada bagian dari isi hernia yang terjebak di kantung hernia dan tidak bisa ditekan masuk kembali, maka kondisi ini bisa berbahaya.

Hal ini karena usus yang terjepit akan kekurangan suplai darah.

  • Pemeriksaan penunjang

Melakukan pemeriksaan seperti ultrasonografi (USG) atau foto sinar-X perut bisa dilakukan untuk melihat apakah terjadi komplikasi.

  • Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat adanya risiko infeksi.

Baca Juga: Bau Mulut pada Bayi? Ini 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Hernia Umbilikalis

Hernia umbilikalis operasi
Foto: Hernia umbilikalis operasi (legalscoops.com)

Kebanyakan hernia pada anak akan sembuh dengan sendirinya.

Pembedahan untuk memperbaiki hernia diperlukan hanya dalam kasus-kasus berikut:

  • Benjolan terasa sakit
  • Benjolan tidak mengecil setelah anak berusia 1-2 tahun
  • Diameter benjolan lebih besar dari 1,5 cm
  • Benjolan belum menghilang setelah anak berusia 5 tahun
  • Hernia terjepit atau menyebabkan gejala obstruksi usus, seperti muntah, tidak nafsu makan, perut kembung, atau tidak bisa buang angin

Baca Juga: Tidak Cuma GERD, Nyeri Ulu Hati Bisa Disebabkan oleh Hiatus Hernia

Jika pasien merasakan kondisi di atas, penyakit ini bisa dihilangkan dengan operasi.

Operasi dilakukan untuk mendorong tonjolan pusar ke dalam perut dan menguatkan kulit yang lemah agar tidak ada lagi jaringan yang menonjol.

Operasi ini biasanya disarankan jika anak telah berumur 4 tahun atau lebih dan tonjolan pusarnya belum menghilang atau terlihat tambah besar.

Sebelum mencapai usia ini, tidak disarankan mengoperasi pusar bodong.

Untuk pasien dewasa, disarankan untuk segera melakukan operasi.

Operasi hernia umbilikalis merupakan operasi kecil dan cepat, yang tujuannya adalah untuk mendorong tonjolan kembali ke tempatnya dan memperkuat dinding perut.

Dalam kebanyakan kasus, pasien bisa pulang pada hari yang sama.

Kemungkinan terjadinya komplikasi pusar bodong lebih besar pada orang dewasa dan jarang menghilang sendiri seperti pada bayi.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Telur Lalat di Makanan Jika Sampai Tertelan, Bisa Jadi Infeksi Bakteri, Lho!

Itu dia Moms penjelasan mengenai hernia umbilikalis.

Meskipun kondisi ini tidak berbahaya, tetapi harus tetap waspada jika Si Kecil merasakan gejala di atas, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459312/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2719726/
  • https://www.nhs.uk/conditions/umbilical-hernia-repair/recovery/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/umbilical-hernia/symptoms-causes/syc-20378685
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/189580

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb