15 Februari 2024

Ini Hukum Istri Mendiamkan Suami Menurut Islam, Sudah Tahu?

Berikut ini hukum bila seorang istri marah pada suami menurut Islam
Ini Hukum Istri Mendiamkan Suami Menurut Islam, Sudah Tahu?

Kira-kira seperti apa hukum istri mendiamkan suami dalam Islam?

Moms, marah merupakan hal manusiawi yang bisa dirasakan oleh siapa saja, terutama bagi orang dewasa. Sering kali marah juga bisa menyebabkan konflik dalam rumah tangga. Hukum istri mendiamkan suami perlu diketahui bersama.

Pasalnya, untuk membangun keluarga yang harmonis dibutuhkan komunikasi dua arah yang baik.

Sebab, menurut Marriage, hubungan yang toxic akan menghabiskan waktu dalam keadaan khawatir, frustrasi, kecewa, dan bahkan takut.

Dalam hubungan bersama pasangan, kita juga perlu menerima satu sama lain tanpa ada ketegangan.

Akan tetapi, tak jarang Moms mungkin akan menemukan situasi yang sulit dan menyulut emosi.

Misalnya ketika seorang istri marah pada suaminya. Lantas bagaimana ya, hukumnya istri mendiamkan suami dalam Islam?

Baca Juga: 27 Tanda Istri Selingkuh, Salah Satunya Mengubah Penampilan!

Hukum Istri Mendiamkan Suami Dalam Islam

Hukum Istri Mendiamkan Pada Suami
Foto: Hukum Istri Mendiamkan Pada Suami (Freepik.com)

Rumah tangga yang bahagia adalah rumah tangga yang dibangun di atas rasa saling pengertian dan cinta. Serta dikonsolidasikan dengan kasih sayang di antara pasangan.

Seorang istri harus memahami bahwasanya kepatuhan terhadap suami adalah kewajiban dalam Islam.

Sebaliknya, suami harus melakukan pekerjaan yang baik untuk bertanggung jawab atas istri dan keluarganya.

Termasuk dengan membimbing keluarganya pada kebaikan dan membawa kebahagiaan untuk istri dan anaknya.

Akan tetapi, dalam beberapa kondisi mungkin saja istri dapat marah pada suami.

Kemarahan istri kepada suami atas hal-hal yang baik menurut agama harus dihindari.

Dikutip dari Dalam Islam, marah terhadap suami merupakan perilaku yang dapat mendatangkan murka Allah SWT.

Membentak atau memarahi suami termasuk ke dalam jenis dosa besar dalam Islam sebab suami adalah orang yang harus dipatuhi dan dihormati.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW juga mengatakan jika sangat tinggi kedudukan suami untuk istrinya.

“Seandainya saya bisa memerintahkan seorang untuk sujud pada orang lain, pasti saya perintahkan seorang istri utk sujud pada suaminya.” (HR Abu Daud, Al-Hakim, Tirmidzi)

“Dan sebaik-baik istri yaitu yang taat pada suaminya, bijaksana, berketurunan, sedikit bicara, tak sukai membicarakan suatu hal yg tidak berguna, tak cerewet serta tak sukai bersuara hingar-bingar dan setia pada suaminya.” (HR. An Nasa’i)

Sebagai manusia biasa, suami pun bisa berbuat salah, dan memang seorang istri seharusnya dapat menasihati dan mengingatkan suami dengan cara yang baik, komunikasi yang baik, bertutur kata lembut, dan mengusahakan untuk tidak menyinggung perasaan suami.

Jika istri tidak boleh marah pada suami, maka apakah istri boleh memilih diam dan melakukan silent treatment?

Journal Communication Monographs menemukan bahwa silent treatment digunakan baik oleh pria maupun perempuan untuk menghentikan perilaku atau kata-kata pasangannya, dan bukan untuk memancing amarahnya.

Sebenarnya, hukum istri mendiamkan suami pada dasarnya dibolehkan jika dalam rangka menasihati dan menghindari pertengkaran yang sia-sia.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot saudaranya lebih dari 3 hari. Siapa yang memboikot saudaranya lebih dari 3 hari, kemudian dia meninggal maka dia masuk neraka,”. (HR Abu Daud 4914)

Dalam hukum istri mendiamkan suami, sebaiknya silent treatment ini tidak dilakukan berlama-lama. Tentunya, Moms perlu komunikasi untuk menyelesaikan masalah.

Rumah tangga tanpa komunikasi, apalagi diisi dengan amarah akibat pertengkaran, tentunya tidak akan diliputi keberkahan.

Bila Moms sudah merasa tenang, segeralah ajak suami berbicara untuk mencari jalan keluar dan lakukan komunikasi dengan baik, sambil memberi nasihat terbaik untuk kesalahan yang sudah dilakukan suami.

Karena hukum istri mendiamkan suami diperbolehkan, ada baiknya Moms melakukan itu ketika sedang dalam puncak pertengkaran.

Setidaknya, ini untuk terhindar dari masalah pertengkaran yang parah. Namun, dalam Islam ditekankan bahwa pertengkaran ada baiknya segera diselesaikan.

Hal ini diatur dalam Al-Qur'an dengan bunyi:

وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَٱعْلَمُوا أَنَّ ٱللَّهَ كَانَ مَعَكُمْ

Arti: "Dan perbaikilah hubungan di antara kamu dan bertakwalah kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa Allah selalu bersama orang-mu'min."

Ayat ini mendorong untuk memperbaiki hubungan jika terjadi perselisihan. Mendiamkan suami justru menghalangi komunikasi dan perbaikan hubungan.

Baca Juga: Ini Hukum Istri Sering Marah pada Suami dalam Islam

Hadits Perihal Istri Marah pada Suami

Istri Marah Pada Suami
Foto: Istri Marah Pada Suami (Freepik.com)

Selain hadits di atas, Rasulullah SAW juga mengatakan dalam hadits lain perihal hukum istri mendiamkan pada suami.

Apabila suami dibentak, dimarahi, atau didzolimi, bidadari-bidadari surga akan sangat murka pada istri yang memarahi suaminya tersebut.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, tetapi istrinya dari kelompok bidadari bakal berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; nyaris saja ia bakal meninggalkanmu menuju pada kami” (HR. At-Tirmidzi)

Dalam hadits yang sudah dijabarkan di atas, jelas istri tidak boleh marah pada suami sampai membentak.

Untuk itu, gunakan hukum istri mendiamkan suami. Ini diperbolehkan berdasarkan Islam sekaligus Moms bisa memenangkan diri terlebih dulu.

Apabila Moms merasakan kemarahan yang tidak bisa ditahan, alangkah lebih baik menenangkan diri dulu dengan mengucapkan istigfar dan memohon ampun pada Allah SWT.

Setidaknya dengan beristigfar, hati akan menjadi lebih tenang. Selain itu, sebagai seorang istri juga Moms dituntut lebih bersabar.

Dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Wanita yang shalihah itu adalah yang banyak bersabar, banyak bersyukur, dan mudah memaafkan." (HR. Ahmad)

Hadits ini menunjukkan bahwa istri dianjurkan untuk bersabar dengan suami. Kesabaran adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Juga: 5 Peran Ayah dalam Keluarga Menurut Islam, Tak Tergantikan!

Jika suami melakukan tindakan kekerasan, maka pemaksaan, atau menyakiti istri, apakah istri hanya...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb