16 Mei 2023

Catatan Imunisasi Si Kecil Hilang? Begini Langkahnya, Moms

Tanyakan dokter anak untuk prioritas imunisasi
Catatan Imunisasi Si Kecil Hilang? Begini Langkahnya, Moms

Imunisasi anak cukup banyak dilakukan setiap tahunnya, maka dari itu Moms harus menyimpan catatan imunisasi Si Kecil agar tidak terlewat atau kelebihan.

Banyak para orang tua yang mungkin lupa sampai mana anak telah melakukan imunisasi.

Buku hilang atau tidak punya catatan imunisasi menjadi faktor utama sebagian orang tua lupa pernah sejauh mana imunisasi anak sudah diberikan.

Lantas, bagaimana ya, jika Moms tidak memiliki catatan imunisasi Si Kecil? Apakah anak perlu melakukan imunisasi ulang? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Imunisasi BCG, Kapan Sebaiknya Diberikan pada Bayi?

Daftar Imunisasi Anak yang Harus Diberikan

Ilustrasi Anak Imunisasi
Foto: Ilustrasi Anak Imunisasi (Nhs.uk)

Ada serangkaian imunisasi yang perlu Moms lengkapi sejak Si Kecil bayi hingga memasuki usia sekolah dasar.

Kementerian Kesehatan mencanangkan wajib imunisasi yang bertahap bagi bayi baru lahir hingga 18 tahun.

Gunanya, untuk melindungi Si Kecil dalam masa tumbuh kembangnya dari penyakit-penyakit berbahaya.

Mengutip dari Kemenkes, meninjau dari kapan imunisasi tersebut diberikan, imunisasi untuk bayi dibagi menjadi dua tahap yaitu:

Imunisasi Bayi Baru Lahir Tahap 1

Tahapan imunisasi ini dimulai pada saat anak berusia 0-6 bulan. Yang termasuk dalam tahapan imunisasi ini antara lain:

1. Hepatitis B

Bayi yang baru berusia 24 jam sudah bisa diberikan vaksin Hepatitis B.

Vaksin Hepatitis B terdiri dari 4 dosis. Setelah dosis vaksin pertama, akan dilanjutkan dengan jeda sebulan sehingga Si Kecil akan disuntik lagi pada bulan ke-2, ke-4, dan terakhir ke-6.

2. Polio

Saat anak berusia sebulan, saatnya diberikan vaksin polio.

Penyakit yang berpotensi menimbulkan kelumpuhan. Vaksin bisa diberikan baik melalui mulut (OPV) maupun suntikan (IPV).

3. BCG

Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penyakit tuberkulosis supaya paru-paru anak tetap terjaga.

Vaksin ini bisa diberikan saat usia anak 2-3 bulan.

4. DPT

DPT merupakan akronim dari difteri, pertusis, dan tetanus. Bisa diberikan pada bayi berusia 2-4 bulan dengan jeda pemberian 1 bulan. 

Imunisasi Bayi Baru Lahir Tahap 2

Kategori ini adalah jenis-jenis vaksin yang biasa diberikan pada anak berusia 6-12 bulan.

Berikut yang termasuk dalam imunisasi tahapan ini adalah vaksin untuk penyakit-penyakit berikut:

1. PCV

PCV alias pneumokokus adalah gangguan paru-paru taraf sedang-berat yang sulit ditanggulangi jika sudah terjadi.

Oleh sebab itu, vaksin ini sangat disarankan oleh para ahli medis. 

2. Rotavirus

Virus rota yang menyerang pencernaan ini bisa mengganggu tumbuh kembang anak.

Untuk mencegahnya, berikan dosis vaksin rotavirus begitu anak menginjak usia 6 atau 8 bulan. Biasanya, dosis vaksin ini diberikan 2 kali.

3. Campak

Virus yang satu ini biasanya dibarengi dengan campak, gondongan, rubella dan menggunakan vaksin MMR.

Diberikan pada usia 9 bulan, ditambah dosis tambahan ketika bayi sudah menginjak usia 18 bulan. 

Baca Juga: Bolehkah Bayi Mandi Setelah Imunisasi?

Manfaat Imunisasi untuk Anak-anak

Anak Imunisasi Rutin
Foto: Anak Imunisasi Rutin (Orami Photo Stock)

Menurut jurnal Riptek Bappeda Kota Semarang, imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya pada Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Secara umum, imunisasi bekerja dengan cara memberikan bakteri atau virus yang dilemahkan baik hidup maupun mati pada tubuh sehingga bisa membentuk antibodi terhadap suatu penyakit tertentu.

Imunisasi tidak hanya melindungi anak Moms dari penyakit mematikan, seperti polio, tetanus, dan difteri, tetapi juga dapat melindungi anak-anak lain.

Hal ini karena imunisasi dapat menciptakan herd immunity sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi penyakit berbahaya yang dulunya bisa menular dari anak ke anak.

Jadi, anak-anak lain yang tidak mendapatkan imunisasi karena kondisi tertentu, bisa ikut terlindungi dari kekebalan komunitas yang tercipta.

Baca Juga: 9 Jenis Imunisasi yang Disarankan untuk Bayi 0-9 Bulan dan Jadwal Pemberiannya

Pentingnya Catatan Imunisasi Anak

Imunisasi Anak
Foto: Imunisasi Anak (Orami Photo Stocks)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penting bagi Moms untuk memiliki catatan imunisasi Si Kecil sehingga mengetahui jenis imunisasi apa saja yang sudah anak dapatkan.

Sebaiknya Moms memiliki catatan imunisasi sejak bayi baru lahir atau ketika Si Kecil mendapatkan imunisasi pertamanya.

Biasanya, catatan imunisasi tersebut dibuat dalam bentuk kartu atau buku saku yang akan Moms dapatkan dari pihak klinik, rumah sakit, atau dokter yang memberikan imunisasi Si Kecil.

Mintalah dokter atau perawat yang menangani Si Kecil untuk mengisi catatan imunisasi anak Moms.

Dengan menuliskan jenis vaksin/imunisasi yang diberikan, tanggal, dan dosisnya secara lengkap.

Oleh sebab itu, Moms perlu menyimpan catatan imunisasi di tempat yang aman dan mudah dijangkau sehingga bisa selalu dibawa ketika mengunjungi dokter untuk imunisasi.

Selain itu, penting bagi Moms untuk selalu memperbarui catatan imunisasi tersebut dan pastikan Si Kecil mendapatkan seluruh imunisasi secara lengkap.

Hal ini karena biasanya, catatan imunisasi akan dibutuhkan Si Kecil sebagai syarat masuk sekolah, bepergian ke luar negeri, dan lainnya.

Baca Juga: 3 Pertanyaan Seputar Masalah Imunisasi yang Paling Sering Ditanyakan

Jika Catatan Imunisasi Hilang, Bagaimana?

Ilustrasi Imunisasi Anak
Foto: Ilustrasi Imunisasi Anak (Parenting.firstcry.com)

Anak perlu melakukan imunisasi untuk meningkat imunitas tubuh dalam melawan penyakit infeksi berbahaya.

Mulai dari polio, hepatitis, pneunomia, influenza dan lainnya.

Imunisasi anak dimulai sejak usia 0 bulan hingga 18 tahun dengan jadwal imunisasi yang berbeda tiap usianya.

Orang tua perlu menyimpan catatan imunisasi anak yang diberikan rumah sakit atau dokter anak untuk mengetahui jadwal imunisasi dan jenis imunisasinya.

Sebab, jika hilang, banyak orang tua bingung untuk memberikan imunisasi apa untuk anaknya dan di tahap mana.

Apabila orang tua kehilangan buku atau catatan imunisasi anak dan lupa sudah imunisasi apa saja, sebaiknya tanyakan dokter anak untuk memberikan imunisasi yang direkomendasikan prioritas.

Misalnya, apabila sedang masuk waktu musim hujan, kemungkinan dokter akan mengutaman imunisasi influenza terlebih dahulu untuk mencegah anak terserang flu dan batuk.

Lalu, dokter anak juga akan mengecek usia anak serta diberikan imunisasi yang terdekat dengan usianya.

Hal ini juga ditambahkan oleh Centers for Disease Control and Prevention, apabila orang tua lupa telah memberikan imunisasi apa saja terhadap anaknya, dibolehkan imunisasi ulang dan ini bersifat aman.

Baik imunisasi yang pernah didapat sebelumnya atau yang belum sama sekali.

Dengan catatat dalam interval jarak yang agak jauh untuk melakukan imunisasi ulang.

Tapi, sebaiknya Moms konsultasikan ke dokter, ya untuk mencegah masalah-masalah yang tidak diinginkan.

Pengecekan melalui tes darah untuk melihat imunisasi apa saja untuk anak masih sulit dan diperlukan biaya yang tinggi.

Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya menanyakan ke dokter anak langsung untuk tindakan terbaik.

Bisa Menggunakan Aplikasi SATUSEHAT

Ilustrasi Imunisasi
Foto: Ilustrasi Imunisasi (Orami Photo Stocks)

Nah, kabar bahagia untuk Moms yang kehilangan catatan imunisasi, Moms bisa menampilkan riwayat imunisasi anak di SATUSEHAT Mobile.

SATUSEHAT adalah aplikasi yang dibuat oleh Kemenkes, dan Moms bisa menggunakan untuk mencatat riwayat imunisasi Si Kecil.

Mengutip dari Kemenkes, untuk menampilkan riwayat imunisasi anak di SATUSEHAT Mobile, pastikan Moms sudah mengklaim profil anak di profil tertaut dengan cara berikut:

  • Klik icon profil di ujung kiri atas
  • Pilih “Profil Tertaut”
  • Klik “Klaim Profil” sesuai nama anak
  • Isi tanggal lahir anak, lalu klik “Lanjutkan”

Tapi, agar riwayat tersebut muncul di SATUSEHAT Mobile, imunisasi anak perlu dilakukan di fasilitas kesehatan yang terintegrasi dengan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

Sayangnya, saat ini, SATUSEHAT Mobile hanya menampilkan data imunisasi anak di fasilitas kesehatan yang terintegrasi dengan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

Jika imunisasi dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak terintegrasi, maka data imunisasi anak tidak akan muncul di SATUSEHAT Mobile.
Baca Juga: Jenis Imunisasi Anak yang Diprioritaskan di Masa Pandemi COVID-19, Catat!

Itulah informasi seputar catatan imunisasi anak yang bisa Moms ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

  • https://www.cdc.gov/vaccines/parents/records/find-records.html
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=why-childhood-immunizations-are-important-1-4510
  • https://www.kemkes.go.id/article/view/18043000011/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-ini-rinciannya.html
  • https://riptek.semarangkota.go.id/index.php/riptek/article/view/30

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb