04 Mei 2020

Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat!

Adakah risikonya?
Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat!

Bukan menjadi hal yang sepele, perencanaan kehamilan merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan fisik serta mental ibu dan janinnya.

World Health Organization atau WHO dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN menyatakan bahwa jarak kehamilan disarankan dua hingga tiga tahun.

Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat

Jarak hamil terlalu dekat dapat menimbulkan risiko seperti melahirkan yang berisiko dua kali lebih besar untuk mengalami persalinan prematur, perawatan pranatal yang tertunda, berat bayi lahir rendah, serta bayi yang terlahir sakit.

Apa saja yang perlu diketahui akibat jarak hamil terlalu dekat?

1. Risiko Pendarahan dan Kematian saat Melahirkan

Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat!.jpg
Foto: Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat!.jpg (http://www.essentialbaby.com.au/)

Foto: essentialbaby.com.au

Dalam Journal of American Medical Association (JAMA), sejak tahun 2004 hingga 2014 dari 150.000 kehamilan di Kanada jarak hamil terlalu dekat, kurang dari setahun dapat menimbulkan risiko.

Salah satu risiko yang paling tidak ingin terjadi adalah pendarahan dan kematian. Rahim seorang wanita dengan jarak hamil terlalu dekat, belum siap menampung dan menjadi tempat tumbuh bagi janin baru.

Fatalnya plasenta dari kelahiran yang sebelumnya belum luruh dapat meningkatkan risiko komplikasi saat kehamilan baru. Apalagi jika pada kehamilan pertama dilakukan operasi sesar maka akan menyebabkan sulitnya persalinan dan menimbulkan pendarahan.

Baca Juga: Bagi Wanita Hamil, Tahukah Sindrom Alkohol Janin Pada Bayi?

2. ASI Eksklusif

Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat! 2.jpg
Foto: Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat! 2.jpg (https://www.mothering.com/)

Foto: mothering.com

ASI eksklusif merupakan makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir. Jarak hamil terlalu dekat ini menyebabkan Moms tidak dapat memberikan kesempatan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya yang berfungsi meningkatkan fungsi kognitif dan membuat kekebalan tubuh anak lebih kuat.

3. Bayi Terlahir Cacat

Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat! 3.jpg
Foto: Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat! 3.jpg (https://npr.org/)

Foto: npr.org

Ibu dengan jarak hamil terlalu dekat dapat melahirkan seorang bayi dalam keadaan meninggal akibat rahim dan fungsi tubuh ibu hamil belum siap untuk menunjang janin yang baru yang tumbuh dan berkembang.

Hal tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat memberikan pasokan makanan dan mempersiapkan kebutuhan janin dengan baik. Akibat dari hal itu akan menyebabkan kecacatan dan pertumbuhan serta perkembangan janin yang tidak optimal.

Baca Juga: Mengenal Tes TORCH pada Ibu Hamil, Tes untuk Mencegah Bayi Lahir Cacat

4. Lahir Prematur dan Berat Badan Rendah

Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat! 4.jpg
Foto: Waspada 4 Hal Ini Jika Jarak Kelahiran dan Kehamilan Terlalu Dekat! 4.jpg (https://parenting.firstcry.com/)

Foto: parenting.firstcry.com

Salah satu penyebab bayi terlahir meninggal adalah akibat lahir prematur. Dalam Journal of American Medical Association (JAMA) tercantum bahwa wanita yang sedang hamil kembali setelah 6 bulan kelahiran meningkatkan setidaknya 40% risiko melahirkan anak prematur serta 61% risiko anak lahir dengan berat badan yang rendah.

Jarak kehamilan seharusnya dapat memberikan waktu yang cukup untuk memulihkan stres fisik yang terjadi saat kehamilan sebelumnya. Zat gizi, zat besi, dan asam folat akan terkuras. Kebutuhan yang tak terpenuhi akan mengancam kesehatan ibu dan janin.

Hal seperti ini menjadi sangat penting diketahui oleh para ibu. Edukasi sebelum dan selama kehamilan merupakan salah satu solusi mengetahui apa saja yang akan terjadi.

Dengan mengetahui banyak dampak yang terjadi pada janin dan ibunya, secara garis besar disimpulkan bahwa program keluarga berencana menjadi salah satu yang wajib dilakukan agar semua dapat melewati proses tanpa risiko yang membahayakan bagi ibu dan anaknya.

Baca Juga: Berapa Persen Kemungkinan Bayi Prematur Bertahan Hidup?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb