21 April 2021

Viral Kasus KDRT, Istri Dianiaya Suami Sampai Babak Belur Karena Tak Mau Pompa ASI

Sang Istri bahkan juga tidak bisa bertemu dengan anaknya
Viral Kasus KDRT, Istri Dianiaya Suami Sampai Babak Belur Karena Tak Mau Pompa ASI

Terjadi kasus viral di mana seorang suami melakukan KDRT kepada istrinya, karena Sang Istri tidak mau memompa ASI.

Air Susu Ibu atau ASI merupakan asupan makanan terbaik untuk bayi baru lahir. Karena itu, setiap ibu tentu ingin memberikan ASI yang cukup untuk tumbuh kembang Si Kecil.

Tidak heran, saat ini banyak perempuan yang tengah memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada Sang Buah Hati mengonsumsi berbagai makanan yang dipercaya memperbanyak dan memperlancar ASI, baik yang tradisional, hingga yang modern.

Selain itu, memompa ASI juga dipercaya bisa merangsang memperbanyak ASI.

Namun, siapa sangka akibat hal ini, seorang ibu di Serpong, Tangerang Selatan justru mengalami kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT.

Baca Juga: 4 Langkah Membersihkan Pompa ASI Elektrik yang Benar

Istri Menolak Memompa ASI Karena Kesakitan

Ini Cara Memompa ASI dengan Metode Manual dan Pompa
Foto: Ini Cara Memompa ASI dengan Metode Manual dan Pompa (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Seorang perempuan berinisial AN (29) dianiaya suaminya karena tidak mau memompa ASI. AN menolak memompa ASI-nya karena kesakitan tiap kali memompa ASI.

AN menuturkan awal mula peristiwa KDRT itu terjadi.

Suami AN yang berinisial CC (33) memaksa dia untuk memompa ASI-nya di apartemen mereka di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (17/4/2021), sekitar pukul 10.30 WIB.

Adapun sebelum memompa ASI, AN meminta Sang Suami untuk membelikan kacang almond agar memperbanyak dan memperlancar ASI.

"Saya mikir kalau beli susu mahal, tapi suami malah marah. Dia (CC) malah marah dan bilang kalau makanan asupan itu tidak terlalu penting," kata AN yang dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, AN beranggapan, bila ia tidak mengonsumsi asupan tertentu untuk memperlancar ASI, maka ASI yang keluar akan sedikit dan hal tersebut justru melukai payudaranya.

Baca Juga: Thalita Latief Beberkan Dirinya Alami KDRT oleh Dennis Rizky, 7 Artis Ini Juga Mengalami Hal Serupa!

Dipukuli oleh Suami dan Melarikan Diri dari Apartemen

kdrt saat hamil.jpg
Foto: kdrt saat hamil.jpg (parents.com)

Foto: Orami Photo Stock

Saat itu, AN tengah menggendong anaknya yang masih berusia satu bulan. CC lantas merebut Si Kecil dan menggendongnya.

Setelah merebut anak mereka, CC mendorong tubuh, menjambak rambut, hingga mencekik lehernya.

"Dijedotin kepala saya ke kepala dia, nabokin muka sebelah kiri saya hingga kuping saya berdengung dan keluar darah dari hidung saya," tutur AN.

Setelah dianiaya, AN melarikan diri dari apartemennya dan melaporkan kekerasan tersebut ke pihak kepolisian pada hari yang sama. Dia melarikan diri lantaran merasa takut dan panik.

"Saya pergi untuk menyelamatkan diri saya dulu yang sudah babak belur. Saya panik, saya takut, makanya saya buru-buru pergi," ujar dia.

Baca Juga: Foto-foto Nindy Ayunda Alami KDRT dari Askara, Tunjukkan Luka Wajah dan Lebam

Belum Bisa Bertemu dengan Si Kecil

8 Alasan Kenapa Korban KDRT Tidak Mau Pergi dari Rumah 4.jpg
Foto: 8 Alasan Kenapa Korban KDRT Tidak Mau Pergi dari Rumah 4.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Untuk sementara waktu, AN kembali tinggal dengan orangtuanya di Legok, Kabupaten Tangerang.

AN juga mengaku telah melaporkan KDRT yang dia alami ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena dia tidak diizinkan untuk melihat sang buah hati oleh suaminya.

Saat ini, korban tidak mengetahui keberadaan buah hatinya atau pun keberadaan suaminya. Korban telah mencoba untuk menghubungi suaminya, tetapi CC menolak untuk memberitahu keberadaan sang buah hati.

Oleh karena itu, AN berencana akan kembali ke apartemennya besok untuk mencari buah hatinya.

Dia juga hendak ke kepolisian untuk menanyakan kelanjutan proses hukum atas KDRT yang diterimanya, dan berharap dapat segera bertemu dengan Si Kecil dalam keadaan selamat.

"Harapannya, agar anak saya bisa kembali ke pelukan saya karena saya ibunya. Anak saya membutuhkan ibunya, karena enggak mungkin bapaknya merawat sendirian. Apalagi anak bayi yang butuh ASI," tutur AN.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb