8 Gejala Tipes pada Anak dan Pengobatannya, Catat!
Sudah tahukah Moms jika gejala tipes pada anak sangat beragam?
Tipes adalah salah satu penyakit musiman yang bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa.
Terlihat penyakit yang sepele, tapi ini jika dibiarkan bisa berpotensi alami komplikasi dan sederet gangguan kesehatan.
Ketahui penjelasan mengenai gejala, penyebab, serta langkah penanganan yang bisa Moms lakukan untuk Si Kecil.
Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter
Gejala Tipes pada Anak
Tanda-tanda tipes pada anak cenderung bertahap, biasanya muncul 1-3 minggu setelah Si Kecil terekspos penyakit.
Ada beberapa tanda fisik yang bisa terlihat ketika terkena bakteri penyebab tipes, antara lain:
1. Gangguan Pencernaan
"Setelah terinfeksi bakteri, anak dapat menunjukan gejala enterokolitis," terang dr. Ellen Wijaya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah – Puri Indah.
Gejala enterekolitis yang dimaksud adalah menyerupai gangguan pencernaan seperti:
Gejala tipes pada anak ini mungkin juga dibarengi dengan berat badan yang berkurang akibat terkurasnya sistem pencernaan.
Terutama jika sedang diare, dehidrasi pun jadi gejala lanjutan yang perlu diwaspadai.
2. Demam Tinggi
Biasanya, gejala tipes pada anak bisa termasuk demam yang awalnya rendah, lalu semakin hari semakin meninggi.
Demam bisa sampai 40,5 derajat Celsius yang membuat penderitanya sakit kepala, tubuh mudah lelah, dan sakit otot.
"Demam ini biasa berlangsung 1-2 minggu, bahkan bisa menetap sampai 3 minggu," terang dr. Ellen.
Ketika demam tinggi, hindari menggunakan pakaian berlapis yang membuat anak terasa tidak nyaman ketika beristirahat.
3. Lidah Berwarna Putih
Gejala tipes pada anak ini sangat mudah untuk dideteksi pada anak.
Moms bisa secara langsung meminta anak untuk menjulurkan lidahnya apakah berwarna putih atau tidak.
Lidah putih biasanya disebabkan ketika bakteri, kotoran atau sisa makanan menempel pada permukaan mulut.
Namun, tak semua lidah putih pada anak adalah gejala dari tipes ya, Moms.
Baca Juga: Mari Ketahui Penyebab Lidah Putih dan Cara Mengobatinya, Moms!
4. Selera Makan Berkurang
Gejala tipes pada anak selanjutnya adalah selera makan yang berkurang.
Selain itu, gejala lainnya adalah berkurangnya selera makan diakibatkan gangguan pencernaan yang diderita.
Si Kecil bisa mengalami kurang nafsu makan dan berujung berat badan yang turun drastis.
Sebagian orang pun muncul ruam-ruam pada kulit yang dimulai di punggung atau dada dan menyebar.
5. Batuk Kering
Gejala tipes pada anak yang jenisnya endemik terjadi selama 10-12 hari.
Kondisi ini sangat mirip dengan gejala tipes pada anak yang jenisnya epidemik, tetapi biasanya tidak terlalu parah.
Gejalanya bisa termasuk batuk kering, mual dan muntah, dan diare.
6. Denyut Nadi Melambat
Biasanya saat demam, denyut nadi seseorang akan meningkat 10% dari biasanya. Tapi, hal ini jarang terjadi pada penderita tipes.
Denyut nadi penderita tipes akan melambat karena disebabkan oleh adanya racun atau toksin dari kuman.
Memang ini tak bisa terlihat dari kasat mata dan perlu pemeriksaan lanjutan dengan alat.
Denyut nadi akan kembali normal ketika gejala tipes pada anak mulai berangsur mereda.
"Penyembuhan biasanya akan masuk di minggu ke-4," jelas dr. Ellen.
Baca Juga: Ini Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Catat!
7. Perubahan Pola BAB
Gejala tipes pada anak lain yang dialami adalah berubahnya pola buang air besar.
Penderita akan terus menerus buang air besar seperti diare atau sebaliknya. Hal ini menyebabkan anak akan terasa lemas dan mudah letih.
Oleh karena itu, perlu banyak minum air putih untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Sebagian orang terkena kuman penyebab tipes setelah bepergian dari suatu wilayah. Biasanya, gejala akan mulai terasa saat mulai di rumah.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat perjalanan Si Kecil ketika memiliki gejala di atas.
8. Kelenjar Getah Bening Bengkak
Kelenjar getah bening bengkak juga merupakan gejala tipes pada anak, lho Moms.
Anak-anak yang menderita tipes scrub, gejala yang terlihat padanya akan meliputi kelenjar getah bening yang bengkak.
Ini pun biasa disertai dengan tubuh mudah lelah, serta rasa nyeri di kulit dan timbul ruam kemerahan.
Jika tidak diatasi, Si Kecil bisa mengalami mengigau, kehilangan kesedaran, serta lunglai dengan mata setengah tertutup (typhoid state).
Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5-14 hari. Artinya, gejala biasanya tidak akan muncul hingga 5 hingga 14 hari setelah anak digigit.
Baca Juga: Demam Kelenjar pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Jenis Tipes Secara Umum
Menurut WebMD, pada 10% orang, gejala tipes pada anak bisa kembali sampai 2 minggu setelah demam mulai mereda.
Ada 3 jenis utama tipes pada anak, masing-masing disebabkan oleh bakteri yang berbeda. Berikut penjelasan setiap jenis tipes yang umum terjadi:
1. Tipes Murine
Tipes pada anak jenis ini ditularkan ke manusia jika kutu tersebut menggigit hewan yang terinfeksi, terutama tikus.
Tipes jenis murine ini jarang didapati di Indonesia dan lebih banyak kasusnya di beberapa negara maju.
Banyak terjadi di Amerika Serikat, California, Hawaii, dan Texas.
2. Tipes Epidemi
Tipes pada anak ini adalah varietas langka yang disebarkan oleh kutu tubuh yang terinfeksi.
Ini tidak mungkin terjadi di kondisi kehidupan yang sangat padat pemukiman.
Satu jenis ties epidemi dapat disebarkan oleh tupai terbang yang terinfeksi, namun sangat jarang ya, Moms.
3. Tipes Scrub
Sementara, tipes pada anak jenis ini disebarkan oleh chiggers yang terinfeksi.
Dikenal dengan sebutan tungau, ini terutama ditemukan di bagian pedesaan Asia Tenggara, Cina, Jepang, India, dan Australia utara.
Tak ada yang paling baik, ketiga jenis tipes tersebut dapat menyebabkan penyakit yang serius, jadi perlu segera mendapatkan perawatan.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.