10 Mei 2020

Ibu Hamil Kerap Digigit Nyamuk, Apa Penyebabnya?

Ibu hamil menghasilkan lebih banyak karbon dioksida sehingga membuat nyamuk tertarik menggigit
Ibu Hamil Kerap Digigit Nyamuk, Apa Penyebabnya?

Moms, kita semua mungkin akrab dengan benjolan merah dengan rasa gatal yang berkembang setelah digigit nyamuk. Bahkan, keberadaan nyamuk di Indonesia sebagai Negara tropis pun dianggap sudah biasa.

Nyamuk tidak pandang bulu Moms. Mulai dari bayi, balita, orang tua, bahkan ibu hamil bisa jadi korban gigitannya.

Untungnya, gangguan gigitan nyamuk ini hanyalah sensasi gatal yang ditimbulkan. Tetapi ketika penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, gigitan tersebut dapat menyebabkan penyakit yang mungkin berbahaya bagi Moms dan Si Kecil dalam kandungan.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk yang Membandel

Penyebab Ibu Hamil Kerap Digigit Nyamuk

Tanpa disadari, saat hamil, Moms merasa menjadi sasaran empuk para nyamuk. Hingga bertanya-tanya apa penyebab ibu hamil kerap digigit nyamuk? Betul tidak? Ternyata, bukan tanpa alasan nyamuk menjadikan ibu hamil sebagai sasaran empuk.

Lantas, apa penyebabnya? Berikut ulasannya.

1. Karbon Dioksida

Ilustrasi ibu hamil
Foto: Ilustrasi ibu hamil

Foto: Orami Photo Stock

Moms, kita semua mengeluarkan karbon dioksida saat kita bernapas. Penyebab ibu hamil kerap digigit nyamuk adalah mereka menghembuskan 21 persen lebih banyak jumlah karbon dioksida.

Menurut jurnal keluaran peneliti University of Durham dan Medical Research Council di Gambia, nyamuk lebih memilih ibu hamil karena mereka cenderung menghasilkan lebih banyak jumlah karbon dioksida dibanding wanita yang tidak hamil.

Nyamuk sendiri dapat mendeteksi perubahan karbon dioksida di lingkungannya. Artikel dari Royal Society Open Science menunjukkan bahwa spesies nyamuk yang berbeda mungkin merespons secara berbeda terhadap karbon dioksida.

Peningkatan karbon dioksida sendiri mengingatkan nyamuk bahwa ada inang potensial di dekatnya. Sehingga, mereka akan bergerak menuju daerah tersebut.

Baca Juga: Mana Lebih Aman untuk Anak: Obat Nyamuk Semprot, Bakar, atau Lotion?

2. Suhu Tubuh

Suhu tubuh ibu hamil
Foto: Suhu tubuh ibu hamil (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Faktor lain yang menjadi penyebab ibu hamil kerap digigit nyamuk adalah kenaikan suhu tubuh. Peningkatan suhu tubuh berarti ibu hamil melepaskan lebih banyak zat yang mudah menguap dari kulit sehingga mudah dideteksi oleh nyamuk dari uap air yang dekat dengan kulit kita dapat bervariasi tergantung pada suhu di sekitarnya.

Ketika nyamuk semakin mendekat dengan tubuh, ia dapat mendeteksi uap air dan panas yang berperan dalam memutuskan untuk menggigit.

Journal of Insect Psychology menemukan fakta bahwa nyamuk bergerak menuju sumber panas terdekat yang berada pada suhu yang diinginkan.

Faktor-faktor ini juga penting untuk pemilihan inang. Hewan lain mungkin memiliki perbedaan suhu tubuh atau uap air di seluruh tubuhnya. Variasi ini bisa jadi tidak menarik bagi nyamuk yang lebih suka memakan manusia.

Baca Juga: Tips Membuat Rumah Bebas Nyamuk

Pengobatan Gigitan Nyamuk saat Hamil

digigit nyamuk
Foto: digigit nyamuk (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Sementara itu, American Pregnancy Association mengungkapkan gigitan nyamuk dapat diobati alami selama kehamilan menggunakan beberapa opsi berbeda. Di bawah ini adalah obat yang dapat membantu mengobati gigitan nyamuk secara alami:

  • Menerapkan kompres es dingin di daerah yang terkena dapat mengurangi pembengkakan.
  • Lidah buaya dapat diaplikasikan untuk meminimalkan pembengkakan, meskipun hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi jika dibiarkan pada kulit untuk waktu yang lama.
  • Hindari menggaruk atau menggosok gigitan nyamuk sama sekali dan itu akan hilang dalam satu atau dua hari.

Karena nyamuk dapat juga menularkan penyakit selain menimbulkan gatal, maka ambil langkah-langkah melindungi diri seperti penggunaan lotion anti nyamuk yang aman bagi ibu hamil serta lakukan juga pencegahan dengan membersihkan segala tempat penjuru rumah yang kemungkinan menjadi sarang nyamuk.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb