23 Januari 2019

Kakak Adik di Kalimantan Kesetrum, Ini Bahaya Tersengat Listrik Bagi Tubuh

Tersetrum aliran listrik dapat menyebabkan luka bakar hingga gangguan kejiwaan
Kakak Adik di Kalimantan Kesetrum, Ini Bahaya Tersengat Listrik Bagi Tubuh

Salah satu dari kakak-beradik di Kubu Raya, Kalimantan Barat harus meregang nyawa setelah keduanya tersengat aliran listrik di Parit Tengkorak.

Hal ini bermula saat Asen dan Apen sedang bermain layangan, kemudian layangan yang putus membuat Asen, sang adik mengejarnya.

Layangan putus tersebut rupanya menyangkut dan terkena kabel listrik. Sayangnya, saat Asen mencoba meraihnya ia malah tersengat kabel listrik tersebut.

Melihat Asen tersetrum, Apen, sang kakak mencoba menolongnya. Bukan berhasil menyelamatkan sang adik, keduanya malah sama-sama tersetrum.

Sang ibu yang menyaksikan hal tersebut juga panik dan mencoba menolong namun tak berhasil, hingga akhirnya mereka diselamatkan oleh para tetangga.

Kedua kakak-beradik tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun sayangnya sang kakak, Apen tak terselamatkan.

Melihat kasus Asen dan Apen barusan, inilah bahaya tersengat listrik yang harus kita pahami:

Bahaya Tersengat Listrik

shutterstock 423320611
Foto: shutterstock 423320611

Sengatan listrik tentulah sangat berbahaya bagi tubuh, beberapa dampak yang mungkin terjadi diantaranya:

1. Kejang Otot

Saat tubuh tersengat aliran listrik, tubuh akan merasakan kejang otot yaitu rasa seperti kesemutan.

Meski tidak menyebabkan cedera, tapi hal ini sangat berbahaya bila arusnya besar hingga di atas 10 mA.

Tubuh bisa-bisa menjadi kaku dan tak dapat bergerak, sehingga aliran listrik terus masuk.

Bukan hanya itu, ketika arus listrik semakin kuat maka tubuh bisa sampai terhempas.

2. Jantung Berhenti

Jika arus 50 mA melewati jantung, maka sengatan listrik dapat menyebabkan jantung berhenti.

Jantung juga merupakan otot, yang berdetak untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Irama detak jantung kita dikendalikan oleh impuls listrik — impuls inilah yang dipantau oleh elektrokardiogram.

Jika arus dari luar tubuh melewati jantung, ia dapat menutupi impuls-impuls ini dan mengganggu ritme jantung.

Baca Juga: Bahaya! Sembarangan Tarik Tangan Anak Saat Bermain dapat Pengaruhi Tulangnya

3. Luka Bakar

Suatu sengatan listrik dapat menyebabkan luka bakar pada jaringan dan organ.

Ketika arus di atas 100 mA melewati tubuh, maka dapat menyebabkan bekas pada titik kontak dengan kulit.

Arus di atas 10.000 mA menyebabkan luka bakar serius yang mungkin memerlukan amputasi anggota tubuh yang terkena.

4. Memengaruhi Sistem Saraf

Ketika saraf dipengaruhi oleh sengatan listrik, maka dampaknya adalah rasa sakit, kesemutan, mati rasa, lemah atau kesulitan menggerakkan anggota tubuh.

Efek ini dapat hilang seiring waktu atau permanen. Cidera listrik juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat.

Ketika terjadi sengatan, korban mungkin linglung atau mungkin mengalami amnesia, kejang atau henti napas.

Kerusakan jangka panjang pada saraf dan otak akan tergantung pada luasnya cedera dan dapat berkembang hingga beberapa bulan setelah syok. Jenis kerusakan ini juga dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.

Pertolongan Pertama Saat Terkena Setrum

shutterstock 432859507
Foto: shutterstock 432859507

Apa yang harus dilakukan jika Moms atau orang lain terkena setrum?

Jika Moms menerima sengatan listrik, mungkin sulit bagi untuk melakukan apa pun.

Tetapi cobalah untuk memulai dengan melepaskan sumber listrik secepat mungkin.

Jika guncangan terasa ringan, temui dokter sesegera mungkin, bahkan jika Moms tidak memiliki gejala yang terlihat.

Ingat, beberapa cedera internal sulit dideteksi pada awalnya. Sementara itu, tutup semua luka bakar dengan kasa steril.

Jangan gunakan perban perekat atau apa pun yang mungkin menempel pada luka bakar.

Jika orang lain yang mengalaminya, ingatlah beberapa hal untuk membantu mereka dan menjaga diri tetap aman:

  • Jangan menyentuh seseorang yang terkena sengatan listrik jika mereka masih berhubungan dengan sumber listrik.
  • Jangan pindahkan seseorang yang telah terkena setrum, kecuali mereka dalam bahaya
  • Matikan aliran listrik jika memungkinkan. Jika Moms tidak bisa, pindahkan sumber listrik dari orang tersebut menggunakan benda yang tidak membawa konduksi. Kayu dan karet adalah pilihan yang baik dan pastikan Moms tidak menggunakan apa pun yang basah atau berbahan dasar logam.

Baca Juga: 9 Cara Deteksi Skoliosis Pada Anak Sejak Dini

  • Periksa pernapasan dan denyut nadi orang tersebut. Jika perlu, berikan napas buatan hingga bantuan darurat tiba.
  • Jika orang tersebut menunjukkan tanda-tanda seperti muntah, pingsan atau sangat pucat, angkat sedikit kaki mereka.
  • Tutupi luka bakar dengan kasa steril jika Moms bisa. Jangan gunakan penutup atau apa pun yang mungkin menempel pada luka bakar.
  • Jaga agar tubuh orang tersebut tetap hangat

Berikan penjalasan pada Si Kecil bahwa beberapa benda berbahaya untuknya dan tidak boleh dijadikan mainan, misalnya stop kontak atau kabel listrik. 

Jaga juga agar anak tidak menyentuh peralatan yang mengandung listrik agar tidak terjadi 

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb