19 Desember 2023

Serba-serbi Filariasis, Penyakit Kaki Gajah yang Berbahaya

Penyakit ini ternyata bisa mengakibatkan kecacatan permanen
Serba-serbi Filariasis, Penyakit Kaki Gajah yang Berbahaya

Moms, pernahkah mendengar tentang penyakit kaki gajah? Penyakit ini juga disebut filariasis limfatik.

Dikutip dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), kaki gajah adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh cacing mikroskopis, dan ditularkan lewat nyamuk.

Cacing dewasa biasa hidup di sistem getah bening manusia yang menyebabkan getah bening meradang dan membengkak.

Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit yang sangat awam terjadi.

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, dilaporkan lebih dari 14.932 penderita kasus kronis yang tersebar di 418 kota/kabupaten di 34 provinsi.

Di banyak negara, penyakit ini sering sekali diabaikan.

Padahal jika tidak diobati, penyumbatan aliran getah bening akan menyebabkan area-area tertentu dari tubuh, membengkak secara mendalam dan pada akhirnya bisa menimbulkan kecacatan fisik permanen.

Untuk menghindari terjadinya cacat fisik, akan lebih baik jika Moms mengetahui gejala filariasis.

Hal ini supaya jika terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi, dapat segera mengobatinya sebelum terlambat.

Baca Juga: Ketahui 15 Cara Mengusir Nyamuk yang Ampuh!

Penyebab Penyakit Kaki Gajah

Nyamuk
Foto: Nyamuk (Vaniman.com)

Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, filariasis atau penyakit kaki gajah di Indonesia disebabkan oleh 3 spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.

Cacing filariasis w. bancrofti ini tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

Daerah endemis cacing filariasis pada umumnya adalah daerah dataran rendah, terutama di pedesaan, pantai, pedalaman, persawahan, rawa-rawa, dan hutan.

Sementara itu, cacing Brugia malayi banyak ditemukan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa pulau di Maluku.

Sedangkan cacing Brugia timori biasa hidup di wilayah Kepulauan Flores, Alor, Rote, Timur, dan Sumba. Umumnya, endemis cacing ini di area persawahan.

Seseorang dapat tertular filariasis dan menderita penyakit kaki gajah apabila mendapat gigitan nyamuk infektif.

Proses perpindahan cacing filaria dari nyamuk ke manusia adalah sebagai berikut:

  • Nyamuk yang mengandung larva infektif (larva stadium 3-L3) menggigit manusia
  • Larva L3 akan keluar dari probosisnya dan tinggal di kulit sekitar lubang gigitan nyamuk
  • Pada saat nyamuk menarik probosisnya, larva L3 akan masuk melalui lubang bekas gigitan nyamuk dan bergerak menuju sistem limfatik di mana mereka berkembang menjadi cacing dewasa, sehingga melanjutkan siklus penularan

Cacing dewasa yang bersarang di pembuluh limfatik akan mengganggu fungsi normal sistem limfatik.

Cacing ini dapat hidup selama kurang lebih 6-8 tahun, selama hidupnya dapat menghasilkan jutaan mikrofilaria (larva yang belum matang) yang beredar dalam darah manusia.

Baca Juga: 6 Jenis Obat Cacingan Anak, Perhatikan Moms!

Gejala Filariasis Akut

Gejala Filariasis (Neglecteddiseases.gov)
Foto: Gejala Filariasis (Neglecteddiseases.gov)

Dilansir dari Infodatin, pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI, gejala filariasis dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis.

Gejala filariasis akut ditandai dengan:

1. Demam

Demam biasanya terjadi berulang selama 3-5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah bekerja berat.

2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening yang dialami biasanya terjadi tanpa ada luka, di daerah lipatan paha, ketiak (limfadenitis) yang tampak kemerahan, panas, dan sakit.

3. Radang Saluran Kelenjar Getah Bening

Setelah pembengkakan, kemudian terjadi radang pada bagian saluran kelenjar getah bening.

Radang akan terasa panas dan sakit, menjalar dari pangkal ke arah ujung kaki atau lengan. Jika Moms sudah merasakan sampai tahap ini, segera periksakan ke dokter untuk di cek lebih lanjut.

4. Abses Filariasis

Abses filariasis merupakan kondisi kelenjar getah bening membengkak kemudian pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.

Jika seseorang memasuki tahap ini, artinya infeksi tubuh sudah mulai menyebar.

5. Pembesaran Dini

Gejala filariasis paling akhir adalah terjadinya pembesaran pada area tungkai, lengan, payudara, dan testis.

Pembengkakan ini akan terlihat kemerahan dan terasa panas.

Baca Juga: 15 Ide Desain Kartu Ucapan Natal, Cocok untuk Anak-anak

Selain filariasis akut, ada pula filariasis kronis.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb