19 Januari 2024

Hukum Suami Lebih Mementingkan Ibunya daripada Istrinya

Coba sayangi istri dan ibu dengan lebih bijak, ya Dads!
Hukum Suami Lebih Mementingkan Ibunya daripada Istrinya

Foto: focusonthefamily.com

Pernahkan Moms merasa suami lebih mementingkan keluarga terutama ibunya jauh melebihi Moms? Untuk Dads yang sering berat sebelah, ketahui hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya di sini.

Hubungan yang terjalin antara suami dengan orang tua atau saudaranya adalah hal yang wajar.

Karena orang tua yang telah membesarkannya, dan ia juga juga tumbuh bersama saudara-saudaranya.

Namun, hal ini menjadi tidak wajar apabila suami terus-menerus lebih mementingkan keluarganya daripada istri.

Baca Juga: Suami Sibuk dengan HP, Harus Bagaimana?

Terkadang, suami tidak sadar bahwa prioritasnya telah berubah setelah menikah dan membangun rumah tangga.

Setelah menikah, peran suami sebagai pemimpin bagi istri dan anak-anaknya harus tetap didahulukan.

Namun, bukan berarti orang tua dan keluarga suami tidak penting, tapi ada batasan tertentu yang tetap harus dijaga oleh kedua belah pihak, baik pihak istri maupun pihak keluarga suami.

Untuk Moms yang mungkin sering diabaikan karena suami selalu lebih condong ke keluarganya, kasih tahu Dads, nih bagaimana hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya.

Hukum Suami Lebih Mementingkan Ibunya daripada Istrinya

Dikutip dari laman Dalam Islam, menurut Islam, seorang anak wajib hukumnya untuk menghormati orang tua, dengan cara menghormati orang tua dalam Islam yang sudah dibahas sebelumnya.

Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendahulukan Ibu daripada ayah sebanyak 3 kali.

Dari Abu Hurairah RA dia berkata:

“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW sambil berkata; ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?’ Beliau menjawab: ‘Ibumu'.

Dia bertanya lagi; ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab: 'Ibumu'. Dia bertanya lagi; 'Kemudian siapa lagi?', beliau menjawab: 'Ibumu.'

Dia bertanya lagi; 'Kemudian siapa' Beliau menjawab: 'Kemudian ayahmu',” (HR Bukhari no 5971 dan Muslim no 2548).

Sebenarnya, hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya adalah boleh.

Apalagi jika hal itu menyangkut dengan mertua. Istri hendaknya dukung dengan baik agar suaminya senantiasa melakukan berbagai ketaatan kepada Allah SWT.

Berbakti kepada orang tua dan menyambung tali silaturahmi dengan baik pada orang tua dan keluarga setelah menikah merupakan suatu ketaatan kepada Allah yang amat baik.

Bukankah pernikahan tidak berarti untuk melupakan orang tua dan juga kerabat lainnya?

Namun, suami tentu harus mengetahui serta membuat skala prioritas sehingga tidak menimbulkan perselisihan dan permasalahan dalam keluarga yang bisa merusak keharmonisan.

Lalu, bagaimana dengan nafkah untuk keluarga dan orang tua?

Sebenarnya, hak manusia di dunia didasari oleh musyâhhah atau saling menuntut, sementara hak Allah SWT didasari oleh musâmahah atau pengampunan.

“Mulailah dengan menyedekahi dirimu sendiri. Jika ada sisa, sedekahilah keluargamu. Dan jika masih ada sisa lagi berikanlah kepada kerabatmu.” (HR Muslim no 997).

Hal tersebut menunjukkan bahwa yang menjadi tanggungan utama suami saat adalah keluarganya, yaitu istri dan anaknya.

Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa bila ia menahan makanan dari orang yang menjadi tanggungannya." (HR Muslim no 996).

Baca Juga: Suami Lebih Sering Bersama Teman Dibanding Keluarga, Harus Bagaimana?

Cara Menghadapi Suami yang Selalu Lebih Mementingkan Ibunya daripada Istri

Keluarga Muslim (Orami Photo Stock)
Foto: Keluarga Muslim (Orami Photo Stock)

Memang, hukum suami lebih mementingkan ibunya daripada istrinya adalah boleh.

Namun, hal ini tidak menutup kemungkikan akan menimbulkan masalah.

Sebelum menimbulkan konflik yang serius, istri harus mengetahui cara menghadapi suami yang lebih mementingkan keluarga daripada istri.

Yuk, simak bersama!

1. Komunikasikan dengan Suami

Komunikasi memiliki peran penting dalam membangun keharmonisan dalam rumah tangga.

Istri bisa berbicara secara terbuka mengenai perasaannya terkait dengan ketimpangan yang dirasakan dengan cara yang lembut dan tidak menyakiti.

Tidak menutup kemungkinan suami bisa sedikit berubah.

2. Hindari Konflik dengan Saudaranya

Sadari bahwa suami dan keluarganya adalah bagian dari kehidupan istri dalam fase pernikahan.

Sampai kapanpun suami akan tetap membutuhkan keluarganya.

Yang diperlukan hanya kemauan untuk menjadi bagian dari keluarganya dan menempatkan diri sebagai anggota keluarganya dengan cara yang baik.

3. Tidak Tinggal Satu Atap dan Ibu dan Keluarga Suami

Setelah menikah, memang disarankan bagi suami istri untuk tinggal terpisah dari keluarganya.

Hal ini ditujukan agar keduanya lebih mandiri.

Tinggal terpisah juga merupakan salah satu upaya menghindari konflik yang sebenarnya tidak diperlukan.

4. Beri Perhatian Lebih

Mungkin ada suatu alasan kenapa suami lebih mementingkan saudaranya dibandingkan dengan istri.

Untuk mengatasinya, cobalah untuk memberi perhatian lebih kepada suami.

Dengan harapan suami akan menyadari bahwa selain keluarganya, dia juga memiliki istri yang harus menjadi prioritasnya.

5. Beri Suami Waktu Bersama Keluarganya

Sejatinya tidak ada suami yang suka dengan istri yang terlalu banyak menuntut.

Waktu yang ia miliki bukan sepenuhnya milik istrinya.

Suami juga harus meluangkan waktu dan pikirannya untuk pekerjaan, teman-teman, dan keluarganya.

Istri pun harus memahami hal tersebut.

Baca Juga: Mengakrabkan Si Kecil dengan Keluarga

Bagaimanapun juga, istri harus tetap menghormati keluarga dan saudara-saudara dari suami.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb