10 Maret 2023

Hidrokel pada Bayi, Ini Gejala & Cara Mengatasinya

Segera periksakan Si Kecil ke dokter ya, Moms!
Hidrokel pada Bayi, Ini Gejala & Cara Mengatasinya

Bayi yang baru lahir biasanya lebih rentan mengalami sakit atau kelainan, salah satunya hidrokel.

Pada dasarnya, bayi yang baru lahir biasanya lebih mudah sakit sehingga perlu perhatian ekstra.

Dilansir dari Mayo Clinic, hidrokel adalah jenis pembengkakan di skrotum yang terjadi ketika cairan terkumpul pada selubung tipis yang mengelilingi testis.

Kondisi ini umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya hilang dengan sendirinya pada usia 1 tahun.

Bagaimana hidrokel dapat terjadi pada bayi? Apakah hidrokel pada bayi berbahaya dan membutuhkan perawatan khusus?

Yuk, simak fakta-faktanya di bawah ini Moms!

Baca Juga: 4 Cara Mempercepat Pemulihan Setelah Sakit pada Anak, Si Kecil Harus Banyak Istirahat!

Fakta Hidrokel yang Terbentuk Sejak Bayi Belum Lahir

Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)

Hidrokel pada bayi umumnya terbentuk sebelum kelahiran.

Testis turun dari rongga perut bayi yang sedang berkembang ke skrotum.

Kantung menyertai masing-masing testis, memungkinkan cairan mengelilingi testis.

Biasanya, setiap kantung tertutup, cairan akan terserap.

“Ketika saluran inguinalis bayi laki-laki gagal menutup, cairan dari perut dapat mengumpul di kantung skrotum,’ kata Steven Tennenbaum, M.D., seorang ahli urologi pediatrik di Rumah Sakit Anak Morgan Stanley di New York-Presbyterian Columbia University Medical Center, seperti dikutip dari Parents.

Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan ancaman serius bagi testis.

Hidrokel biasanya tidak menyakitkan dan menghilang tanpa pengobatan.

Baca Juga: Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil, Coba Cek Posisi Nyerinya!

Mungkin Menjadi Kondisi yang Lebih Serius

Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)

Gejala hidrokel pada bayi dapat dikenali dari bengkaknya skrotum.

Meskipun demikian, pembengkakan yang terjadi tidak membuat bayi kesakitan.

Jadi, jika Si Kecil tampak kesakitan dan skrotumnya tampak membengkak, segera hubungi dokter.

Rasa sakit yang muncul dapat berarti bahwa bayi menderita hernia atau masalah lain.

Dalam laman Georgia Urology, Dr. Michael Garcia-Roig, M.D, dokter spesialis urologi pediatrik, menuliskan bahwa pembukaan processus vaginalis pada bayi biasanya kecil, hanya membiarkan cairan masuk dan keluar.

Namun, kondisi ini terkadang dapat menyebabkan bukaan tersebut menjadi lebih besar dan semakin besar di kemudian hari.

Bukaan yang lebih besar dapat mengkhawatirkan karena memungkinkan organ-organ dari perut, seperti usus, jatuh ke dalam skrotum dan menjadi terlilit, memotong aliran darah ke bagian usus itu.

Di mana ini adalah kondisi yang sangat darurat.

Baca Juga: 20+ Manfaat Buah Mangga untuk Ibu Hamil, Jangan Dilewatkan!

Gejala Hidrokel pada Bayi

Bayi Menangis (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Menangis (Orami Photo Stock) (Pixabay)

Menurut Medical News Today, biasanya hidrokel tidak menyebabkan rasa sakit dan satu-satunya gejala adalah skrotum yang membengkak.

Namun, pada orang dewasa kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Semakin besar jumlah cairan dalam hidrokel, semakin berat scrotum terasa.

Pembengkakan ini bisa terasa semakin tidak nyaman di pagi hari.

Jika mengalami nyeri mendadak pada skrotum terutama setelah cedera pada skrotum, penting untuk segera mendapatkan bantuan medis.

Baca Juga: 8 Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi dan Cara Atasinya

Bahaya Hidrokel pada Bayi

Bayi Rewel (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Rewel (Orami Photo Stock) (Freepik.com/pch-vector)

Hidrokel pada umumnya tidak berbahaya, tidak menyebabkan nyeri, dan tidak memengaruhi fungsi produksi testis.

Namun jika kondisi ini disertai dengan hernia, kondisi ini dapat berbahaya dan membutuhkan penanganan segera.

Sebagian usus yang ikut turun masuk ke dalam skrotum, dapat terjepit dan membengkak, sehingga aliran darahnya terganggu.

Jika keadaan ini tidak ditangani, jaringan usus yang terjepit tidak mendapat asupan darah dan dapat menyebabkan kematian jaringan usus, suatu kondisi yang mengancam nyawa.

Baca Juga: 10 Cara Merawat Mata dan Makanan Bergizi yang Disarankan

Pengobatan Hanya Dilakukan pada Kasus Tertentu

Bayi Periksa ke Dokter (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Periksa ke Dokter (Orami Photo Stock) (Freepik.com/freepik)

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, hidrokel pada bayi umumnya tidak memerlukan pengobatan.

Moms hanya perlu memperhatikan perubahan pembengkakan.

Namun, jika pembengkakan bertambah besar atau muncul-hilang, segera hubungi dokter.

Laman Uofmhealth.org menyebutkan bahwa bayi mungkin perlu dioperasi untuk mengeluarkan cairan jika:

  • Masih memiliki hidrokel pada usia 2 tahun.
  • Pembengkakan muncul-hilang.
  • Pembengkakan menyebabkan rasa sakit.
  • Pembengkakan bertambah parah.

Kondisi ini membawa risiko yang sama dengan hernia.

Tindakan operasi dalam kasus yang lebih serius berfungsi untuk mengalirkan cairan dan menutup pembukaan.

Dilansir dari Healthline, hidrokel sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Communicating Hydrocele

Kondisi ini adalah hidrokel yang terjadi karena saluran pada kantungnya tidak menutup.

Pada jenis ini, pembengkakan bisa bertambah seiring waktu karena saluran tetap terbuka.

Kondisi ini lebih mungkin dialami oleh bayi prematur.

2. Non-Communicating Hydrocele

Kondisi ini adalah hidrokel yang terjadi karena saluran menutup normal, tetapi tubuh tidak menyerap sisa cairan di dalamnya.

Hidrokel jenis ini sering dihubungkan dengan hernia inguinalis, yaitu kondisi sebagian usus turun masuk ke dalam kantung skrotum.

Baca Juga: Sakit Punggung Sebelah Kanan: Penyebab dan Cara Mengobatinya

Itulah beberapa penjelasan mengenai hidrokel pada bayi.

Setelah mengetahui pengertian, gejala, dan jenis-jenis hidrokel tentunya Moms harus lebih waspada terhadap kesehatan Si Kecil.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, namun jika kondisi ini berlangsung terus menerus dan tak kunjung sembuh sebaiknya segera periksakan si buah hati ke dokter ya Moms.

Untuk menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan Si Kecil, memang dibutuhkan perhatian dan perawatan ekstra.

Pastikan Moms sudah memahami betul apa saja penyakit dan kelainan yang sering dialami oleh bayi baru lahir.

Dengan begitu, Moms bisa lebih waspada dan rutin memeriksakan kesehatan bayi ke dokter.

Hindari melakukan diagnosa mandiri karena jika tidak sesuai, justru akan mengancam kesehatan Si Kecil.

Yuk lindungi kesehatan si buah hati dengan memberikan perawatan terbaik dan rutin memeriksa kesehatannya ke dokter ya Moms!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hydrocele/symptoms-causes/syc-20363969
  • https://childrensnational.org/choose-childrens/conditions-and-treatments/urology/hydrocele
  • https://www.webmd.com/parenting/baby/hydrocele-baby-boys#1
  • https://emedicine.medscape.com/article/1015147-overview#a2

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb